Tampilkan postingan dengan label hikmah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label hikmah. Tampilkan semua postingan

Rabu, 01 Mei 2013

Sebuah hikmah, antara syukur dan sabar


Hampir 2 bulan yang lalu aku menikah. Tepatnya tanggal 3 maret 2013. Bahagia? Tentu. Sedih? Bisa jadi, karena aku melepaskan diri dari kedua orangtuaku. Pernikahanku masih terbilang sangat muda namun keinginan kami (aku dan suami) begitu banyak. Salahsatunya adalah memiliki momongan. Hmm…pasangan mana yang hanya ingin hidup menjomblo berdua? (jomblo???atau berdua?)). Tentu semuanya ingin memiliki anak. Yah…demikian juga kami.

Alhamdulillah…tidak berapa lama kemudian aku hamil. Diawali dari telat mens yang cukup panjang. Ketika aku melakukan tes pack, hasilnya pun positip. Aku dan suami benar-benar bahagia. Bayi yang belum ada juga di depan mata sudah menjadi bayangan setiap hari. Perubahan menu makanan pun terjadi. Aku, dari yang benci banget sama susu, mesti minum setiap hari. Buah-buahan dan sayuran juga tidak lepas dari sajian pagi dan sore. Belum lagi bacaan yang berubah 180o. semua tentang bayi. Hmm….sungguh luar biasa. Bagiku itu anugrah..

Seiring berjalannya waktu, aku mulai merasakan hal-hal yang aneh pada tubuhku. Pagi yang selalu lelah ketika bangun tidur. Pusing dari pagi hingga malam. Rasa lelah di sela-sela kesibukanku. Pembauan yang semakin sensitif dan banyak hal lainnya yang tiba-tiba muncul begitu saja. Katanya…ini efek hamil muda. Tapi kadang aku merasa tidak wajar untuk 2 hal. Lelah yang tak kunjung usai juga pusing yang sering muncul. Namun aku hadapi dengan senang. Orang-orang bilang seperti itulah keadaanya ketika hamil. Kesibukanku di sekolah dari jam 7.30 s/d jam 4 sore masih kujalani seperti  biasanya.

Namun, pada kamis 25 April 2013 sepulang dari sekolah tempatku bekerja, sesuatu terjadi. Sekitar pukul 5 sore aku tiba di rumah. Aku langsung masuk kamar mandi karena ingin buang air kecil. Aku terkaget-kaget karena ada flek darah di underware yang kupakai. Aku shock. Ingin cerita ke suami namun dia masih kerja. Akhirnya aku tunggu. Aku mengganti underware ku dengan yang bersih. Selepas itu aku langsung bersih-bersih menjelang maghrib.

Sekitar pukul 8 suamiku datang dengan membawa hadiah spesial untukku. Terlupa sudah flek yang kualami sore tadi. Kami makan malam sambil mengobrol dengan sangat asyik, bercerita pengalaman hari ini. Kebetulan banyak sekali cerita menyenangkan hari ini. Dan ketika akan menunaikan sholat Isya aku kembali ke kamar mandi. Aku kembali terkaget dengan apa yang kulihat. Hal sama terjadi. Ada flek darah di dalam underwareku. Dan kali ini darahnya berwarna lebih segar. Sepertinya belum lama keluar. Aku langsung menceritakannya kepada suamiku. Dan ia seperti biasanya, menenangkanku dan tidak sepanik aku. Kami langsung browsing  tentang flek ini di gugel. Beberapa menjelaskan bahwa hal ini biasa terjadi di trimester pertama. Namun bila tidak berkelanjutan. Aku mulai lega. Semoga hanya sampai malam ini saja, batinku.

Keesokan paginya, ketika shubuh, aku langsung memeriksa underwareku lagi. Alhamdulillah…bersih dari noda dan darah..heheee. aku mulai kembali lega. Berarti benar seperti yang aku dan suami baca, ini hanya flek sementara. Aku pun menceritakan ke suami. Dia juga terlihat lebih lega.
Sekitar pukul 8 aku ingin ke kamar kecil. Ya Allah…..aku kaget kembali. Ada flek lagi di underwareku. Dan kali ini lebih banyak. Aku ceritakan ke suami. Dia kaget. Aku langsung menelepon temanku, erin. Kebetulan dia pernah flek. Dia mengatakan aku harus bedrest seharian ini. Aku mulai panik. Menjelang pukul 11 darah keluar semakin banyak. Suamiku menelepon ibunya yang kebetulan juga perawat dan menceritakan semuanya. Ibu mertuaku bilang aku harus istirahat dan hari itu juga memeriksakan diri ke dokter. Ya Allah…ketika itu aku benar-benar takut. Entahlah…banyak hal aku pikirkan. Aku juga langsung menelpon mbakku, mba tin. Beliau hanya bilang agar aku bersabar dan periksa ke dokter kandungan. Awalnya aku bersabar dan mencoba menenangkan diri. Aku masih meyakinkan diri bahwa ini tidak akan lama. Namun setelah jum’atan, darahku semakin banyak. Suamiku memutuskan untuk periksa.

Kami tidak langsung pergi ke dokter melainkan ke bidan terlebih dulu. Sesampainya di sana kami menceritakan semuanya. Kami juga mengatakan bahwa kami masih ragu, jangan-jangan saya ini tidak hamil, buktinya masih ada darah keluar seperti menstruasi jumlahnya. Bidan tersebut kemudian menyuruhku untuk tespack lagi. Dan hasilnya ternyata tetap positip. Ya..aku positip hamil. Bidan tersebut tidak bisa banyak memberikan solusi. Beliau hanya memberikan vitamin dan meminta kami untuk cek ke dokter spesialis kandungan.

Kami kembali ke rumah. Ibu mertuaku kembali menelepon. Beliau tetap menyuruh kami untuk ke dokter kandungan. Awalnya aku menolak. Entahlah…..aku takut sekali dengan dokter. Akhirnya aku ke sana, rumah sakit ibu dan anak Buah Hati, ciputat. Kami menunggu cukup lama dari pukul 5 hingga dapat antrian pukul 7 malam. Setelah mendengarcerita kami, aku langsung di usg. Dari layar usg tersebut tampak rahimku mulai membesar. Janin sudah ada namun belum terlihat. Karena dipenuhi oleh darah yang memenuhi rahimku. Deg…aku cemas sekali melihat rahimku. Dokter kemudian menjelaskan bahwa aku hamil. Namun keadaan rahim tidak bagus karena pendarahan cukup banyak. Dan hal ini seharusnya tidak terjadi. Jika dilanjutkan maka akan berbahaya. Beliau pun menyarankan aku untuk istirahat total selama 5 hari. 3 hari  kerja dan 2 hari sabtu-minggu. Beliau juga memberiku obat penguat rahim dan vitamin. Aku diminta kontrol lagi 2 minggu ke depan jika tidak ada keluhan. Jika ada keluhan maka secepatnya harus cek.

Sesampainya di rumah, aku masih saja cemas. Obat penguat rahimnya aku minum malam itu sebelum tidur. Pikiranku kacau sepanjang malam. Aku banyak memikirkan hal yang belum terjadi. Namun firasatku buruk. Perutku juga mulai melilit sepanjang malam. Ketika di tengah tidurku, aku terbangun. Payudara sakit sekali. Rasa nyeri muncul tiba-tiba dan rasa sakitnya luar biasa tak tertahankan. Suamiku sampai terbangun dan menjagaku dari jam 3 hingga pagi. Shubuh terbangun. Aku meminta suamiku untuk tidak ke masjid dan menemaniku sholat shubuh berjamaah di rumah. Alhamdulillah…dia mengabulkannya. I love you, hunniey…

Sedari pagi hingga siang perutku sakit tak tertahankan. Darah mengalir semakin deras. Dan darah yang keluar sekarang berganti dengan darah kental yang hampir berbentuk daging. Aku semakin takut dan cemas. Aku menelepon mbakku untuk mengurangi rasa sakitku sembari menangis. Dan sekitar pukul 1 siang perutku seperti diiris-iris. Rasa nyeri dan sakit menyerangku hampir 20 menit lamanya. Sakit ini benar-benar sakit yangbaru kurasakan. Aku sampai berteriak. Kupegangi perutku namun juga tidak mengurangi rasa sakitnya. Aku sampai nungging-nungging menahan sakit. Dan tiba-tiba saja ada yang keluar dari vaginaku. Aku merasakannya cukup besar dan banyak. Feelingku sangat tak baik. Aku menangis. Aku menceritakannya kepada suamiku. Aku langsung melihat namun tidak semuanya. Ya…aku melihat ada daging bercampur darah di underwareku. Ya Robbi….aku menangis semakin keras. Aku meminta suamiku untuk melihatnya dan mengambilnya. Aku tidak berani lagi melihatnya bukan karena aku jijik namun karena aku sedih. Suamiku kemudian melihat dan mengambilnya. Suamiku langsung memelukku. Dan aku mengatakan, “kak…apakah yang keluar itu janinku?”. Suamiku pun menjawab dengan sangat pelan, “mungkin iya sayang…”
Hwa……tangisku meledak. Ya Robbi….janin yang kujaga selama ini telah gugur sebelum berkembang. Aku menangis di pundaknya, pundak suamiku yang  sangat sabar menjagaku. Ia yang menguatkanku selama sakit sejak kamis lalu. Ia yang selalu memberi nasehat kepadaku untuk tetap sabar dan syukur. Alhamdulillah…aku kuat. Meski menangis dan sangat sedih, aku ikhlas. Aku tidak berhenti menangis ketika suamiku menghubungi ibunya dan menghubungi pihak rumahsakit bahwa aku mengalami keguguran dan akan segera kesana. Aku juga masih menangis ketika menghubungi keluargaku. Perasaanku tidak karuan ketika itu. Mungkin aku berlebihan namun aku benar-benar merasa sangat kehilangan.

Aku langsung ke rumah sakit. Sesampainya di sana aku langsung disambut dengan kursi roda karena kondisiku cukup lemah. Singkatnya, aku diperiksa oleh dokteryang kemarin memeriksaku, Dr.Mukhlis namanya. Beliau membenarkan bahwa aku mengalami keguguran. Alhamdulillah…aku tidak perlu dikuret. Aku cukup diberi obat untuk mempercepat pengeluaran sisa-sisa darah yang masih menempel di rahimku. Kami kembali ke rumah. Aku sedih seharian. Semua orang yang menelponku hanya kubalas dengan tangisan. Syukurku…aku mempunyai suami yang sangat sabar dan pengertian. Dia selalu memelukku ketika aku menangis dan menghiburku dengan memberikan banyak motivasi dan nasehat. Aku putuskan bahwa minggu esok aku akan pulang ke lampung, rumah orangtua kami berada.

Aku akan pulang sendiri dengan menggunakan pesawat. Semalaman kami berdua hanya mampu menangis. Dan baru kali ini aku melihat suamiku menangis. Entah dia menangis karena apa? Karena kehilangan calon bayinya atau karena sedih akan berpisah denganku?hehee
Aku sudah tertidur sekitarjam setengah 10 malam. Aku lelah, benar-benar lelah. Pukul 3 aku bangun karena pukul 4 aku harus siap-siap ke bandara. Tiba-tiba suamiku menunjukkan tiket.
“ayo baca ini”, ujarnya
“adi widhiartha. Kok nama kakak?”, tanyaku
Kemudian dia menunjukkan satu lagi. “ini.” Dia memberikanku satu lagi.
“farial naftalin. Kakak beli 2? Berarti kakak pulang bareng aku? Nemenin aku?”
Dia tersenyum.
Sayang….. I love you. Dia ternyata membelinya semalam ketika aku terlelap. Akhirnya kami pulang ke lampung bersama. Aku akan istirahat di sana sampai aku benar-benar sembuh.

Banyak hikmah di balik semua ini. Ingat pesan kakak (suamiku), “kita harus mempersiapkan diri kita dulu untuk menyambutnya.” Nya yang berarti anak. Ya…kami akan belajar berusaha lebih baik. Belajar ilmu untuk mempunyai momongan dan yang pasti belajar untuk terus mendekatkan diri kepada Allah. Bisa jadi selama ini banyak kesalahan yang telah kami perbuat dan inilah sebagai penggugur dosa-dosa kami. Mungkin juga kami kurang bersedekah, kurang silaturohim dan banyak hal lain yang akhirnya kami pelajari untuk mengubahnya semakin lebih baik lagi.

Kami bersyukur Allah masih mengingatkan kami di dunia atas kesalahan-kesalahan kami. Sehingga kami mampu memperbaikinya. Dan sebuah kesabaran telah kami coba untuk belajar tegar dalam menghadapi segala permasalahan hidup yang akan kami hadapi. Ini baru 2 bulan kami menikah. Bisa jadi akan banyak hal terjadi ke depannya. Dan kami harus lebih banyak bersabar karenaNya. Banyak hikmah terkandung di dalamnya. Dan aku merasa kami semakin dekat dan saling mencintai satu sama lain. Terimakasih ya Allah. Engkau selalu tahu apa yang kami butuhkan bukan yang kami inginkan.

Hikmah diantara syukur dan sabar.


Selasa, 05 Februari 2013

Hikmah Jelang Siang #1


Ini 5 februari 2013

Cepat sekali waktu berputar ya… J. Sebntar lagi tanggal 14, memang kenapa? Hehe…..saya milad tanggal itu sobat. Penting ya???hohoo…tidak juga. Pengingat diri saja. Ada dua filosofi ketika milad. Bertambahnya usia yakni bertambah angka dalam hitungan sejak lahir. Usia yang akangkanya semakin besar menandakan fisik kita yang semakin tua. Namun lebih tepatnya seharusnya jiwa juga semakin dewasa. Seperti banyak orang bilang. Tua itu pasti, namun dewasa adalah pilihan. Lalu mau pilih yang mana? Itu pilihan karena butuh kedewasanmu untuk memilihnya.

Filosofi yang kedua adalah semakin dekatnya pertemuan kita kepada Sang Robb Tuhan semesta alam. Usiamu semakin berkurang sobat….bila jatahmu hanya 40 tahun di dunia, dengan usiamu yang menginjak 24 maka jatahmu tinggal di dunia tinggal 16 tahun. Inilah waktu yang harus dimanfaatkan dengan baik. Karena waktu 1 detikpun tidak akan pernah berulang. Waktu yang tidak boleh disia-siakan karena bila kita tak mampu memanfaatkannya, kita akan merugi,. Dunia maupun akhirat. Jauhkan kami ya Robb….

Sebuah filosofi, perenungan, muhasabah dan hikmah di jelang siang ini semoga mampu kumaknai lebih bijak terutama menjelang miladku. Barokallah ya nafta… 
^___^

by : nafasyira

Rabu, 30 Januari 2013

Elang, sebuah Inspirasi


Hari ini aku mampu tersenyum bangga.. Subhanallah…Maha Suci Allah, Tuhan Semesta alam. Pagi-pagi sengaja mau mengetes hafalan anak-anak. Dan ternyata…ketika aku berkata, “yuuk…siapa yang sudah hafal Surat Al Qoriah?” dan mereka langsung serempak mengacungkan tangan. Ya Rob.. bahagia rasanya. Mereka dengan penuh semangat berkata, “aku mau menghafal Al Quran”. Ya Robb…tetesan air mataku jatuh di dalam Qolbu. Ingin rasanya menampakkan namun kutahan. Aku bangga terhadap mereka. Elang TK B. I Love You, everybody...

Ini sebuah pecutan keras untukku. Di sat aku membimbing mereka untuk menghafal, aku justru masih terseok di hafalan yang sama, di tempat yang sama sejak beberapa waktu yang lalu. Sungguh mengenaskan nafta. Ingin menangis dan teriak sejadinya. Bukankah aku begitu merugi. Di saat yang sama mengatakan bahwa hari ini harus lebih baik dari kemarin, namun aku justru kadang mengingkarinya.

TK B Elang, usia yang masih sangat kecil, 5-6 tahun, tapi begitu menginspirasiku untuk terus maju. Mereka yang tak takut akan dilema hidup, yang tak pernah galau, yang selalu ceria dan tersenyum, yang selalu apa adanya, ternyata mampu membuat perubahan untuk orang lain. TK B Elang, semoga kalian akan terus terbang dan mampu mengepakkan sayap di manapun kalian berada…
Sungguh…aku yakin Allah bersama kalian…

Salam sayang dari Bu Nafta… ^^
I’m Proud of you…My Eagle…

Sabtu, 21 Juli 2012

-Jadilah dirimu sendiri dengan kesempurnaanmu-

Menjadi diri sendiri itu memang tidak mudah. Butuh suatu kepercayaan diri yang tinggi, butuh niat dan tekad yang bulat, butuh semangat dan motivasi yang tiada tara. Namun menjadi diri sendiri adalah suatu keharusan. Mengapa? Karena sejatinya tak ada atau bahkan tak kan ada yang mampu mengendalikan diri kita kecuali diri kita sendiri. Tak ada yang mengetahui tentang diri ini melainkan diri kita juga. Di samping Allah yang tak boleh kita nafikan.

Terlepas dari Allah sebagai Sang Khalik yang menciptakan kita dan menggerakkan segala langkah kita, tak ada manusia manapun yang peduli sepeduli yang kita mau. Tak ada manusia yang akan perhatian seperti yang kita harapkan. Meskipun ini keluarga, teman? Bahkan orangtua pun mungkin pernah kita rasakan kelalaian dan kealpaanya. Salahkah mereka? Tidak..dan jelas tidak. Karena fitrahnya manusia tak mampu memberi semuanya untuk manusia yang lain.

So, dengan menghilangkan sifat sombong, maka jadilah dirimu sendiri. Jadilah seperti apa yang Allah berikan. Dengan latar belakang, pendidikan, lingkungan, fisik hingga apapun yang kau punya..banggalah akan hal itu. Karena itulah letak kesempurnaanmu...
Jadilah dirimu dengan kesempurnaanmu...

Cahaya Ramadhan
-2-

Jelang sore
Kota Metro

Jumat, 20 Juli 2012

"Ramadhan Tiba"

1 Ramadhan 1433 H

Tak terasa waktu berlalu begitu cepat. Masih teringat jelas Puasa tahun kemarin di Tanah Bintaro hingga H-2. Kini Tamu Agung itu kembali hadir dengan sejuta keistimewaan yang tiada banding..
Ramadhan...Kau kembali menjelang di tengah haus dahaga kami akan telaga keimanan. Kau hadir kembali ketika kami sedang menanti stasiun Taqwa yang 'kan mengantar kami pada Tuhan Kami...

Ramadhan tiba dengan segala kesempurnaannya. Kesempurnaan yang tak mungkin kita dapat di hari lainnya. Kini, setiap ibadah yang kita laksanakan atas nama Allah mendapat ganjaran berlipat-lipat. Kini, tak ada lagi jarak antara kita dengan Nya. Kau ingin mendekat, inilah saat tang sangat tepat. Tak akan pernah Ia menolak. Semua pintu kebaikan telah dibuka, di manapun kita inginmemasukinya, silahkan saja. Allah begitu mengistimewakan kita. Untuk tidur kita yang lelah karena Ibadah pun telah Allah bukakan pintu kebaikan. Sedekah kita? ada juga pintunya. Puasa kita? Itu sudah pasti....
Sholat kita? Tahajud kita? Bahkan senyum kita telah Allah bukakan pintunya. Lalu, apalagi yang akan kita cari??

Ramadhan telah tiba. Semua Muslim berbondong-bondong memasuki pintu-pintu kebaikan yang tersedia. Tiada satu detik pun yang terbuang kecuali hanya ibadah untukNya...
Sahabat..ini Ramadhan, mari sambut dengan suka cita, mari berbahagia karenanya agar ia juga enggan berpisah dan meninggalkan kita...
Ramadhan ini hanya 30 hari, maksimalkan dengan baik!!!
Optimalkan sebisa mungkin...
semogaaaa.......amiin.....

Pagi
Bumi Cahaya

Minggu, 08 Juli 2012

Nasehat Imam Ayatullah Khomaeni

Baru saja membaca sejarah biografi seorang tokoh Islam, seorang revolusioner Tanah Iran yang mampu membebaskan Negara Iran dari penguasa Antek Amerika dan Negara Barat.
Dia..seorang pejuang Agama Allah sejati. Jangan pernah melihat dia dari paham yang dianutnya, sunni maupun syiah. Karena di balik itu...ada perjuangan dan pengorbanan yang tak ternilai dengan dunia dan seisinya....

Dialah...
Ayatullah Ruhullah Musavi Khomeini

Saya ingin mengutip wasiat Sang Revolusioner kepada para pengikutnya
"Beberapa hal yang sebaiknya dijalankan oleh kaum muslim"
1. Sedapat-dapatnya berpuasalah setiap hari senin dan kamis
2. Shalatlah lima waktu tepat pada waktunya dan berusahalah shalat Tahajud
3. Kurangilah waktu tidur dan perbanyaklah membaca Al Qur'an
4. Perhatikanlah dan tepatilah sungguh-sungguh janjimu
5. Berinfaklah kepada fakir miskin
6. Hindarilah tempat-tempat maksiat
7. Hindarilah tempat-tempat pesta pora dan janganlah mengadakannya
8. Janganlah banyak bicara dan seringlah berdo'a
9. Berpakainlah secara sederhana
10. Berolahragalah
11. Banyak-banyaklah menelaah berbagai buku (agama, sosial, politik, sains, filsafata, sejarah, sastra, dan lain-lain)
12. Pelajarilah ilmu-ilmu teknik yang dibutuhkan negara Islam
13. Pelajarilah ilmu tajwid dan bahasa Arab, serta perdalamlah
14. Lupakanlah pekerjaan-pekerjaan baikmu dan ingatlah dosa-dosamu yang lalu
15. Pandanglah fakir miskin dari segi material, dan ulama dari segi spiritual
16. Ikuti perkembangan umat Islam.

~semoga kita mampu mengamalkannya~

Kamis, 05 Juli 2012

~setitik hikmah~

Sungguh...kebahagian terbesarku kini adalah....
Aku mampu berada di lingkungan orang-orang yang selalu memuji KebesaranMu ya Robb...
pengingat yang akan sulit aku temukan di semua tempat..
Terimakasih atas rahmat dna nikmat ini....

5 Juli 2012
00:02

Rabu, 04 Juli 2012

Jejak Cahaya Ilahi

Ini sudah 4 Juli ternyata, wah....aku tak menulis apapun 2 hari di bulan Juli..huhuhuuu
Alhamdulillah...luarrrr biasa, Allahu Akbar!!!
Hari ini mendapat suntikan semangat yang dahsyat dari Pak Hendi. Wah....airmata ini akhirnya keluar dengan sendirinya di balik mataku yang selama ini kotor dengan hal-hal yang mungkin tak seutuhnya 100% untuk Allah.
Hari ini, aku bukan sekedar kembali diingatkan tentang keilmuan tentang belajar bersama alam, namun lebih dari itu aku mampu kembali merenungi kelebihan yang Allah berikan kepadaku dan teman-teman seperjuangan untuk menjadi seorang guru. Sebuah profesi yang sangat mulia yang mampu menghantarkan kami juga generasi penerus kami untuk menjadi hamba Allah yang istiqomah dan mampu menyeimbangkan alam dengan sempurna. Sungguh Luar biasa penciptaan manusia ke bumi ini. Dengan rencana Allah yang Mahadahsyat, maka terbentuklah kita yang juga hebat...
Jadi kembali mengingat Firman Allah dalam Q.S. Al-Anbiya :107
وما أرسلناك Ø¥ِلا رحمة للعالمين
(artinya) “Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam” (Surat Al Anbiya’ : 107)

Subhanallah...begitu berat tugas manusia di muka bumi ini. Tugas menjadi seorang yang mampu memberi rahmat bagi seluruh alam. Bukan sekedar menjadi rahmat bagi dirinya sendiri. Apa artinya seseorang bila manfaatnya hanya untuk dirinya sendiri tanpa memberikan keteladanan dan kebermanfaatan bagi oranglain? Inilah tugas berat itu, menjadi seorang yang mampu menjaga amanah untuk mengelola alam, menjaga, melestarikan hingga alam ini tetap seimbang dalam penjagaan kita. Keseimbangan alam yang mampu menghadirkan ruh Sang Baginda Rasulullah sebagai tauladan kehidupan, mampu menyebarkan nilai-nilai Islam dan mampu mengaplikasannya dalam kehidupan sehari-hari.

Teman-teman, inilah tugas berat itu. Tugas yang telah ditolak oleh seluruh makhluk hidup lain. Gunung yang kita lihat berdiri tegak lagi kokoh pun menolak untuk menjadi khalifah yang mempimpin bumi dan menjadi rohmatan lil'aalamin.
Namun, Allah tahu bahwa manusia mampu memikulnya. Allahlah yang telah memilih kita dengan segala kesempurnaan kita. Kitalah manusia terpilih itu, mau menyerah atau lanjut???

Yang juga harus dipikirkan adalah Allah tidak memberikan sebuah kewajiban kepada kita tanpa adanya suatu pertanggungjawaban. Teman...Allah akan menanyai kita tentang apa yang telah kita perbuat di muka bumi. Benarkah kita telah menjaga kebersihan lingkungan kita?Benarkah kita telah menegur orang yang telah membuat kerusakan di bumi? Benarkah kita telah melaksanakan semua apa yang kita ucapkan?

Cukup mati dan perenungan pertanggungjawaban di hadapan Allah sebagai pengingat kita. Semoga kita termasuk orang-orang yang do'a dan ikhtiarnya selalu diijabah oleh Allah. Sesungguhnya tidak ada urusan yang lebih besar dari seorang manusia selain pahala dan dosa. Karenanya bekerjalah untuk Allah karena Allah yang menyuruh kita untuk berilmu dan beramal. Dan berbuatlah untuk Allah karena Allahlah yang membuat perintah untuk dikerjakan dan larangan untuk ditinggalkan. Allah yang meminta kita untuk beribadah dan mengumpulkan pahala serta meninggalkan sekecil apapun dosa. Hitung-hitungan pahala Allah tak sebanding dan tak dapat diukur oleh hitungan pahala manusia. So, just do what have to do, rightnow till forever.

Wallahu a'lam.

Farial Naftalin
-batas ruang cahaya-
4 Juli 2012
23:46

Kamis, 28 Juni 2012

Tentang Langit

Seharian menikmati indahnya hari, melihat bentangan langit di angkasa berteman awan yang berarak...
Langit di pagi hari, diambil pukul sekitar pukul 06.00 pagi
 Dan yang ini, langit sore di bagian utara dan selatan. Ternyata beda ya...
Langit sore di selatan
Ini juga langit di selatan


Langit sore di utara
Langit di bagian selatan terlihat membiru dan ditemani dengan awan putih yang bentuknya indah sekali, berupa-rupa....




Langit sore di utara juga... ^___^
kalau yang bagian bawah ini adalah langit di bagian utara, terlihat mendung dan bercahaya. Keren kalau lihat langsung. Ntahlah...tiba-tiba seharian ini memandangi langit...
Subhanallah...
Indahnya penciptaanMu ya Robb...

Semoga tulisan ini tak mengartikan apa-apa. Aku memang sedang suka menikmati fenomena dan keajaiban penciptaan Allah... :)

Night in My Sweety Room
~Nafta-Lina~

Muhasabah Pagi

Kamis, 28 Juni 2012
03:50

Segala Puji hanya PadaMu ya Allah, Sang Maha pembolak-balik hati. Dan kini syukurku tiada terkira tatkala hati hamba mampu seutuhnya kembali padaMu. Untukmu, kau jalanku kembali padaNya, perantaraku yang awalnya tak kusadari. Semga Allah juga senantiasa menjagamu...

Ya Robb...begitu banyak cahaya yang Kau pancarkan ke dunia ini, namun tak jua hamba mampu menangkap seberkas sinar itu. Sungguh merugi hamba ya Rob!! Jangan pernah Engkau jauhkan hamba dariMu...
Ya Robb..angan hamba melayang 23 tahun silam ketika hambabaru saja lahir ke dunia. Hamba tidak tahu bagaimana keadaan hamba saat itu. Tapi penuh dengan keyakinan hamba, Bapak dan Ibu pastilah teramat bahagia. Meski dalam keadaan lemah tak jua mengurungkan Ibu untuk menggendong dan menciumi hamba. Bapak..secara spontan langsung mengabarkan kepada keluarga besar, menggelar acara syukuran dan memberi nama. Ya Robb..nikmatMu mana lagi yang mampu hamba dustakan? Memiliki orangtua hebat, tanpa pamrih dan begitu mencintai hamba....

23 tahun perjalanan hamba hingga detik ini, belum banyak hal yang mampu hamba perbuat. Jangankan untuk bermanfaat untuk orang banyak, untuk diri sendiripun mungkin belum. Bahkan hamba tak henti-hentinya membuat cela dan nista. Astagfirullahal'adzim....
Ampuni diri ini ya Robb....

Ya Allah....hari ini, pagi ini,di kala mata batin hamba sedang tertunduk padaMu izinkan hamba berdo'a dengan menyebut namaMu yang Paling Agung..
Ya Rohman...ya Rohim...jagalah hamba, istiqomahkanlah hamba di jalanMu,jalan dimana hamba tak lagi memperdulikan kecuali hanya RidhoMu, jalan yang mampu mengantarkan hamba untuk mampu menatapMu kelak, jalan dimana hamba mampu bersua dengan Sang Baginda Rasulullah....
Istiqomahkan hamba ya Robb....
Dan jadikan hamba sebaik-baik umat yang bermanfaat, amin....

Minggu, 17 Juni 2012

The Aim of Life

Alhamdulillah...Puji syukur tiada henti kehadirat Allah SWT, Robb yang selalu menjaga kita dari bentuk kebodohan dan kejahiliahan meskipun langkah-langkah yang kita tuju selalu ke arah sana. Subhanallah....tak kusangka akan menemui 2 hari ini, dimana aku semakin mengerti tujuan penciptaan manusia di dunia, dan aku di dalamnya. Hidup tak sekedar menunaikan sholat, bersedekah, menuntut ilmu dan menggugurkan segala bentuk kewajiban yang telah Allah tetapkan kepada kita. Namun apa hakikatnya ketika kita melaksanakan sholat? Apa hakikatnya kita mencari ilmu hingga ke negri sebrang hingga terkadang meninggalkan kedua orangtua kita?

Teman...hidup ini tak lain adalah perjuangan juga pengorbanan. Tak ada berjuang tanpa berkorban. Demikian pula halnya, apa esensi sebuah pengorbanan bila tanpa ada perjuangan? Maukah berkorban tanpa arti dan sia-sia begitu saja? Tidak bukan? Lalu untuk siapa perjuangan dan pengorbanan ini? Maukah berjalan tanpa arah dan tujuan yang jelas?

Sejatinya segala bentuk tindakan dan amalan perbuatan yang kita lakukan hanyalah karena Allah dan untuk Allah semata. Kita ditakdirkan terlahir sebagai manusia bukan hanya untuk bersenang-senang saja di dunia ini. Lebih dari itu, kita mempunyai beban menjadi seorang khalifah di muka bumi ini. Menjadi pemimpin keseimbangan alam ini. Lalu dengan apa kita melaksanakan itu semua? Apa pedoman langkah yang akan kita tempuh? Jelaslah bahwa Allah memberikan sebuah perintah, membebankan sebuah tugas tidak mungkin tanpa tangan kosong. Dia telah memberikan kita Al-Qur'an yang secara jelas telah menggambarkan kepada manusia petunjuk-petunjuk untuk menjalani kehidupannya. Allah pun telah mengutus beberapa Rasul yang membawa Risalah Ilahiyah kepada kita. Merekalah yang secara real menuntun kita melalui jalan Islam secara benar dan kaffah.

Lalu, ada lagikah yang dipertanyakan? Beberapa pertanyaan yang sering aku lontarkan ke anak-anak muridku? Mau jadi pemain atau penonton? Sehebat apapun penonton, andilnya mungkin tidak lebih besar dari pemain. Penonton pun mungkin akan sulit memberikan inspirasi dan pembelajaran. Namun dengan menjadi pemain meskipun tak selamanya memenangkan pertandingan, at least mampu memberikan pengalaman tersendiri kepada oranglain. Lalu ada lagi yang dipertanyakan??
Mari hidup untuk senantiasa berjuang dan merelakan segala bentuk pengorbananyang mampu kita berikan kepada Allah. Bayangkan bila kita meninggal dalam keadaan lalai? Sungguh....kita pasti termasuk orang yang sangat merugi. Tak ada hari tanpa mengingat Allah, tak ada detik tanpa berdzikir.

Ya Robb....Ridhoi segala bentuk amalan kami. Sungguh tak ada keseriusan dari kami untuk mengkhianatiMu dan meninggalkan apa yang Kau perintahkan. Bila kami lalai, mohon ingatkan kami kembali kepadaMu, kembali menuju jalan lurus yang telah dilalui Rasul dan para tabi'iin...
Robbanaa Aatinaa Fiddun yaa hasanah wa fil aakhiroti hasanah wa qinaa 'adzaabannaar...amiin...


~Sinar Cahaya~

Sabtu, 16 Juni 2012

Hikmah Pagi

Ya Robb....Puju Syukur kupanjatkan hanya untukmu atas nikmat pagi yang tak terkira. Aku dapatkan sebongkah emas dan berlian kala malaikatmu sedang bertebaran di bumi...
Dinginnya pagi menambah kehangatan kala hati ini bertasbih dan bersujud untukMu
Hembusan dan semilir angin menambah sayup pagi yang sejuk dan menenangkan
Suara ayam jantan dan kicau burung menunjukkan keMahaanMu yang satu-satunya mampu menyeleraskan semesta ini...
Ya Robb....pagi yang indah bersama semesta hijau..

Nikmat mana lagi yang mampu aku dustakan bila setiap saatnya aku masih mampu menghirup udara secara cuma-cuma?
Nikmat mana lagi yang mampu aku dustakan bila hati ini masih mampu terpaut denganNya?
Nikmat mana lagi yang mampu aku dustakan bila jari jemari ini masih mampu mengindahkan namaMu di setiap ejaannya?
Nikmat mana lagi yang mampu aku dustakan bila semesta ini masih bersahabat denganku?
Lalu...nikmat mana lagi yang mampu aku dustakan???

Ampuni kami semua yang masih selalu lalai dalam kebajikan ya Robb karena pagi esok tak akan seindah ini bila RohmatMu kian jauh...


Green Room
Gubuk Cahaya

Jumat, 08 Juni 2012

Sebungkus better

Ketika aku sedang membolak-balik lembaran combook di depanku, tiba-tiba
"ini buat bu nafta"
"ini apa?"
"better...buat bu nafta. Dimakan ya..."
"trimakasih sayang, buat caca aja ya"
"enggak..ini buat bu nafta"
"gak usah gakpapa"
"ibu harus nerima,kan udah dikasih. Kata Uma juga ini buat bu nafta"
aku diam...
"buat bu nafta ya..."

Subhanallah nak...entah apa pikiranmu, yang jelas aku sangat senang. Dengan begitu tegas kau menyampaikan apa yang dikatakan bundamu. Dengan tulus kau sudah berusaha belajar untuk berbagi dan berkasih sayang...