Sabtu, 27 Mei 2017

NHW 2, Indikator Profesionalisme seorang Nafta

Pekan ini sudah masuk pekan ke 2 di Institut Ibu Profesinal. Semangat yang makin menyala dianggota matrikulasi batch 4 tangerang selatan, sayang tidak demikian halnya dengan saya. Bahkan tugas NHw 2 pun harus mengerjakan terburu-buru. Menejemen waktu saya yang kurang rapi plus si kakak yang kelihatannya butuh ekstra perhatian. Cemburunya kini ditunjukkan sekali, kalau tidak dipenuhi bisa mendadak tantrum dan meredakannya lamaaaaaa sekali.

Ok lah, back to topic, saya akan menyelesaikan tugas NHW 2. tugas ini lebih aplikatif, karena kami diminta untuk membuat indikator-indikator terkait kami wanita sebagai individu, istri juga seorang ibu.
So…check this out!

Pertama yang saya lakukan adalah…….bertanya kepada suami. Dan dengan berbagai pertanyaan yang sya ajukan…saya tetap tidak mendapat jawaban yang konkrit.
Misal ni ya,
“yah…bunda suka bunda yang seperti apa? Yang bagaimana?”
Dan dia menjawab, “ayah suka bunda apa adanya, yang penting bunda bahagiaaaa”.
Duh mas,,,,romantis sih..tapi kok yooo ngambang…hihiii
Kemudian..saya mencoba berkomunikasi ke anak sulungku, laki-laki umur 3 tahun.
“kakak sayang bunda?”
“iya..”
“kakak mau bunda bagaimana”
Hening…. (pertanyaanku asti salah ni..)
“kakak suka gak liat bunda marah-marah?
“enggak..”
“kakak suka kalau bunda apa?”
“boboooo….(sambil nyengir)”
Ok lah nak…pertanyaan selanjutnya pun tak berbalas serius. Fix…saya berpikir sendiri.

****************************************************


Setelah berselancar kesana kemari, muhasabah diri sendiri, dan berpikir tiada henti (halaaaahhh) akhirnya saya menemukan poin-poin penting yang akan menjadi rujukan saya menilai diri ini menjadi sosok yang profesional.
Let’s see……..

1. checklist indikator profesionalisme sebagai individu
aktivitas
waku
checklist
Bangun sebelum shubuh
Setiap hari

Qiyamul lail
3x seminggu

Olahraga/ bersepeda
1x seminggu

Membaca buku baru/lama
3x sminggu

Hafalan Al Quran
Setiap hari 1 ayat

Murojaah Al Quran
Setiap hari 12 lembar

Sholat dhuha
Setuap hari

Memasak untuk keluarga
Setiap hari

Perawatan diri
Setiap hari

Menulis di blog/fb
3x seminggu

Mencatat pengeluaran harian
Setiap hari

Membaca Al Ma’tsurot
Setiap hari






2. Checklist Indikator Profesionalisme sebagai Ibu
Aktivitas
Waktu
Checklis
Membangunkan anak
Setiap hari

Memandikan anak-anak
Setiap hari

Mengajak makan dan mengajari makan sendiri untuk kakak
Setiap hari

Bermain bebas dengan anak
Setiap hari

Memeluk anak
Setiap saat jika perlu

Membuat kreativitas barang bekas dengan anak
Seminggu 1x

Membacakan buku
Setiap hari

Menyanyi bersama
Setiap hari

Mengajak anak tidur siang
Setiap hari

Memenuhi asupan yang yang bergizi
Setiap hari

Membacakan atau menghafalkan satu suroh
Setiap hari

Mengajarkan wudhu
Setiap hari

Mengajarkan sholat bersama
Setiap hari

Mengajarkan dan mengingatkan untuk selalu berdoa ketika akan beraktivitas
Setiap hari

Mengurangi penggunaan gadget di depan anak
Setiap hari

Mengurangi marah dan menahan kesabaran
Setiap hari

Berkata lemah lembut
Setiap hari



3. checklist profesionalisme sebagai Istri

aktivitas
waktu
checklist
Membangunkan suami jika dahulu bangun
tentative

Mengajak berolahraga /bersepeda
Seminggu 1x

Memberi asupan yang bergizi kepada suami
Setiap hari

Memeluk suami
Setiap hari

Berkata lemah lembut
Setiap hari

Mengurangi penggunaan gadget di hadapan suami
Setiap hari

Mengajak suami bermain bersama anak
Seminggu 1x

Berhias di hadapan suami
Setiap hari





Itulah beberapa hal yang baru bisa saya tuliskan. Semoga ke depannya, hal itu akan terealisasi dan akan meningkat ke indikator-indikator lainnya. Semangat!!!

Sabtu, 20 Mei 2017

HNW 1, Belajar Ilmu Ikhlas

Bismillahirrohmaanirrohim.
Alhamdulillah, pada akhirnya saya masuk juga dalam komunitas Institut Ibu Profesional, di mana saya harapkan keberadaannya sejak lama. Ketika saya dulu baru mengenal Bu Septi sekitar 4 tahun yang lalu, saya selalau berharap bisa menjadi bagiannya. Namun waktu baru mempertemukannya saat ini. Kapanpun itu, pasti Allah punya caraNya sendiri dan alasan kenapa saya baru berada di sini saat ini. Pasti ada hal yang harus saya pelajari di sini, ya pasti.

Dan setelah saya bergabung di IIP Batch 4 daerah tangerang Selatan, saya mendapat tugas pertama atau yang biasa disebut Nice Home Work (HNW) sebagai berikut.
1. Tentukan satu jurusan ilmu yang akan anda tekuni di universitas kehidupan ini

Sebenarnya, terlalu banyak ilmu yang masih belum saya kuasai, atau bahkan lebih tepatnya I’m nothing. Mungkin gelas yang selama ini terisi, selalu saja merembes dan bocor. Ilmu yang saya dapat, tanpa ada pengamalan yang berarti, mendadak menguap secara signifikan, dan terus menerus sepanjang waktu. Tahu kenapa? Karena ada satu amalan yang tidak saya kerjakan. Amalan yang ilmunya saja belum saya kuasai. Amalan yang tanpanya semua perbuatan saya menjadi sia-sia di hadapan Allah. Amalan yang tanpa keberadaannya, hanya berbuah sedih dan kecewa jika tak sesuai harapan kita. Pun amalan yang tanpa dia di dalamya, berakibat jiwa jumawa jika tercapai apa yang kita pinta.
Dia adalah ikhlas, ilmu ikhlas.
Inilah ilmu yang akan saya pelajari sepanjang perjalanan hidup saya, dalam setiap helaan nafas saya, ikhlas harus selalu ada.

2. Alasan terkuat apa yang anda miliki sehingga ingin menekuni ilmu tersebut?
Seperti yang kita ketahui semua, bahwa tiada perbuatan itu disertai dengan niat. Dan apa-apa akan kembali pada apa yang diniatkannya. Berkaitan dengan hal itu, niat saja tidaklah cukup. Tanpa ikhlas ada di dalamnya, perbuatan itu akan menjadi sia-sia, melelahkan, membuat kecewa. Ini yang saya alami selama ini. Saya kadang merasa kecewa terhadap apa yang saya dapatkan jika tidak sesuai harapan. Alih-alih instropeksi, justru mencari kambing hitam. Setelah beberapa waktu saya pelajari, mungkin saya kurang ikhlas menjalani peran dalam kehidupan ini. Sehingga, rasa syukur san sabar tidak mampu hadir tepat waktu sesaat saya menghadapi suatu hal yang baik maupun buruk.

3. Bagaimana srategi menuntut ilmu yang akan anda rencanakan di bidang tersebut?
Sebagai titik poin utama dalam strategi ini adalah niat. Sya akan selalu memulai dengan niat baik, jika pun terbesit ada godaan, akan selalu dan kembali meluruskan niat. Jika ada godaan lagi, mengulangi niat lagi hingga niat itu benar-benar bersih.
Saya akan memulai mengatur jadwal harian saya, membuat time management, tujuan hidup hingga apa misi dan misi saya ke depannya. Dengan hal ini maka akan mempermudah saya dalam menjalani hari, tidak terburu-buru, tidak grasa grusu, dan meminimalisir kegagalan yang direncanakan.
Berkomunikasi bersama suami dalam melaksanakan ilmu ini, berkomitmen untuk saling mendukung, menyemangati, mengingatkan dalam setiap tindakan terhadap diri sendiri, pasangan, anak, hingga ke lingkungan luar keluarga inti.

4. Berkaitan dengan adab menuntut imu, perubahan sikap apa saja yang anda perbaiki dalam proses mencari ilmu tersebut?
Perubahan sikap yang akan saya lakukan untuk memperbaiki ilmu tersebut adalah belajar sabar, sabar, dan sabar semaksimal mungkin. Menjauhkan rasa marah sekuat yang saya bisa dan selalu menggantungkn apapun hanya kepada Allah swt semata. Tanpa mengharapkan pujian dan sanjungan dari pihak lain.

Mungkin inilah beberapa hal yang bisa saya tuliskan dalam menyelesaikan tugas NHW 1. saya berharap ini bukan sekedar tulisan dan kembali menguap seperti yang sudah-sudah, namun akan menjadi acuan saya dalam menjalani kehidupan saya hingga pada akhirnya bertemu dengan Allah ‘azza wa jalla.