Minggu, 24 Agustus 2014

nomaden #1

Kembali ke laptop….hehee

Akhirnya, ada waktu lagi buat maenan blog. Blog yang makin adem ayem aja dari tulisan inspirasi perjalanan seorang anak manusia. Sempat blogwalking ke beberapa blog orang yang mensinspirasi. Tentang kejujuran mereka tentang kehidupannya, dan akhirnya catatan hidupnya pun menginspirasi. Tanpa ditutupi, ya this is me. Mungkin begitu arti mereka sesungguhnya. Akhirnya saya sempat menyimpulkan, jujur pada diri sendiri itu rasanya adil ya. Tidak membohongi hati sanubari…

Ahh malam ini aku masih bersama keluarga kecilku, suami dan sang khubeb yang sedang tertidur pulas. Bahagianya melihat mereka bahagia di sisiku. Duuh…mulai lebay dahh…xixiiii

Saat ini aku masih menjadi manusia nomaden. Yup..belum ada tempat tinggal tetap. Asyik juga tapi walau kadang repot pas mesti pindahan dan packingnya. Sedari kecil dulu ikut orangtua di lampung sampe SMA masih serumah. Baru pas kuliah semester 1-6 aku mulai ngekost. Hmm…ngekost juga kerjaannya bolak-balik rumah. Hihiiii..
Alhasil lepas kuliah terus merantau ke bintaro agak kaget juga. Yang biasanya celingak celinguk ujug-ujug lihat bapak ibu, ini mesti nunggu 1-2 bulan baru ketemu, hiks..
Tapi itulah pilihan, jadi harus ditanggung konsekuensinya. Right?

Alhamdulillah, maret 2013 aku menikah dengan orang yang sangat baik (luv u suamiii..), langsung saat itu juga aku pindah ke kontrakannya. Rumah bedang petak 3 di daerah serua, ciputat. Lumayan jauh dari tempat ku kerja di bintaro memang tapi Alhamdulillah nyaman. Di situlah banyak kenangan bersamanya..duh..duhh..hehee

Yap tapi bener banget. Aku mulai merasakan capeknya jadi wanita pekerja ya di kontrakan itulah. Full service 24 jam untuk diri sendiri + suami + sekolah. Secara baru nikah pasti mau semuanya tampil yang sempurna di hadapan suami. Jadi jujur, aku memaksakan untuk tetap menyiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan oleh suami. Masak untuk sarapan, juga makan malam. Bisa dibayangkan aja masuk kerja jam 7.30 dan pulang pukul 16.00 (kalo ga banyak kerjaan) tapi aku masih sempat masak 2x. itu pun kadang sorenya sepulang dari sekolah, aku masih ke pasar ciputat untuk belanja. Maknyooss kan…hee
Tapi kepuasan diri itu yang aku rasakan. Dan itu gak terbeli dengan apapun. Melihat suami makan dengan lahap, ya Allah rasanya….meleleh hati ini.

Back to kontrakan. Ukuran kontrakan itu 3m x 10m = 30m2. Kecil banget dibandingkan rumah bapak di lampung atau rumah mamah mertua. Tapi ya untuk berdua itu lebih dari cukup lah. Terdiri dari 10 bedengan, kontrakan kami ada di nomor 4 dari depan. Kontrakan itu memanjang dan menghadap ke barat. Jadi kalau pagi adeeeem bangeet. Menjelang jam2-4 puanaaaasnya mantap. Tapi tetap bersyukur, jemur siang masih bisa kering. Hhee
Di beranda depan ada tanah sebagai jalan para kontraktor (keren ya sebutannya) yang biasa juga buat jemur pakaian. Pas mau masuk rumah, ada beranda kecil, bisa buat duduk-duduk. Biasanya kupakai untuk ngajar ngaji anak-anak yang orangtuanya ngontrak di sekitar kontraakan kami. Masuk ke dalam ada ruang depan. Kami bilang bisa buat ruang tamu, isinya buku-buku yang tertata di lemari buku. Ada 3 lemari buku di sana, kurang sich sebenarnya karena masih banyak yang numpuk-numpuk. Ada juga sepeda 2 buah milikku dan suami yang biasa buat kami olahraga pagi sebelum hamil. Ada juga box container 2 buah. Terus ada rak sepatu. Hmm….padet banget deh. Jadi kalo ada tamu dateng ya mesti geser sana sini.

Masuk ke ruang kedua ada kamar kami. Kami sebut demikian. Meski ga ada pintu pembatas diantara 2 ruang, kami menikmatinya. Di kamar ini ada meja computer beserta computer dan teman-temannya. Ada 1 lemari container milik suami juga ada 1 lemari baju yang kubawa dari bintaro. Yang juga memenuhi kamar adalah 1 ranjang ukuran nomor 2. Juga keranjang tempat baju abis dicuci. Hmmh…makin padet.
Mudur ke ruangan ke 3 yang super padeeet ada ruang dapur + kamar mandi yang dibatasi pintu. Di ruang ini luaaar biasa berdesakan barang-barangnya. Ada mesin cuci, kulkas, satumeja yang diatasnya ada kompor gas + magic com. Di bawah meja ada gas. Di pojok kiri ada lemari makan yang lumayan besar. Dan ada meja kecil yanbg di atasnya ada tempat rak piring selepas cui piring. Hmmh….subhanallah ya mereka ga rebut meski bersesakan.
Dan di dalam kamar mandinya sendiri jelas ada ember-ember, bak mandi juga perlengkapan mandi.

Kaget awalnya, baru masuk kontrakan ini. Yang paling aku bingung ketika itu adalah soal masak. Waduh..kalo masak, asapnya ke kamar donk. Kebetulan aku hobi masak. Awal-awal keki, tapi lama-lama disyukuri. Alhamdulillah masih bisa masak.
Perjalanan di kontrakan itu bagiku ga lama. Hanya 9 bulan saja. Kontrakan itu penuh sejarah. Aku pernah hamil 2x di tempat itu. Yang pertama keguguran. Dan yang kedua Alhamdulillah aku bisa menjaganya hingga lahir dan berusia 5,5 bulan saat ini.

Kontrakan di serua..buat kangen sebenarnya. Lingkungan yang cukup adem dengan kehidupan orang-orangnya yang masih cukup sederhana. Ditambah aku mampu mengamalkan ilmuku dengan mengajar ngaji. Tapi hidup itu dinamis. Dan aku mengalami itu. Aku harus berpindah di usia kehamilanku yang menginjak 7 bulan. Alhamdulillah ‘ala kulli hal.
Kontrakan serua, ciputat…sebuah memory….

Harusnya ada fotonya ya biar kelihatan lebih otentik…hehe. Lain kali kalau ada waktu mampir ke sana, tambahin deh… ^_^