Kamis, 26 Juli 2018

Think creative : Melakukan kegiatan harian bermain puzzle

Alhamdulillaaah...akhirnya saya masih bertahan di kelas ini. Udah menginjak level 9 aja...
Padahal tadinya gak yakin di level 8 bisa lulus. Pluss tadinya sampe ada niatan cuti..heuheuu

Di level 9 ini uwooowww banget materinya. Saya sukaaa...saya sukaaaaa
Serius..
Karena pas banget lah dengan kondisi saya yang sekarang.
Emak anak 3 balita yang lagi gundah gelana dan galau tiada tara ngurusin 3 bocah. Apalgi yang 1 luar biasaaaaaa yang insyaAllah ke depan akan menjadi anak yang istimewa. Sepakaaaat???
Allahu Akbar!!!!

Lagi on fire yes??
Yuuuuup
Think creative..
Ini gak saya banget terlintas pertama.
Itu karena sempitnya dunia saya menghadapi kosakata itu. Hahaa

Ternyata kreatif itu maknanya luas saudara-saudara...
Ga harus bagus, mahal, dan bernilai.
Saya bisa bangun pagi, bisa nyiapin masakan buat bapak dan anak-anaknya plus rumah beres, anak bapak bahagia, senyum tersungging di bibir mereka itu sudah kreatif!!!
What?

Iya..itu masuk kategori kreatif harian. Kegiatan harian yang saat ini gak semua orang khusunya ibu melakukannya lhoo..
Banyak yang bangunnya siangan terus beli uduk *pengalaman*
Ada juga yang ngebiarin anaknya bergawai ria sampe muka anaknya terkantuk-kantuk *pernah melakukan*
Ada juga kok yang seharian si ibu ini bikin anak dan suami bete abis karena ngomel dan marah-marah. *mungkin sering*

Nah, saya maunya masuk ranah ibu kreatif! Termasuk anak-anak saya.
Tobat ya kemarin-kemarin udah sering lalai..

Level ini..
Nyalakan semangatmu!!!
Kobarkan api!!!
Harapan itu masih ada!!!!
Huuuh haaaah...

Baiklah, ke topik utama.
Hari ini saya benar-benar ingin membuat semua kegiatan saya dan anak-anak bernilai ibadah dan ada unsur kreatif.
Beberapa hal kami lakukan. Namun yang sempat terdokumentasi adalah kegiatan adek khansa maen puzzle.

Kegiatan ini sudah sering dilakukan sebenarnya. Namun akhir-akhir ini jarang. *emak males atau lupa?*
Nah, hari ini adek khansa main puzzle.
Dia pilih puzzle huruf hijaiyah.
Beberapa hari yang lalu, suami bilang memang kalau adek udah bisa menyusun puzzle huruf hijaiyah. Saya gak percaya. Masa sih? Baru 2 tahun. Dulu saya 2 tahun kayaknya masih lari-larian doang..heuheuu

Tapi benar adanya. Dia bisa meletakkan huruf hijaiyah di tempatnya dengan tepat!
Two thumbs for u, girl!

Saya pikir dia kreatif. Ya...ini salah satu kegiatan adek agar dia belajar untuk mencari solusi atas sebuah permasalahan. Belajar fokus, sabar, teliti dan penuh konsentrasi.
Kalau satu kegiatan ini udah selesai, insya Allah akan nagih nih buat anak dan ibunya.

Berani coba puzzle yang lain???
Iyaaa pasti!

#tantangan10hari
#level9
#kuliahbunsayiip
#thinkcreative

Sabtu, 14 Juli 2018

Hari ke 10 : Komitmen untuk menabung

Di hari terakhir tantangan ini,  saya selaku ibunya anak-anak membuat sebuah komitmen untuk selalu menabung meski tak lagi di materi ini.

Dengan berbekal 3 buah celengan bebek, kami akan berusaha minimal 1 tahun ke delan untuk selalu mengisi bebek itu setiap hari.
Istilah kami, kami beri makan bebeknya biar gak kelaperan.

Semoga saja langkah kecil ini bisa membuat anak-anak mengetahui pengelolaan keuangan yang baik.
Selain itu anak-anak juga akan lebih teratur dalam membelanjakan uang dan jajan setiap harinya.

Semangaaat!!!

Hari ke 9 : jajan pakai uang adek

Tingkah laku anak-anak kadang suka aneh ya.
Pagi ini saya ke warung dengan adek. Sekalian belikan jajan senilai 2000 untuk mereka.
Sampainya di rumah si kakak ngambek. Karena rebutan jajan dengan adeknya.

Mulailah drama.
Dia minta belikan lagi jajan.
Saya bilang uangnya udah ga ada.
Dan pintarnya dia, dia bilang ada uang banyak.
Ternyata dia ke kamar, mengambil celengan adek.
Hohooo...
Ya..dia minta celengan adek dibuka untuk diambil uangnya. Dia gak mau pake celwngan sendiri..

Kakaaak...kakaaak..
Ya saya jelaskan kalau itu uang adek, kakak gak boleh ambil sembarangan.
Endingnya ya saya biarkan saja dia dengan ngambeknya.

Hari ke 8 : Trik ala kakak

Saya mulai membatasi anak-anak soal jajan. Di lingkungan sini, masalah jajan memang jadi masalah menurut saya. Mereka jor-joran jajan makanan ringan 500 an di warung. Nominalnya mungkin kecil, tapi kalai diakumulasikan jadi banyak kan?

Selain itu, jenis jajanannya kurang pas ke anak-anak. Coklat, micin dan sebangsanya kawatir berdampak buruk ke anak-anak.
Ketiga kebiasaan jajan itu gak baik. Harus ada batasannya.

Yang sering jajan sebenarnya adek. Kalau kakak gak begitu tertarik. Tapi kalau udah mau yaaa..bisa uring-uringan.

Ntah kenapa tiba-tiba sore ini kakak mau minum pop ice.
Saya bilang, kakak udah makan, udah kenyang gak perlu jajan lagi.
Tapi dia tetap minta jajan.

Saya juga bilang kalau mau jajan, harus pakai uang. Sedangkan dia gak punya.
Dia bersikeras pakai uang saya.
Lama kelamaan dia diam.

Saya pikir sudah ga jadi.
Eh ternyata si anak keluar rumah dan bilanh ke saya.
"Bunda..kakek (penjual pop ice) nya jualan lho..."
Saya jawab iya aja.
Kemudian di luar dia panggil-panggil kakek. Gak bilang mau beli sih..tapi berisik juga dia panggilin penjual pop ice nya.

Duh...triknya jitu ya. Saya kasih juga akhirnya..
Emak kalah!

Hari ke 7 : mau beli, nabung dong!

Kakak dibelikan robot oleh ayah. Tiap saat dimainkan. Hmm..

Dan ternyata dia masih mau beli lagi!!! Masih mau beli banyak katanya.

Saya bilang aja, kalau mau beli sesuatu kita harus nabung dulu. Kalau uangnya udah banyak dan terkumpul baru kita bisa beli.

Lucunya..kakak meniru kata-kata saya setelah dia tau. Ya...dia mengucapkam kata itu berulang-ulang.
Dia yang bilang mau beli barang baru, dia juga yang bilang harus nabung dulu.

Malah kakak bilang kalau mau uang tabungannya udah terkumpul banyak bukan hanya robot yang dibeli, tapi juga binatang-binatang laut yang banyak.

Hari ke 6 : tertarik dengan uang kertas

Bagaimana kalau uang receh sudah habis??
Akhirnya saya coba mengenalkan uang kerta ke anak-anak.
Mereka gak mau karena ternyata mereka gak bisa memasukkannya.
Setelah saya lipat dan beri ke mereka, dan bisa dimasukkan ke celengan, mereka senang...dan minta lagi.

Nah..di sini saya akhirnya mengajarkan cara melipat uang agar berukuran tipis dan kecil. Kalau sudah begitu baru bisa dimasukkan ke dalam celengan.
Ini berlaku buat kakak sebenarnya. Kalau adek jelas belum bisa.

Awalnya kakak melipat asal lipat. Tapii ternyata gak bisa dimasukkan uangnya. Nah, lama-lama dia minta tolong ke saya dan belajar melipat yang benar.

Semangat kakak!

Hari ke 5 : Menanti uang recehan

Sekarang kalau ada uang recehan, anak-anak sigap untuk memasukkan ke dalam celengan.
Sampe saya harus mencari-cari.

Di rumah ini sebenarnya ada banyak banget uang receh. Tapi nominalnya 100 dan 200 an rupiah. Uang itu memang digunakan buat mainan. Nah, akhirnya saya menjelaskan bahwa ada uang yang buat mainan, ada juga yang buat ditabung.

Kalau yang buat mainan gak bisa dipakai buat beli-beli. Jadi gak perlu ditabung. Artinya gak perli dimasukkan ke celengan.
Alhamdulillah..sang kakak paham

Namun sebagai gantinya..anak-anak akan berburu uang receh yg bisa buat ditabung.
Salah satunya berburu uang ayah.
Pas ayahnya dateng..diminta itu uang recehan di kantong ayah..hehe

Hari ke 4 : menabung atau jajan?

Ketika dihadapkan dengan pilihan yang sulit kira-kira anak akan memilih yang mana ya?

Ketika diberi uang, anak-anak akan memilih jajan atau ditabung ya?

Ayah anak-anak memang sudah saya beritahu tentang celengan barunya.
Nah, pagi-pagi sebelum ke kantor dia mengeluarkan uang untuk diberikan ke anak-anak.

Kemudian ayah anak-anak bertanya uangnya mau buat apa? Mau dicelengin atau buat jajan?
Ternyata 2 anak ini berbeda..
Kalau si kakak bilang mau dicelengin, kalau adek mau buat jajan....hohoooooo

Hari ke 3 : Mulai Menabung

Ini adalah momen pertama anak-anak menabung di celengan barunya.
Anak-anak diberikan uang koin 500 an dan 1000 an. Mereka gak mau uang kertas. ahasil, yang uang kertas ditabung ibunya.

Mereka belum tau nilai uang kertas ya, padahal lebih besar. Seandainya tahu...hehee

Anak-anak antusias sekali memasukkan uang satu demi satu ke celengannya. Si adek pun dengan susah payah memasukkan. Karena untuk uang logam 500 an memang agak sulit dimasukkan.

Saya hanya berharap anak-anak akan terus berlatih menabung...

Hari ke 2 : membeli celengan baru

Menindaklanjuti rencana hari kemarin, akhirnya saya membeli celengan baru. Anak-anak pernah punya celengan bersama, lumayan besar tapi sudah dobongkar.
Jadi harus beli celengan baru agar lebih semangat.

Beli berapa???
3
Buat siapa aja?
Buat kakak, adek, dan saya (emaknya) hehee
Saya juga perlu menabung lagi sepertinya.

Saya beli 3 celengan bebek kecil-kecil.
Kakak memilih warna biru, adek kuning dan saya merah.
Bagaimana anak-anak dibelikan celengan?
Bahagiaaa tentu saja. Kita lihat saja kelanjutan proses menabung anak-anak ya..

Hari ke 1 : sounding menabung

Mendapatkan tantangan bunsay kali ini memang menjadi suatu tantangan lebih bagi saya. Bagaimana tidak, baru lahiran anak ke3, dan harus beradaptasi dengan mengurus 3 bocah...aduhaaai

Tapi semoga tetap bisa meski materi dikumpulkan dulu baru dilaporkan. Heuheu..

Di materi kali ini, tentang pengaturan keuangan menjadi momok sendiri bagi emaknya anak-anak. Karena saya sendiri agak susah mengatur uang maupun taubungan.

Namun saya gak mau dong hal kekacauan keuangan menjadi masalah juga bagi anak-anak kelak.

Nah, di awal tantangan ini saya kasih wacana dulu ke anak-anak kalau kita mau menabung. Mau masukin uang ke celengan, manti kalau uangnya udah banyak baru kita beli sesuatu yang dibutuhkan.
Kalau si kakak karena lagi seneng robot ya mintanya robot..hehee

Hari ke 1 : sounding menabung

Mendapatkan tantangan bunsay kali ini memang menjadi suatu tantangan lebih bagi saya. Bagaimana tidak, baru lahiran anak ke3, dan harus beradaptasi dengan mengurus 3 bocah...aduhaaai

Tapi semoga tetap bisa meski materi dikumpulkan dulu baru dilaporkan. Heuheu..

Di materi kali ini, tentang pengaturan keuangan menjadi momok sendiri bagi emaknya anak-anak. Karena saya sendiri agak susah mengatur uang maupun taubungan.

Namun saya gak mau dong hal kekacauan keuangan menjadi masalah juga bagi anak-anak kelak.

Nah, di awal tantangan ini saya kasih wacana dulu ke anak-anak kalau kita mau menabung. Mau masukin uang ke celengan, manti kalau uangnya udah banyak baru kita beli sesuatu yang dibutuhkan.
Kalau si kakak karena lagi seneng robot ya mintanya robot..hehee