Rabu, 20 Desember 2017

Aliran rasa > game level 2

Menjadi seorang perempuan memang ingin selalu tampil sempurna...

Pun ketika menjadi istri..
Agar segalanya terlihat sempurna maka seorang istri melakukan segala hal agar dirinya terlihat hebat dan wah.
Mengurusi seabreg pekerjaan rumah tanpa berbagi. Padahal sejatinya rasa lelah juga menghampiri..
Berbagi pekerjaan rumah dengan suami, oh nooo...big no!
Bukankah laki-laki malas beres-beres dan justru malah kacau jika diminta ini itu??

Ketika takdir memberikan kesempatan menjadi ibu..
Sesuatu yang indah bukan?
Tapi bagi seorang ibu yang ingin rumahnya tetap rapi..bersih...kadang hal kecil ini menjadi setumpuk pekerjaan yang tiada henti.
Sedikit-sedikit sapu..sedikit-sedikit beres-beres.
Sebentar-sebentar nyuci..sebentar-sebentar nyetrika..
Dan bayi-bayi itu hanya diam terpaku melihat sanb ibu sibuk memainkan alat tempurnya

Oh...suami...anakku...
Maafkan keteledoran perempuan ini.
Dulu..ya istrimu begitu yah..
Dulu...bundamu sangat sibuk nak..
Tapi tidak saat ini.

Bunda bahagia melihatmu menyuap makan dari tanganmu sendiri
Meskiii...radius keliling 1 meter bertabur nasi dan lauk yang berceceran

Bunda sangat senang melihatmu membereskan mainan sendiri nak..
Meski tak cukup waktu 30 menit untuk menyelesaikannya

Nak..saat kau berusaha pakai baju dengan rasa susah, merengek, menangis, di situ bunda sedih. Mungkin bunda telat mengajarkan..membiarkan kau asyik selama ini bermanja-manja dengan bunda.
Tapi ada terselip rasa bangga..bahwa kau sudah mulai besar, mulai mampu melakukan hal-hal yang tak lagi perlu bunda bantu.

Nak..jika mandiri itu butuh latihan lama..maka bunda butuh waktu lebih lama lagi untuk bersabar dalam membersamaimu.

Terimakasih IIP untuk memberikan ilmu yang tiada jemu..
Hingga diri ini yang fakir mampu terbuka mata dan hati

#gamelevel2
#aliranrasa
#kuliahbunsayiip
#melatihkemandirian

Sabtu, 16 Desember 2017

Balado Telor

Pukul 04.00

"Nad....bangun. katanya minta dibangunin jam 4. Ayoo...mau ulangan ya nduk?" Kata ibu yang mulai menggoyang-goyang tubuhku
"Errrgggghhhh...iya nanti bu..." sahutku malas
"Ayooo...dari tadi lho dibangunin. Nanti-nanti terus." Sahut ibu lagi..

Udara pagi ini serasa menusuk kulit. Malas sekali mau bangun.
Tapi...what??? Jam 4???
Aku minta bangunin jam 3. Aku ada ujian, belum belajar...
"Buuu....udah jam 4?" Tanyaku kaget
"Lha iyaaa..." kata ibu
"Kok baru dibangunin?"jawabku lagi
"Yoalah nduuuuk..dari tadi. Wes ayo bangun" kata ibu sambil meninggalkanku ke dapur.

Aku bebersih diri, siap-siap belajar. Ku cium aroma dari dapur.
"Masakan ibu biasanya ini, batinku.
Entahlah...aku mendadak mwndatangi ibu.
"Bu...telor balado lagi ya?"tanyaku
"Iya nduk. Lha kenapa?", jawab ibuku heran
"Gapapa...", jawabku datar
"Bosan, nduk?" Tanya ibu menatapku
"Gak..." aku jawab sekenanya
"Lha terus kenapa?"tanya ibuku lagi
"Ga ada ayam tah,bu?" Kataku pelan
"Oalah..pengen ayam tho. Minggu lalu makan ayam tho nduk dari berkatan pak joko. Lagian ya uangnya buat bayar spp, ongkosmu sama buat adek-adekmu nduk. Bapak yo belum ada yang lebih." Ibu menjelaskan
"Abis kata temenku..lauknya kok telor balado terus.." kataku merengek

Ibu terdiam beberapa saat.
"Iya nduk...besok ibu masakin ayam ya. Sekarang belajar dulu." Kata ibu lembut sambil tersenyum
"Bener bu?" Tanyaku girang
"Iyaa...." ibu tersenyum meyakinkanku.

************

"Braaaaaak.....braaaakk....."
"Nguuuuuuuuuuuuung......"
"Tolooong.........." tangis seorang ibu dan 2 orang anak di sampingnya

Aku melihatnya dari jauh. Langsung lari kuhampiri.
"Bu...gapapa bu...." tanyaku seraya mengukurkan tangan
"Ya Tuhan...nasi bungkusnya...." ibu itu menangis kembali
Dua anak di sampingnya ikut menangis.
"Kenapa bu?" Tanyaku penasaran
"Itu nak...nasi bungkus ibu, jatuh. Ibu tersrrmpet mobil hitam ibu. Bungkusam plastik ibu berhamburan. Mobilnya lari..
Padahal itu makan anak-anak. Mereka sudah lapar sekali.." sahut ibu itu sedih

Aku menengok ke plastik yang sudah berserak di jalan beserta isinya. Kuamati...lalu aku berdiri.
Kudekati dan kulihat..
"Nasi telor balado...." aku langsung kaget.
Badanku mendadak lemas..
"Ibuuuu....." gumamku perlahan..

*******

Aku sudah pulang. Pukul 05.00 sore. Rumah sepi. Aku mengetuk pintu..tak ada satupun yang menyahut.
"Ibuuu...ibuuu....tok..tok..tok.." aku mengetuk pintu berulang kali
"Udah pulang nad?" Tiba-tiba ada sura mba siti tetanggaku
"Eh mba siti...iya ni. " jawabku
"Makan dulu yok di rumah." Ajaknya
"Lha ini kok rumah kosong ya mba.." tanyaku heran
"Wes tho ke rumah dulu. Ayo ikut aku..." ajaknya lagi
Aku menurut.
Aku makan di sana sambil penasaran.

"Udah kelas 3 kamu ya nad..cepet banget. Dulu kamu tuh keciil TK pas pertama ketemu di sini.." mba siti membuka pembiacraan kembali
"Hehee..iya mba.
 Mba..ibu sama bapak kemana ya?" Tanyaku langsung

Mba siti terdiam dan mengamatiku perlahan.
"Nad...ibumu ada di klinik dr.edy" ucapnya pelan
"Lhoh kenapa mba?" Tanyaku kaget
"Tadi ibumu ditabrak mobil, nad..." kata mba siti pelan.
"Apaaaa...ya tuhaaan...."aku langsung menangis.
"Sudah..nanti mba antar.." dia langsung memelukku...

(Bersambung...)

Jumat, 15 Desember 2017

Tantangan 10 hari : percaya kepada kakak

"Bunda...kakak mau makan"
"Kakak, belum ada nasi. Makan bubur kacang hijau aja mau?"
"Iya bunda..mau"

Pagi-pagi sekali kakak udah lapar banget kayaknya. Bunda masih lemassss..
Ada bubur yang ayah belikan semalam.
Bunda ambilkan 2 mangkok, satu untuk adek dan satu untuk kakak.
Sisa buburnya bunda masukkan lagi ke kulkas.
Bunda rebahan lagi di kasur.
Ya..pagi ini bunda pusing banget. Setiap mau berdiri, kepala seperti mau muter-muter, dan nyut2an di bagian depan.

"Bunda...buburnya abis.."
"Masih ada sayang..di kulkas. Tunggu ya.."
"Kakak boleh ambil sendiri?"

Hmm...emaknya udah khawatir aja takut tumpah, berantakan dan rebutan dengan adek.
Tapiii..yasudahlah gapapa. Dicoba..
"Iya kak..ambil aja. Adek dikasih ya.."

"Ini buat adek...ini buat kakak" terlihat kakak menyendok bubur dibagi berdua.
Ya Allah..bunda udah curiga aja tadi. Ternyata dia tanggung jawab.
Bunda mengintip mereka berdua.

"Bunda...buburnya abis."
"Adek dikasih gak kak?"
"Dikasih...kakak yang kasih"
"Wah..kakak hebat. Makasih ya kak..."

Biasnanya..kakak ini iseng banget sama adek. Kadang bunda suka agak marah dan jadi agak cerewet.
Dan kadang suka ga mau berbagi sama adek.
Jadi ketika pagi ini lihat suasana yabg sangat berbeda..bunda benar-benar tertegun dan bahagia.
Dia teihat sayang..mau berbagi dan sangat mandiri.
Mungkin karena laper ya..makanam pun ga ada yang tumpah..hehee

Ya Allah..semoga kakak akan semakin lebih baik setiap harinya..

#hari10
#gamelevel2
#tantangan10hari
#kuliahbunsayiip
#melatihkemandirian

Rabu, 13 Desember 2017

Tantangan 9 : Mandiri di kala bunda kurang sehat

Kondisi bunda memang naik turun. Di satu hari, bunda udah yakin..
"Ah kayaknya udah ga mual lagi yah. Gak morning sickness lagi. Udah bisa apa-apa.."
Tetiba besoknya..
"Yah..bunda teler ni. Mual..mabok"

Efeknya adalah ke anak-anak. Mereka jadi gak kehandle maksimal. Syedih kadang...

Selasa pagi,  drama dimulai lagi. Sedari pagi bunda mual tak tertahan. Udah coba ngemil dan makan..tetep aja.
Tapi mencoba untuk kuat.
Pukul 06.00 berjalan berdua bersama adek ke warung. Mendadak kliyengan di jalan. Alhamdulillah masih bisa sampe rumah. Langsung rebahan..atap kamar berasa berputar-putar. Ayah langsung sigap membuatkan teh.
Daaaan..kedua anak langsung diambil alih oleh ayah.

Terdengar meski samar
"Kak..ayo makan sama ayah"
Kebetulan bunda beliin nasi uduk.
"Bunda...kakak mau makan." Kata kakak
"Ini udah ayah siapin.." saut ayah
"Kakak mau disuapin" rengek kakak
"Kakak...bunda lagi sakit, kakak makan sendiri ya..
Adek juga makan sendiri"

Olalaa...anak-anak makan sendiri sambil diawasi suami mestinya. Selanjutnya si kakak mandi sendiri ditemani ayah.
Ahaa...kakak jadi mandiri ya.
Alhamdulillaaaah...

Ayah udah berangkat kerja.
Pas makan siang.
"Kak...kakak makan sendiri lagi ya. Adek juga makan sendiri. Semua makan sendiri."
Yap...mereka melakukannya berdua bersama sembari diawasin bunda.
Dengan menu bening bayam jagung + nugget, mereka bisa mandiri.
Tanpa drama.

Selanjutnya..mereka main bersama. Untuk hal ini bunda ga bisa maksain mereka bisa rapih dan berberes setelahnya, minimal mereka ga rewel-rewel banget itu sudah poin plus buat kakak dan adek. Yaaa..kakak memang kadamg suka iseng sama adek.

Kakak suka nanya
"Bunda hamil ya? Mau muntah?"
Bunda berharap muncul empatinya dan mulai sadar untuk melakukan banyak hal sendiri.

#hari9
#gamelevel2
#tantangan10hari
#kelasbunsayiip
#melatihkemandirian

Selasa, 12 Desember 2017

Tantangan 8: Aku Mandi Sendiri

Sudah masuk hari ke 8 tantangan 10 hari di game level 2. Sudahkah ada progress dari anak?
Tentu belum signifikan ya..
Lalu apa dong yang terlihat?
Satu hal yang justru membuat bunda belajar adalah, bunda belajar untuk mandiri dan memberi tauladan ke anak-anak, berusaha konsisten dan pantang menyerah.

Kebiasaan pakai baju sendiri sudah rutin dilakukan, beberes mainan pun walau masih dibantu (bersama-sama), makan sendiri juga sudah mulai rutin (tapi kalau buru-buru, tetep ibunya yang nyuapin😑).

Nah, bunda sedang mau coba kakak untuk mandiri saat mempersiapkan dirinya mandi.
Dimulai dari mempersiapkan handuk, melepas baju dan celana, menyiram air ke badannya, pakai sabun dan mengelap dengan handuk.

Untuk ambil handuk sendiri...emmm..belum mau. Masih bunda yang ambilin, wong anaknya mau disuruh mandi udah alhamdulillah sekarang. Why? Karena sekarang lagi musim hujan ya, si kakak ini pinter banget cari alesaaaaan.
"Bunda...ga usah mandi ya. Kakak kembung tuh.."
"Bunda...dingin. ga usah mandi ya.."
Tapi memang dingin, jadi di kamar mandi bawannya ga mau lama..

Kalau pakai sabun sendiri??? Wah..ini sih favorit kakaaaaak. Ga sudah-sudah mainin sabun. Giliran disiram air...grrrrr...
Pake handuk sendiri juga belum bisa sepenuhnya. Karena yang dielap hanya perutnya sebagian. Alhasil badan masih basah, jalan di lantai, lantai malah becek. Hehee

Baiklah, kita akan coba terus beberapa hari ke depan. Yang masih sulit, peer untuk merasa bahwa badannya kotor dan butuh mandi itu, hmm...

#hari8
#tantangan10hari
#kuliahbunsayiip
#melatihandirian
#gamelevel2

Senin, 11 Desember 2017

Tantangan 7 : Aku ga minta gendong lagi

Hari minggu pagi pukul 06.30 kami sekeluarga dijadwalkan untuk pergi ke jakarta untuk suatu acara.
Yang terlintas pertama adalah..
Bagaimana membangunkan anak pukul 05.30
Bagaimana mengkondisikan anak-anak agar mampu mengikuti acara
Dan yang terakhir adalah..
Bagaimana membuat kesepakatan kepada kakak agar tidak minta gendong.

Si kakak ini memang di moment tertentu memunculkan kecemburuannya tatkala melihat adek digendong terus oleh bundanya, terlebih oleh ayahnya.
Seolah-olah dia ga pernah digendong.
Padahal kecilnya juga udah kenyaaaaang gendongan..hehee

Malam harinya anak-anak sudah disounding kalau besok mau pergi pagi jadi harus segera tidur.
Bunda nambahin kalau mau ikut ga boleh rewel.
Kakak mengiyakan...alhamdulillah.

Pagi-pagi pukul 04.20 an pas bunda selesai sholat, si kakak udah bangun. Sendiri!!!
Tanpa dibangunin..tanpa nangis dan rengekan..
Ya allah..ga ada drama nih bangunin kakak akhirnya.
Dan jreng..jreng...jreeeeng
Pukul 05.00 adek pun ikut bangun. Ya mungkin karena rumah sudah mendadak ramai..hihiii

Bunda mulai bilang ke kakak
"Kak...nanti kita mau ke jakarta. Kakak mau ikut?"
"Iya..kakak ikut sama ayah ya bunda. Ayah ga kerja ya? Ayah libur ya?"

Ahaa...dia senang sekali. Memang dia hafal kayaknya, minggu adalah hari dia bersama ayah. Ayah kemana ajaaaa juga diikutin.

"Iya..tapi kakak ga boleh minta gendong ya. Kakak jalan sendiri. Kakak kan hebat udah besar ."
Lagi-lagi dia sih mengiyakan.

Ketika berngkat pukul 06.50 an, semuanya fresh dan semangat. Sudah sarapan, jadi kenyang..ga rewel deh insya Allah. Hanya adek mulai ngantuk.
Kakak?? Wah..hebat sekali anak ini. Mengikuti perjalanan sambil melihat kanan kiri..tanpa rengekan, dan minta gendong!!! Sampai di tempat acara.

Pun pulangnya..meski dia terlihat lelaaaaah sekali, gosong bahkan, hehee
Dia sangat menikmati tanpa minta gendongan sambil nangis-nangis. Sempat minta gendong..tapi setelah dijelaskan sedikit, dia ga minta lagi.

Alhamdulillah...
Ketika orangtua percaya, anak akan punya kepercayaan diri lebih sepertinya. Dan segala sesuatu harus dibicarakan sebelumnya...

#hari7
#gamelevel2
#tantangan10hari
#kelasbunsayiip
#melatih kemandirian

Sabtu, 09 Desember 2017

Tantangan 6 : Aku bisa Makan Sendiri

Yeaaaaay...kakak udah mulai mandiri pakai baju sendiri. Bahkan bilang dong..
"Kakak yang pake baju ya bunda..tolong ajarin"
Maksudnya minta dibantu sedikit saja..dia mau mencoba.

Selanjutnya..kita ke tantangan berikutnya.
Aku bisa makan sendiri!

Sebenarnya kakak udah bisa makan sendiri dari umur 1,5 tahun. Tapi karena bundanya yang ga konsisten, biar ga berantakan, cepet selesai, cepet abis...kebiasaan itu timbul tenggelam.

Ini mau dicoba lagi, agar kakak mulai mandiri lagi.
"Ayook..adek, kakak, kita makan dulu yaaa..
Makan sendiri ya kak, dek.."
"Gak..kakak mau disuapin"
"Hm...kan udah janji mau makan sendiri. Kakak juga udah besar. Makan sendiri ya?"

Tapi memang suasana hati nya sedang baik, dia mengiyakan.

Di tengah-tengah makan..
"Bunda...kakak mau disuapin kayak adek."
Ya memaang adek akhirnya disuapin karena lari-lari dan dibuangin.
"Kakak kan udah besar. Nanti adek juga kalau udah besar makan sendiri"
"Kayak kakak...?
"Iya.."

Alhamdulillah...perdana kesepakatan makan sendiri berjalan sempurna.

Pas bunda lagi mau cuci tangan di wastafel
"Bundaaaa...kakak makannya abis."
"Alhamdulillaah..kakak hebat deh. Wah abisss"

Dia tertawa senang..
"Ucap apa kak..
Alhamduuulillah.."
"Alhamdulillah..." dia menirukan.

#hari6
#gamelevel2
#tantangan10hari
#kuliahbunsayiip
#melatihkemandirian

Jumat, 08 Desember 2017

Tantangan 5 : Membereskan lego

Saya kembali mabok dan teler seharian kemarin. Mencoba bangkit..akhirnya tetep tepar juga. Rencana ngetik tugas pas anak tidur, malah ikut tidur juga..
Hiks..

Meski teler, saya masih bisa membersamai anak. Dengan rupa rumah yaaang, aahhh sudahlah, yang penting mereka bahagia..huhuhuu

Setelah tantangan "melepas dan memakai baju sendiri" kakak lalui beberapa hari, saya akan lanjut ke tantangan berikutnya. Tapi tetaaaap pakai baju sendiri akan menjadi habit yang akan kami lakukan tiap hari, insya allah..

Ketika sudah sangat lelah, menjelang maghrib...rumah lumayan acak adut, mainan kakak berantakan.
Ya Allah....
"Kak..nanti kakak yang beresin mainan legonya ya.."
"Sama bunda..."
"Iya..."

Akhirnya bunda mulai membantu. Dan dia makin asyik main dengan lego2nya..
"Kak..sambil kita berhitung yuk. Satu..dua...tiga...empat..."
Kepancing juga anak ini. Dan sang adek ikut juga beberes akhirnya.

Alhamdulillah...kakak mau ikut beres2. Meski masih dibantuin bunda tentunya. Tapi tanpa adanya teriakan, marah2, omel2, cemberut...semuanya bahagiaaa...

Bunda suka yang begini..

#hari5
#gamelevel2
#kuliahbunsayiip
#tantangan10hari
#melatihkemandirian

Rabu, 06 Desember 2017

Tantangan 4 : melatih anak mandiri saat kita sakit

Tulisan ini sengaja diposting untuk melengkapi tugas dari IIP

Ya...dari 2 hari yang lalu saya sakit. Tau kan bagaimana akibatnya kalau seotang ibu sakit?huhuuuu

Iya..banyak yang terbengkalai  dan jauh dari harapan ideal.
Termasuk anak-anak.
Anak-anak gak kehandle maksimal.

Sebenarnya saya sakit apa?
Ga parah, hanya bintitan. Batuk pilek dan agak greges. Tapi itu sukses membuat saya agak bermalas-malas menyelesaika  pekerjaan rumah. Dan sakit saya sukses memanjakan anak-anak agar semua segera beres.

Rencana saya melatih kemandiriam kakak misalnya.
Saat saya meminta kakak melakukan hal seperti, pakai baju sendiri, tatkala dia urung mengerjakannya, maka saya akan segera membantinya. Agar segera selesai..karena kepala saya yang mulai nyut-nyutan.

Pun saat mainannya berantakan, saya malas banyak bicara, lebih baik saya segera berberes saat anak-anak lupa akan mainannya.

Jadii..benar. anak-anak yang sudah mulai dilatih kemandiriannya...jadi mundur karena memang kekurangan manajemen waktu dari saya...

Semoga besok akan saya coba lagi seirimg sakit yang mulai membaik. Aamiin

#tantangan10hari
#hari4
#gamelevel2
#kuliahbunsayiip
#melatihkemandirian

Minggu, 03 Desember 2017

Tantangan 3 : Membereskan Mobil (mainan)

Masih sama pada dasarnya, bahwa beberapa hari ini saya menantang kakak untuk terus mandiri dalam hal berpakaian. Daaaan...saya mencoba hal kedua kepadanya yaitu mandiri untuk memberskan mainannya sendiri.

Hari minggu
Seperti biasa..hari bebas dia main mobil sama ayah.
Semua mobil yang jumlahnya banyaaaak banget itu dikeluarkan.

Awalnya mobil hanya dibariskan, jalan pelan-pelan di sampingnya secara rapi. Namun...mendadak mobil terbang ke sana kemari, dilempar dan....wah berantakan.

Melihat ini bunda langsung berbicara dengan kakak..
"Kak..mainan mobilnya nnti diberesin sendiri ya...dimasukin ke dalam kotak garasinya"
"Iyaa..." ucapnya.

Waktu terus berganti menit ke menit, tapi main kakak gak kunjung henti. Bunda mengingatkan  jam main mobil sudah habis...
"Kak..udah main mobilnya. Sekarang beresin dulu yuk..."
Kakak masih menunda..
Bunda yang ga lagi sehat akhirnya ngomong
"Kak..kalau kakak ga mau beresin, maka bunda yang beresin lho..."
Akhirnya ini ucapkan. Yah..ini kan sedikit ancamam ya..

Si kakak langsung beberes. Mobilnya dimasukkan  ke dalam kotak satu persatu. Sampai hampìr rapi semua..
Ah...bahagia bunda..
Tapi sepertinya ada tekanan di situ karena bunda kurang sabar dan kurang memberi pengertian. Hm..efek sakit mungkin yaaa

Semoga besok kita berdua bisa sama2 berbenah ya kaaaak...😙

#hari3
#gamelevel2
#kuliahbunsayiip
#tantangan10hari
#melatihkemandirian

Sabtu, 02 Desember 2017

Tantangan 2 : Mulai Mandiri meski dengan tapi...

Yeaaaay...masuk hari ke 2.
Di hari ke 2 ini, tantangan buat si kakak adalah sama. Tetap mandiri untuk pakai dan lepas celana dan baju sendiri..

Tapiiii...
Masya allah yaaa
Emak ga sehat, kurang fit. Ujug-ujug mau ada saudara datang.
Jadii..di tengah kelesuan emak mengerjakan  pekerjaan rumah, ada hal yang missed di sini. Ya...tentang tantangan kakak.

Lepas baju dan celana sendiri yang mestinya udah naik level, jadi stuck deh..
Iya..karena pas bunda ngomong..
"Kak...ayuk mandi. Buka sendiri baju dan celananya ya..."
Dan si kakak tetap diam tak bergeming, asyik sama mainannya. Di situ..bunda ga mau marah. Udah lagi pilek, agak pusing, lagi beberes dikejer waktu..
Akhirnya ya bunda bantuin.

Untuk pakai baju pun..dia ogah2an.
Hiks..
Semuanya pakai tapiii..
"Tapi susah.."
"Tapi kakak ga bisa...."
"Tapi kakak capek.."

Tapi pakai celana sendiri lancar jayaaaaa

Sepertinya besok emak harus segera strong, ga boleh sakit!! Agar bisa membersamai anak-anak penuh perhatian...

But..kakak...kamu keren ah!!!
Udah mau coba meski dengan tapi..walau nanti-nanti...

Love u kakak..😚😚

#hari2
#gamelevel2
#kemandirian
#kuliahbunsayiip

Kamis, 30 November 2017

Tantangaan 1 : Aku mencoba pakai baju sendiri

Kemarin, 29 november, bunda sudah membuat kesepakatan dengan si kakak.
Yaitu kakak akan melatih kemandiriannya. Yang pertama adalah kakak akan mencoba memakai baju dan melepas baju sendiri.

Akhirnya...
30 november
Pagi-pagi..seperti biasa selepas bangun dia minta pipis. Dia agak kesiangan karena cuaca yang begitu dingin mungkin.

"Bunda...kakak mau pipis"
"Oh iya.ayo kak...kakak lepas sendiri celana sendiri ya.."

Setelah pipis.
"Kak...kakak pakai celana sendiri ya"
"Kakak ga bisa...."
"Bisa..dicoba dulu"

Dia mencoba sambil berdiri.

"Kalau kakak sambil duduk, pasti kakak bisa. Kayak sali."
"Ayah pakai celananya berdiri..."
Hahaha...dia gengsi sepertinya ya.

"Tuh kan..kakka jatuh."rengeknya..
"Iya..karena kakak berdiri. Coba kakal duduk. Kakak ga jatuh.."

Lama deh ini drama, ada setengah jam lebih...

Akhirnya..
Bisa???
Bisa!
Dengan cara apa??
Duduk...kalau dengan duduk dia bisa melakukannya. Tapi mencoba dia untuk mengalahkan rasa gengsi dan malunya itu...hemmm butuh perjuangan!

Bagaimana sehariani ini?
Dia mencoba pakai dan buka sendiri baju dan celana. Kalau ada yang benar2 sulit baru dibantu bunda..
Misal kebalik..hihii
Ini harus bunda bantu.

Semoga berlanjut baik esok hari ya..

#hari1
#gamelevel2
#kuliahbunsayiip
#melatihkemandirian

Sabtu, 25 November 2017

Aliran Rasa #komunikasi produktif

Menjalani 10 hari masa percobaan berkomunikasi produktif dengan suami dan anak adalah hal yang sangat menyenangkan sebenarnya...

Iya..sebelum bisa berkomunikasi produktif dengan mereka, karena sejatinya saya harus berdamai dahulu dengan diri sendiri.
Saya harus memgkomunikasikan ke hati, pikiran, dan lidah saya untuk membentuk laku yang baik pula.
Susah? Bisa jadi untuk beberapa hal...
Tapi bisa dilakukan!

Dan efeknya...
Dahsyat!!!

Ternyata hanya dengan kebersamaan yang berkualitas, sentuhan yang hangat, perhatian yang ikhlas, suasana semakin cair dan melebur.
Di sana, kita akan melihat senyum-senyum ceria anak2 di tengah-tengak keasyikannya bermain. Bagaimana mereka membalas setiap laku kita dengan perbuatan yang lebih menyenangkan..

Pun dengan suami,
Seperti tak ada sekat dan penghalang. Semuanya terasa dekat dan hangat. Obrolan berat menjadi ringan, obrolan singkat menjadi padat makna...

10 hari yang kulalui..
Yang sayang untuk tak kulanjutkan
Yang sayang tu' dilepas

Terimakasih kelas bunsay...
Andai ilmu ini sudah kuperoleh sebelum menikah, mungkin semuanya akan lebih baik dari hari ini..

Tapi Allah berkehendak dengan caraNya. Dia ingin kami berubah dan memperbaiki banyak hal di saat ini, pasti di waktu yang lebih tepat.

Semoga..
Kan tercipta lingkaran-lingkaran kecil hubungan yang berkualitas dari tiap keluarga yang ke depannya mampu menjadi lingkaran yang lebih besar.
Aamiin..

Rabu, 15 November 2017

Tantangan 10 : Membuat Miniatur Kota

Menjadi ibu itu tetaplah menjadi seorang pembelajar

Ya...karena kita dipaksa kudu bisa nemenin anak main dengan caranya, bukan cara kita..😍

****

Ini gegara emaknya khubaib beli buku Rumah Main anak 2, bukan cuma emaknya yang buka-buka..si kakak ikutan juga buka.

Hingga pada suatu waktu...

"Bunda...liat..ini ada jalan raya, mobil, kereta. Yuk bunda kita buat"
"Ayoo kak..kita buat. Bagus ya? Ini namanya miniatur kota, ada gedung-gedung tinggi, jalan raya, mobil yang lewat...dan banyak lagi"
"Ada lampu merah juga bunda..."

Obrolan yang seru dengan si kakak.

Hm...dalam hati, kapan ya eksekusi ini!!!!!! 🤔🤔🤔

.

Esoknya...

Pagi-pagi anaknya udah ngrengek aja

"Bunda...yuuk buat jalan raya"
"Kita belum punya karton kak. Buatnya harus pake karton"
"Ayoo...beli karton..."

Beneran ga diem-diem ni bocah. Padahal di sudut sana adek minta digendong, adek mulai rewel, ngantuk.

"Kak...adek ngantuk. Bunda nenenin dulu ya. Kakak tunggu, nanti kita main."
"Ga mau...sekarang ayooo beli karton"

Mau mengiyakan takut ga bisa nepatin, ga mengiyakan kok ngrengek terus.

Baiklah...
"Okay, nanti kita beli. Tapi kakak sekarang diem dulu, ga boleh teriak-teriak. Bunda mau nenenin adek. "

Dan dia menurut...
Apa jadinya kalau bundanya ini bohong yaaa🙄

Dan adek pun tertidur.
"Kak...bunda mau ke warung. Lariiiiii...sendiri, biar cepet. Kakak di rumah aja ya?"
"Ga mau...kakak ikutttt"
Ya Allah....gemes banget sama bocah iniiii😂

Akhirnya negosiasi ga berhasil juga, bunda buka pintu, alhamdulillah ada tetangga percis di depan rumah. Kami minta tolong sebentar untuk menjaga khansa.

"Ayooo kak..lari. cepetan, kasiaN adek nanti bangun ga ada bunda"
"Iya bunda...." dia bersemangat sekali.

Alhamdulillah, sampai rumah masih aman terkendali.

"Kita mau buat miniatur kota, nanti kakak bantuin ya..."
"Iyaaa"
Kali ini dia benar-benar antusias. Bahkan dia yang ingetin
"Bunda, buat lampu merah ya, isi bensin (pom bensin)"

Di bantu ngelem, nempel-nempel, dan gunting kertas kecilnya.

Taraaaaaa....jadi juga!
Ya Allah...anak ini suka banget, matanya berbinar. Mungkin baru ini emaknya buat DIY yang agak enak dipandang😎

****

Ujug-ujug kakak ke dapur, ambil beras

"Kakak ngapain ambil beras?"
"Ini bunda...rel keretanya ga ada batunya. Ini jadi batu......."

Emaak  : @^#$/^&*€£@#=%'"_£€#$^*

*********

Oh iya, miniatur kota ini memang benar-benar terinspirasi dari buku Rumah Main anak jilid yang ke2, penulis Julia sarah Rangkuti.

Saya jabarkan sedikit ttg kegiatan ini ya.

■Alat dan bahan (sesuai yg kami miliki)

Kardus bekas
Kertas origami
Karton hitam
Double tape
Lem
Bekas tempat tisu untuk  undakan fly over
Polpen
Penggaris
Spidol hitam
Mobil dan kereta mainan

■Cara buat

Kita gunakan kardus sebagai dasar membuat jalan raya, lalu dilapisi karton hitam. Buat gedung tinggi, pohon, pom bensin, lampu lalu lintas dengan kardus dan dilapisi kertas origami.
Setelah selesai, ambil mobil dan kereta lalu mainkan deh! 🤗

■Manfaat aktivitas ini

1. Menstimulasi kemampuan berbahasa
2. Menstimulasi kemampuan bermain peran
3.meningkatkan kemampuan berimajinasi  dan kreativitas
4. Menstimulasi perkembangan motorik halus (menggunting, mengelem, menempel)
5. Mengenal kota dan aktivitas di jalan raya
6. Mengenalkan arah (belok kanan, belok kiri)
7. Meningkatkan bonding anak dan ibu❤

Reaksi anak : seneng banget!

Durasi membuat : sekitar 30 menit

Durasi main : lamaaaaaaaaaaaaaa.....bahkan kakak smapai disuruh berhenti buat makan dan tidur siang. Bangun tidur, main lagi...😁

****

#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip
#gamelevel1
#hari10

Senin, 13 November 2017

Tantangan 9 : belajar dengan playdough

Di saat malam hari, mual saya ini memang di puncaknya. Lepas maghrib...suami belum pulang, anak-anak rewel minta temenin main...
Aaarrdgghh rasanya...

Apalagi sekarang si kakak udah bisa berkomentar banyak..
Seperti tadi.

"Bunda...ayuk main. Kita buat pelangi, buat ular..." seperti kemarin maksudnya
"Iya kak..tunggu"
Seketika tiba-tiba adiknya menangis karena mengganggu kakak main mobil..
Si kakak juga udah keki

Baiklaaah...kita main.
Memang excited banget dia.
"Bunda...liat kakak buat pelangi..."
Dia menunjukkan buatannya. Bundanya tiduran di sebahnya..
"Wah...iya hebaaaaat"
"Bunda...ulaaaaar....
Bunda....jadi huruf lam. Hahahaa...aku huruf lam. Kalo ini bisa jadi dal.."
Duh..kakak bermain2 dan berkreasi...

Ternyata bahagianya sederhana sekali..
Iya...kadang saya yang harus memahami dan memulai sesuatu yang baik untuknua. Dia belum mengerti sepenuhnya keadaan saya..
Dia hanya ingin main
Dia hanya ingin tertawa
Di samping bundanyaa..

Sabtu, 11 November 2017

Tantangan 8 : Membuat Puding

"Bundaa...yuk buat puding sama kakak"
Dia mendadak liat sebungkus agar-agar, diraihnya dan dibawa ke bunda yang ketika ituu....
Sedang menyusui adek.
"Sebentar ya kaaak..."
Tapi si kakak ngrengek terus.

Hm...adek yang mau bobo jadi keganggu..bangun lagi, nangis..nenen lagi.
Di sini..bunda mulai agak kesal.
Tapi...
"Kak...kakak bisa sabar? Tunggu adek bobo dulu yaa. Nanti kita buat puding"
Berulang kali bunda bilang, akhirnya kakak say yessss.

Akhirnyaaa...waktu yang dinanti si kakak tiba jugaaa..heheee
Adek udah bobo...
Waktunya bunda&kakak!!!!!
Mau apa kita???
Buat puding...

But...ini adalah misi bunda juga buat kakak. Kali ini banyak ilmu yang mau bunda praktekin ke kakak..

"Kak...bantuin bunda ya buat pudingnya."
"Iya..."
"Nanti kakak yang ambil gula, kakak yang aduk juga.."
Wah...anaknya senang dong

Pertama bunda mengambil bahan dan alatnya
1. Gelas plastik
2. Sendok
3. Gunting
4. Gula dalam kotaknya
5. Panci teflon
6. Air
7. Bubuk agar-agar
8. Cetakan puding

Ok..let's make it!!

"Kak, sekarang kakak masukin bubuknya ke dalam panci. Bunda gunting dulu ya.."
"Warna apa bunda, biru ya?"
"Sepertinya merah..kita lihat yaaa"
"Bubuknya putih..nanti kalau dikasih air jadi warna biru bunda..."
"Oh ya...kita lihat nanti"
Dia melihat bungkusnya, gambarnya memang ada puding warna birunya..hihiii

Taraaaa...
"Warna apa kak?"
"Putih bunda..."
Setelah itu kakak masukkan bubuk ke panci.
"Kak..disendokin gulanya 1 gelas ya. "
Dia pelan2 meski bnyak yang jatuh juga..hihii buat masukin ke gelas.

"Bunda..kakak mnta gulanya ya..dikit ajaa."
"Iya..."
Hm...ambil kesempatan diaa
"Sudah kak, sekarang kakak masukin air. 3,5 gelas ya.."
Kali ini dibantu bunda juga..
"Bunda...jadi warna merah..."
Excited banget dia!!
"Wah..iya..bagus ya kak. Kakak aduk ya. Pelan-pelan aja..."
Bahagia sekali anak ini...

"Udah kak, kita masak dulu di kompor. Nanti kakak aduk2 juga ya..."
"Ga mau ah..panas." sahutnya
"Gapapa..dibantu bunda. Pelan-pelan aja ya.."
Akhirnya dia ambil kursi, belajar aduk-aduk larutan puding di atas kompor bersama bunda.

"Nanti kakak yang masukin ke wadah puding yaa.."
"Ga bunda...bahayaaa. panas.."
Hihi...kata-kata bunda diadopsi..😅😅
"Nanti bunda ajarin..."

"Nih kak udah mendidih, berarti apinya dimatikan. Udah bisa dipindahin ke wadah. Yuk..kita masukin."

Awalnya diajarin..eh anaknya bisa sendiri akhirnyaaa...😍😍
"Bunda...lihat! Pudingnya jadi warna ungu. Kalau dimasukkan ke mangkok biru jadi warna ungu"
"Oh iya...bundaaaa"

Surprise bangett sama kalimat ini.
Yup...dia bisa menyimpulkan sendiri tana bantuan bundaa...
That's good boy!!
Semuanya sudah terisi..

"Kak...tarok sini dulu ya. Kalau udah ga ada asap..kita masukkan ke kulkas. Liat tuh masih ada asapnya kan di atasnyaa"

Kami meninggalkan area dapur.

Eh..ga sampe 10 menit..
"Bunda, asapnya udah ga ada. Yuk..masukin ke kulkas"

Oalah bocaaaaahhh...
Udah dimasukin ke kulkas..
"Bunda..pudingnya masih cair ya, belum beku?"
"Iya..masih cair. Nanti ya kakak sabar tunggu dulu..."

Jeda 5 menit..
"Bunda..kakak cicip ya.."
😂😂😂
Duh nakkk...itu masih air!!!!!!

Ya beginilah balada buat puding. Ga sabar cicip!! Hihii

Bunda sengaja banget beli bubuk agar-agar supaya bisa masak bareng kakak.
Tujuannya
1. Practical life skill
2. Mengenalkan macam-macam bahan  (gula, air, bubuk agar-agar)
3. Mengenalkan peralatan memasak (sendok, gelas, gunting, kompor, panci, pengaduk)
4. Recall warna
5. Meningkatkan kreativitas
6. Meningkatkan kemampuan berbahasa
7. Mengembangkan kemampuan kognitif, mengetahui komposisi
8. Melatih konsetntrasi, kerapihan, kebersihan, ketelitian

Semoga kakak kelak akan mampu mengetahui manfaat semuanya ini.

#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip
#gamelevel1
#hari8

Jumat, 10 November 2017

Tantanga 7 : Melawan Rasa Sakit

Hiksss....sedih banget.
Bunda semalam mau post ini ke blog, tapi ngelonin bocah-bocah...alhasil ikut bablas ketiduran..😭😭😭

Yowes, mau diapain.
Tugas lompat lagi deh..

Jadi gini
Kemarin, kakak lagi main mobil. Adek ikutan, awalnya liat, ambilin, terus ngrebuut lama-lama..
Kakak makin keki. Udah teriak-teriak, hihiii

Bunda ngeliatin aja..karena lagi mabok parah. Keliyengan..
Yah sesekali bilang
"Kakak...bicara yang baik. Ga teriak-teriak ya..."
Udah kesel juga sebenarnya. Karena si kakak heboh banget. Adeknya mendekat aja gak boleh..liatin lama-lama juga ga boleh..
Adeknya kan makin penasaran.
Dan si kakak makin marah...
Dia lagi gak bisa kendaliin emosi.

Eh tiba-tiba selang beberapa menit.
"Adeeek...jangaaaaaan..."
Dia lompat ke kasur ambil mobilannya terus langsung lompat ke bawah.
"Grudaaaak....hwaaa....huhuuuu"
Si kakak jatuh. Mulutnya kepentok ujung kasur.

Sakit?
Past. Sampe berdarah soalnya..
Dan masya Allah..Nangisnya heboh bangett.

Di sini, bunda hampir marah. Hampir ngomel
Pengen ngomong "makanya hati-hati kak... jangan pelit sama adek..dan lain-lain....."

Tapi..
Ga deh
Bunda datengin
"Kenapa kak, sakit ya?"
"Iyaa....huhuuuuu" sambil nangis
"Gapapa...mau diobatin?"
"Ga...sakit"
"Kalau ga diobatin nanti malah sakit, makannya nanti pedih."
Masih nangiss
"Mau diobatin? Pake minyak but2 ya?"
"Ga mau..."
"Pake madu mau?"
"Iya..."

Meski sambil nangis-nangis..rewel, merengek..alhamdulillah mau diobatin juga.

"Kak...lain kali kakak hati-hati ya. Ga perlu teriak-teriak sama adek kalau mau ngomong. Biar ga jatuh lagi..okay.."
Anaknya mengangguk.

Alhamdulillah...semoga bisa jadi pelajaran untuknya.

Rabu, 08 November 2017

Tantangan 6 : Membereskan Rak sepatu

Hemmmh...
Awalnya saya merencakan komunikasi produktif itu...
Bukan melulu tentang hal yang buruk.
Bukan kondisi tentang anak yang melakukan hal yang agak bikin emak kesal..

Tapiiiii...
Yang ketemu ini lagi ini lagi
Yang ditulis ya itu lagi...itu lagiii

Dalam kondisi sekarang, memang si emak ini kudu setrong..sabar tanpa batas.
Kadang pas lagi mual, eneg..ada ajaaaa ulah kreatif si kakak.

Kayak ini nih..

Entah lah, ada angin apa..
Ujug-ujug rak sepatu diberantakin. Dibuat jadi kereta-keretaan..

Ya Allah naaaaaaaaak...pengen teriak emak.
Belum lagi lego yang masih berceceran, mainan yang awut2an entah kemana.

Mau marah..mau kesel. Beneran..
Tapi..
Cobalah ditanya dulu si kakak

"Kak...tadi kenapa sih diberantakin?"
"Kakak cuma mau maen keretaa..."
"Yaudah..tapi kakak yang beresin yaaa"
"Sama bundaaa..."

Okelah..

Mau beresin?
Ya gak langssung juga. Tetep aja emaknya turun tangan.
Katanya yg gede emaknya..karena beraaat
😂😅😅
Baru sepatu kecil dia yang beresin.

Tapi alhamdulillah kelaaaarrrrr
Emggak ngomel panjang lebar walau teteeeep ada ngomelnya..hihiii

"Kak..foto dulu yuk. Nanti kasih tau ayah, kakak udah beresin. " kata emak.
Padahal buat tugas IIP..hahaa

Selasa, 07 November 2017

Tantangan 5 : menyapu! Bertanggungjawab ya nak...

Bunda memang agak mual 2 hari ini..telereer banget. Jadi agakriweh ngurusin 2 anak..

Eh pas bunda abis beres2..si kakak tiba-tibaaaaa
"Bunda...lepas. berantakan..."
Ya allah...rasanya pengen marah...benerr.

Tapi..kayaknya anak ini udah bener. Kasih tau..beeani jujur.
"Iya..gapapa. kakak mau beresin? "
"Iya..."
"Yaudah...kakak sapu ya. Pakai pengki juga.."

Alhirnya dengan susah payah, kakak coba bersihin teh celup yang berserakan.
Bisa??? Ga jugaaa...hehee

Bunda cuma kasih tau kalau kakak harus lebih hati-hati. Apalagi itu teh ayah..kalau ayah cariin, gimana coba?
Si kakak iya..angguk-angguk, bunda angsgap dia mengerti..

Heheeee

#komunikasiproduktif
#hari5
#kuliahbunsayiip
#gamelevel1

Minggu, 05 November 2017

Tantangan 4 : membereskan crayon

Malam ini, bunda dan adek sedang membaca bersama. Kemudian kakak tiba-tiba datang ikut baca.
"Bunda...mewarnai yuk..."
"Ayook..boleh. bunda ambilin dulu ya.."

Adek dan kakak mulai mewarnai. Awalnya rapi, berjalan baik. Mendadak kakak tiba2 menghambur-hamburkan crayon..
Alhasil crayon tercecer di mana-mana.

"Kak...beresin ya crayonnya"
"Ga mauuuuu...."
"Kalau berantakan begini, nanti jadi gampang patah, bisa keinjek"
Berulang kali bunda minta tolong baik-baik. Sampai disambi nyebokin adek yang pupup, kakak belum juga beresin.

"Kak...udah beresin crayonnya ya..."
"Kakak capek...bareng2 ya"
Duhh...bayi 3,5 tahun ini udah banyak alasan yaaa sekarang..huhuuu

Eh tapi bener alhamdulillah, anaknya mau beresin. Ga sempet fotoin, karena adek ikutan lagi.
Padahal bunda udah pengen ngomel panjang lebar...hahaaaa
Untung ga jadiii😅😅😅

#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip
#day4
#gamelevel1

Sabtu, 04 November 2017

Tantangan 3 : mau beli mainan, nabung dulu...

Beberapa pekan terakhir ini, ayah anak-anak lagi hobi banget beliin mainan hotwheel.
Sekali...ibunya senang.
Kedua kali, oke deh gapapaaaaa..
Tapiii..kok terus2an???

Jumlahnya gak sedikit lho...
Udah puluhan, dari berbagai model, warna, jenis...😑😑

Dan yang membuat bunda agak mulai gak nyaman adalaaaaah...
Sehari2 kakak hanya main mobil-mobilan. Dari bangun tidur sampe mau tidur yang dipikirin cuma mobil.
Padahal selama ini membiasakan hal-hal baik lainnya susah bangettt. Udah mulai terbiasa..langsung ilang pas ketemu mobil ini.
Dan...kalau pas maen pun, adeknya gak boleh ikutan. Possesive banget!!
Ini makin buat bunda keki...

Bunda sempet ngomong via wa, langsung juga terkait ini.
Intinya jangan dimanjakan si kakak terlalu berlebihan. Karena dia belum bisa memilah mana yang baik atau pun buruk. Dia juga belum perlu koleksi hotwheel yang jumlahnya banyaknya bukan main.
Si anak harus tau ada usaha di balik mendapatkan sesuatu..
Gak bim salabim..
"Ayaaah...kakak mau mobil"
Langsung sekejap jadilah.

Bunda paham, si ayah saking sibuknya senin-sabtu ga di rumah, pengen memanjakan anaknya.
Tapi mungkin caranya gak sepenuhnya benar.

Akhirnya tadi disempatkan berbincang bertiga dengan ayah dan kakak.
Sebelumnya bunda udah kasih info sedikit tentang obrolan ini ke ayah..walaupun ayah kadang cuma "iya-iya ajaaa" 😏😏😏

"Kak...kakak masih mau beli mobil? Atau bis tayo?"
Wah...matanya berbinar donk dikasih beginian..
"Iya...kakak mau beli tayo..."
"Boleh...tapi mulai sekarang kalau mau beli mainan, mobil, bus, beli buku, sepatu atau beli apapun, kakak harus nabung dulu.
Nanti kalau ayah kasih uang ke kakak, uangnya disimpan. Kalau udah banyak baru buat beli.
Gimana yah?"
Alhamduliah ayah juga menimpali hal serupa.
Kakak mungkin belum paham. Tapi dengsan berjalannya waktu semoga dia akan mengerti. Karena tidak semua hal di dunia bisa kita dapatkan segera dan semau kita.
Ini juga pelajaran buat orangtuanya agar mampu memilah dan memutuskan seauatu agar lebih tepat.

#day3
#komunikasiproduktif
#kelasbunsayiip
#gamelevel1

Jumat, 03 November 2017

Tantangan 2 : Makan sayur, yuk?

Si bayik 16 bulan ini dari umur setahunan udah maunya makan sendiri...

Alhamdulillah..
Dan sedari awal gadis kecil ini suka sayur sebenarnya.
Namun entahlah, sekarang mulai ogah2an.
Mungkin karena emaknya mulai ngenalin makanan penuh rasa...hmm

Nah, kalau si kakak alhamdulillah makan apa aja mau. Sayur juga mau sih tapi yaaa...kalau ga diingetin suka lupaaaa😆 atau nglupaa😂

Seperti saat ini ketika makan
"Kak...kok sayurnya ga dimakan?"
"Udah tadi..."
"Dikit banget donk, itu masih banyak..??"

Anaknya cengar-cengir....

Sekarang ngobrol sama adek
"Adek, sayurnya mana?"
"Niiii..." (sambil nunjuk sayur di piringnya)
"Sayurnya dimakan yaaa"
"Yaaaa...." (sambil angguk2)
Hihiii anak ini lucu bangeeeeettt

Emaknya perhatiin tetep aja ga makan sayur bnyak-banyak.
Emaknya mulai mencoba berkomunikasi produktif ke anak.

"Kak...adek, tau ga? Kalau makan sayur itu...kita jadi kuat, sehat, gak gampang sakit.
Terus...pupupnya juga keras"
"Kayak adek kemaren ya bunda" , tanya si kakak.
"Iya..kalau ga makan sayur, pupup kita bisa keras"
(Kaebetula  beberapa waktu lalu pup adek keras)
"Kakak mau gak makan sayur?
Adek...sayurnya dimamam ya...."
"Iya.... mau", jawab kakak

Eh..pinter bener si adek, diem2 sayurnya dimasukin ke gelas. Bener deh sayur di piringnya abisssss...hwaaaaaa

Nah si kakak gimana?
Alhamdulillah...kakak mau makan sayur juga. Tanpa dipaksa dan diomel2in...

Besok-besok lagi makan sayur lagi ya kesayangaaaaan...😍😍😍

#hari2
#gamelevel1
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip

Kamis, 02 November 2017

Tantangan 1 : Menyuruh kakak mandi



Sudah pukul 09.00 dan kakak belum juga mandi
Dia masih asyik dengan mobil-mobilnya...

Dari pagi diuruh mandi ga mau, ada aja alasannya. Kebetulan bunda lagi agak kliyengan, jadi ga maksa-maksa. Nah sekarang, adek udah bobo, lihat jam dinding udah menunjukkan pukul 09.00 dan si kakak belum mandi, bunda langsung bangkit.… 

Bunda di ruang tengah, dan si kakak masih di kamar
“kak, mandi yuk?”
“nanti.…(tanpa melihat, fokus dengan mobil)

Hm,…dalam hati emak ini udah gak karu-karuan. Pengen rasanya ngomel kayak biasanya
“kaaaaak.…mau mandi jam berapa? Ini udah siang lhooo. Dari tadi maen terus...”
Atau...dengan sedikit ancaman
“kakak mau mandi ga? Kalau gak mau mandi, nanti mobilnya bunda beresin (ga boleh maen mobil lagi)”

Eh tetiba..ingat materi kuliah Bunda sayang. Ya Allah...bisa gak ya kondisi ini jadi seuatu yang produktif.

Bunda mendekat di kasur
“kakak.…udah mandi belum?” (sambil senyum)
Anaknya mesem-mesem malu-malu 
“mandi yok kak..”
“engggaaak...nanti bunda”
“hmm...kakak tau gak kalau gak mandi itu badannya wangi atau bau ya?”
“wangiiiiiiiiiiiiiiii.…”
“bau lho kakk.…sini coba bunda cium” (sambil mencium badannya)

Cari cara lain

“kakak masih mau main mobil ya?
“iya.…”
“yaudah, boleh deh main mobil di kamar mandi. Mobilnya dicuci. Tapi 1 aja ya...”
“semua ya bunda.…?”
“ga ah, satu aja...”
“semua.…”
“kalau gitu gak boleh.…”

Masih gagal

“kak, tau gak...kalau kakak ga mandi itu, badannya banyak kumannya. Nah, nanti badannya jadi gatel-gatel.
“haaaah.….” (anaknya nengok)
“kakak mau badan kakak gatel-gatel...?”
“enggak...”
“terus...kakak ,mau mandi ga?”
“mau, tapi mobilnya parkir dulu yaaa?”
“iya.….”
Menunggu anak parkirin mobilnya satu-satu
Akhirnya beranjak juga anak ini.
udah selesai???
tunggu.…

Jalan ke ruang tengah menuju kamar mandi, eh anaknya liat sepeda..

“kak...katanya mau mandi, kok maen sepeda?”
“sebentar aja, kakak cuma muter mau ditarok di sana”

Muternya berulang kali...ga ditarok-tarok

“kakak tau ga, lalat itu suka sama yang banyak kumannya. Tuh, kalau kalau badan kakak bnyak kuman, nanti lalatnya nempel di badan kakka lho..”
“bundaaaaaaaaaaaa.…..itu ada lalat...ada banyak”
“mana?????” (emaknya emang uah tau ada banyak lalat baru masuk gegara abis goreng ikan)
“itu lalatnya mau nempel di kakak ya?”
“iya.…kalau kakak ga mandi, lalatnya nanti nempel-nempel di kakak.…
 Ih...jijik ya kak.”
“ihh.…ga mau ah..”
 Jadi, kakak mau mandi?”
“iya.…..mau mandi ah.…..”

Anaknya akhirnya ke kamar mandi juga.

Pelan-pelan, mencoba melakukan komunikasi produktif. Sepertinya lama, tapi sesungguhnya lebih santai, ga perlu emosi, ga ada syaraf yang tegang.…
Dan anak tetap riang, karena ga ada ancaman macam-macam...


Komunikasi produktif dengan tetap menggunakan kaidah
Kendalikan intobasi suara dan gunakan suara ramah
Fokus pada solusi, bukan masalah
KISS (keep Information short and Simple)



#hari1
#gamelevel1
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip

Rabu, 09 Agustus 2017

BUNDA SEBAGAI AGEN PERUBAHAN

NHW 9
Bunda Sebagai Agen Perubahan

NHW 9 ini adalah tugas terakhir di matrukulasi institut ibu profesional. Terakhir tapi pasti paling mengena.
Saya mengumpulkannya terlambat, karena hampir 2 pekan yang lalu saya pulang ke lampung. Ya…bapak saya meninggal, saya harus pulang. Hm..mengingat beliau, saya kembali bersedih…..
Ya Allah….ampunilah dosa-dosa bapakku. Lapangkanlah kuburnya, bahagiakanlah ia di sana, berikanlah tempat terindah di sana. Aamiin.

Melihat NHW 8 saya yang lalu, ternyata apa yang akan saya lakukan adalah apa yang menjadi harapan bapak saya. Maka, dari lubuk hati yang paling dalam dan dari harapan serta cita-cita beliau akan saya wujudkan mimpi itu. Saya akan concern untuk belajar Al Quran, menghafalkan dan mengajarkannya. Minimal untuk anak-anak saya dan dalam skala yang lebih luas untuk masyarakat.

EMPATI + PASSION = SOCIAL VENTURE
Minat, Hobi
Ketertarikan
Skill
Hard, Soft
Isu Social
Masyarakat
Ide Sosial
Mempelajari Al Quran
Menghafal Al Quran
Mengajar
Belajar Bahasa Arab (penunjang)
Teknik Mengajar
Ilmu Tajwid
Ilmu Bahasa Arab Dasar
Memahami penulisan tulisan Arab
Komunikatif
Planner
Interaktif
Percaya Diri

1. Melihat kondisi umat yang jauh dari Al Quran dan munculnya berbagai macam issue dari luar yang semakin menjauhkan mereka dari Al Quran
2. Ingin menampung keinginan seseorang yang ingin belajar Al Quran namun belum menemukan tempat belajar
Anak sendiri
Keluarga
Tetangga
Masyarakat umum, tua/muda, laki/perempuan
1. sebagai awalan, membuat TPA untuk tetngga di sekitar rumah
2. Setelah mempunyai hafalan yang cukup dan kemampuan ilmu Al Quran yang memadai, maka akan membuka TAhsin Tahfidz dengan skala yang lebih besar, bismillah… biidznillah.
3. Membuat pesantren Penghafal Al Quran. Biggest Projet

Harapan-harapan saya di atas, saya persembahkan khusus untuk kedua orangtua saya. Semoga apa-apa yang memberikan faedah, maka pahalanya akan mengalir juga kepada kedua orantua saya, kepada bapak yang sudah mendahului kami. Semoga menjadi amal jariyah hingga hari kiamat kelak. Aamiin ya Allah..

Bismillah…
Bapak…ibu…
Doakan anakmu
Aku akan menjadi AGEN PERUBAHAN….!!!

Ya Allah…Demi Dzat yang diriku berada dalam genggaman Nya. Aku bersaksi bahwa segala kebaikan yang aku lakukan, semua karena bapak dan ibuku yang telah mendidikku selama ini. Berkat doa-doa mereka yang tiada putus karena lelah. Berkat kerja keras mereka yang semuanya semata-mata hanya untuk anak-anaknya, demi keberhasilan anaknya, demi kebaikan kami di dunia dan akhirat.
Selamatkanlah kedua orangtua kami dari siksa api neraka, siksa kubur, dan tempatkanlah di surgaMu. Aamiin. 

Minggu, 23 Juli 2017

MISI HIDUP DAN PRODUKTIVITAS

Masyaa allah…udah di pekan ke 8 matrikulasi IIP. Dan uwooooowww banget, karena sebelum mengerjakan tugas ini, yang lagi-lagi dadakan, tadi ada kopdar kelas offline IIP Tangsel Batch 4 di rumah mba ketua kelas kami, Harnum Annisa. Narasumbernya kecee badai, mba Ike. Dan materinya amat sangat menarik, yaitu menggali bakat kita.
Ya Allah…berasa selama hidup salah semua..hihiii. Dan betapa selama mengerjakan NHW 1-7 pun yaaa agak-agak kurang bener gitu.
Jadi, mau ganti topik dan jurusan ilmu lagi kah naf??? iyesss kali ya…hahaa

Baiklah..karena udah malam mari kita kerjakan dulu tugasnya.
A. Ambil salah satu dari ranah aktivitas  yang sudah teman-teman tulis di kuadran SUKA dan BISA (lihat NHW #7)

Hm…asli, udah ketebak banget kalau saya ini orang yang amat gak konsisten. Bagaimana gak, lha wong tugas 1-7 ternyata banyak lompatannya. Ketahuan banget pas di tugas 8 ini. Menengok tugas 7 ternyata, kenapa beda banget sama jurusan kehidupan yang kupilih???? so, ya sudah saya akan mulai berusaha fokus…fokus…dan fokus.
Tanpa meihat tugas 1-6, saya akan lihat NHW 7 saja.

Di kuadran 1, hal yang saya BISA dan SUKA adalah belajar AL Quran.
Sya tahu kenapa saya ambil ini. Memang sedari kecil saya sudah dibiasakan untuk mengenal Al Quran, menghafalkan dan mempelajarinya. Jadi, bawaannya walaupun baca juga belum maksimal, tapi pengen deket. Kalau jauh merasa salah dan berdosa. Awalnya bukan kepada Allah langsung, tapi saya selalu kepikiran bapak ibu yang dulu sudah memprioritaskan Al Quran untuk saya, lha kok saya abaikan?? namun makin ke sini saya mampu mengambil banyak faedahnya.

B. Setelah ketemu satu hal jawablah pertanyaan  “BE DO HAVE” di bawah ini
1. kita ingin menjadi apa? (be)
Saya ingin menjadi orang yang selalu dekat dengan Al Quran, mengajarkan, melestarikan, dan mendedikasikan hidup saya di sana. Saya ingin mati dalam lingkungan orang-orang yang mendoakan saya karena kedekatan mereka dengan Al Quran. Saya ingin mati ketika sedang tilawah atau bermunajat kepadaNya. Saya ingin ada hasil karya saya yang akan saya tunjukkan kepada Allah, “ya Allah…ini, aku buat tempat untuk anak-anak belajar Al Qur’an, semoga Engkau menuliskannya sebagai amalan yang membuatku masuk ke surgaMu”

2. Kita ingin melakukan apa? (do)
Saya ingin membuat tempat untuk pendidikan anak-anak, yang di dalamnya tentunya ada belajar Al Quran nya. Saya sedang buat TPA kecil-kecilan di rumah, maka insya Allah akan saya lanjutkan. Kalau bisa ke depannya buat sekolah yang basicnya AL Quran, bahkan Rumah Quran. Semoga ya Allah….

3. Kita ingin memiliki apa? (have)
Saya ingin memiliki generasi keturunan yang dekat dengan Al Quran, mereka juga mampu mewarisi keilmuan agamanya, mengajarkan AlQuran dan melestarikan. Dan impian saya yang amat besar, saya ingin mempunyai Rumah Quran, minimal ada area di dekat saya sebagai tempat belajar.

C. Perhatikan dimensi waku di bawah ini dan isilah
1. apa yang ingin kita capai dalam kurun waku kehidupan kita (life time purpose)
Personality yang baik
Pasangan yang semakin sholih dan mendukung aktivitas baik saya
Anak-anak sholih sholihah yang menjadi ladang pahala dan investasi akhirat kami
Keluarga yang samara
Orangtua yang mampu kami bahagiakan
Lingkungan yang mampu kami beri manfaat
Masyarakat luas dan umat yang mampu kami beri kontribusinya
Agama Islam tentunya yang mampu kami perjuangkan

2. Apa yang ingin kita capai dalam kurun waktu 5-10 tahun ke depan (strategic plan)
Menambah hafalan
Menambah ilmu pendamping Al Quran misal bahasa arab
Menambah ilmu pendamping Al Quran, misalnya ilmu pendidikan agar mampu mengajarkan dan memberi manfaat ke umat
Mengajarkan kepada anak-anak dan lingkungan sekitar
Membuat TPA kecil-kecilan untuk lingkungan terdekat dari rumah

3. Apa yang ingin kita capai dalam kurun waktu satu tahun (new  year resolution)
Menambah hafalan minimal 1 juz
Mampu berbahasa arab minimal pasif
Mengajar dan mendirikan TPA untuk anak-anak
Mentarget hafalan ke anak-anak sendiri, minimal hafalan dan murojaan tiap selepas maghrib

Kenapa ya saya bahagia dan plong menuliskan ini? Inikah jalan saya????