Sabtu, 20 Mei 2017

HNW 1, Belajar Ilmu Ikhlas

Bismillahirrohmaanirrohim.
Alhamdulillah, pada akhirnya saya masuk juga dalam komunitas Institut Ibu Profesional, di mana saya harapkan keberadaannya sejak lama. Ketika saya dulu baru mengenal Bu Septi sekitar 4 tahun yang lalu, saya selalau berharap bisa menjadi bagiannya. Namun waktu baru mempertemukannya saat ini. Kapanpun itu, pasti Allah punya caraNya sendiri dan alasan kenapa saya baru berada di sini saat ini. Pasti ada hal yang harus saya pelajari di sini, ya pasti.

Dan setelah saya bergabung di IIP Batch 4 daerah tangerang Selatan, saya mendapat tugas pertama atau yang biasa disebut Nice Home Work (HNW) sebagai berikut.
1. Tentukan satu jurusan ilmu yang akan anda tekuni di universitas kehidupan ini

Sebenarnya, terlalu banyak ilmu yang masih belum saya kuasai, atau bahkan lebih tepatnya I’m nothing. Mungkin gelas yang selama ini terisi, selalu saja merembes dan bocor. Ilmu yang saya dapat, tanpa ada pengamalan yang berarti, mendadak menguap secara signifikan, dan terus menerus sepanjang waktu. Tahu kenapa? Karena ada satu amalan yang tidak saya kerjakan. Amalan yang ilmunya saja belum saya kuasai. Amalan yang tanpanya semua perbuatan saya menjadi sia-sia di hadapan Allah. Amalan yang tanpa keberadaannya, hanya berbuah sedih dan kecewa jika tak sesuai harapan kita. Pun amalan yang tanpa dia di dalamya, berakibat jiwa jumawa jika tercapai apa yang kita pinta.
Dia adalah ikhlas, ilmu ikhlas.
Inilah ilmu yang akan saya pelajari sepanjang perjalanan hidup saya, dalam setiap helaan nafas saya, ikhlas harus selalu ada.

2. Alasan terkuat apa yang anda miliki sehingga ingin menekuni ilmu tersebut?
Seperti yang kita ketahui semua, bahwa tiada perbuatan itu disertai dengan niat. Dan apa-apa akan kembali pada apa yang diniatkannya. Berkaitan dengan hal itu, niat saja tidaklah cukup. Tanpa ikhlas ada di dalamnya, perbuatan itu akan menjadi sia-sia, melelahkan, membuat kecewa. Ini yang saya alami selama ini. Saya kadang merasa kecewa terhadap apa yang saya dapatkan jika tidak sesuai harapan. Alih-alih instropeksi, justru mencari kambing hitam. Setelah beberapa waktu saya pelajari, mungkin saya kurang ikhlas menjalani peran dalam kehidupan ini. Sehingga, rasa syukur san sabar tidak mampu hadir tepat waktu sesaat saya menghadapi suatu hal yang baik maupun buruk.

3. Bagaimana srategi menuntut ilmu yang akan anda rencanakan di bidang tersebut?
Sebagai titik poin utama dalam strategi ini adalah niat. Sya akan selalu memulai dengan niat baik, jika pun terbesit ada godaan, akan selalu dan kembali meluruskan niat. Jika ada godaan lagi, mengulangi niat lagi hingga niat itu benar-benar bersih.
Saya akan memulai mengatur jadwal harian saya, membuat time management, tujuan hidup hingga apa misi dan misi saya ke depannya. Dengan hal ini maka akan mempermudah saya dalam menjalani hari, tidak terburu-buru, tidak grasa grusu, dan meminimalisir kegagalan yang direncanakan.
Berkomunikasi bersama suami dalam melaksanakan ilmu ini, berkomitmen untuk saling mendukung, menyemangati, mengingatkan dalam setiap tindakan terhadap diri sendiri, pasangan, anak, hingga ke lingkungan luar keluarga inti.

4. Berkaitan dengan adab menuntut imu, perubahan sikap apa saja yang anda perbaiki dalam proses mencari ilmu tersebut?
Perubahan sikap yang akan saya lakukan untuk memperbaiki ilmu tersebut adalah belajar sabar, sabar, dan sabar semaksimal mungkin. Menjauhkan rasa marah sekuat yang saya bisa dan selalu menggantungkn apapun hanya kepada Allah swt semata. Tanpa mengharapkan pujian dan sanjungan dari pihak lain.

Mungkin inilah beberapa hal yang bisa saya tuliskan dalam menyelesaikan tugas NHW 1. saya berharap ini bukan sekedar tulisan dan kembali menguap seperti yang sudah-sudah, namun akan menjadi acuan saya dalam menjalani kehidupan saya hingga pada akhirnya bertemu dengan Allah ‘azza wa jalla.