Selasa, 12 Februari 2013

Ar Rohmaan, Fabiayyi aalaaaa irobbiumaa tukadzdzibaan...

-->
Minggu lalu, tepatnya tanggal 10 Februari 2013 aku pergi ke Mauk, tangerang untuk menghadiri walimah dari seorang teman. Cukup jauh memang, namun bukan menjadi rintangan bagiku karena aku memang ingin sekali kesana. Apa sebab? Salahsatunya adalah, sang mempelai pria akan memberikan mahar kepada istrinya berupa membaca surat Ar Rohmaan. Subhanallah…. ^___^.
Singkatnya ketika sudah akan dimulai akadnya, temanku mulai menghafal ayat per ayat. Ya Allah…begitu indah suaranya. Dia pun mulai terbata karena menahan tangis di setengah akhir hafalannya. Aku juga tidak kuasa menahan tangis di mataku ini. Entah, bacaannya begitu menyayat hati, merinding dan gemetar aku dibuatnya. Dan nyatanya bukan hanya aku yang menangis, beberapa temanku juga demikian.

Aku sangat suka surat Ar Rohmaan ini. Surat yang diturunkan Allah dengan begitu indahnya. Surat ini terdiri dari 78 ayat dengan masing-masing ayatnya tidak begitu panjang. Dan yang paling istimewa adalah 31 ayat dari surat ini mempunyai pelafalan yang sama. Yaitu Fabiayyi aalaaa irobbikumaa tukadzdzibaan. 31 Ayat, sahabatku sekalian. Allah mengulangnya sebanyak 31 kali, kutegaskan kembali. Apa maksud Allah?

Bila kita mampu memahami, arti dari kalimat ayat yang diulang sebanyak 31 kali adalah “Maka Nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?”. Ini sebuah pertanyaan dari Allah kepada hambaNya. Pertanyaan yang diulang sebanyak 31 kali. Wahai sahabat, mampu menjawabkah kita? Mampukah kita mengkalkulasikan nikmat-nikmat Allah yang telah kita terima? Mampukah kita menghitung dan membandingkan nikmat Allah dengan ucapan rasa syukur kita? Tentu saja tidak.

Sahabat, kembali lagi ke ayat Fabiayyi aalaaa irobbikumaa tukadzdzibaan. Ayat ini diulang sebanyak 31 kali seperti pengulangan siang dan malam dalam satu bulan. Bila mampu dihubung-hubungkan kita akan mendapatkan sebuah korelasi antara surat tersebut dengan satu bulan dalam hari-hari manusia. Kita mampu merata-ratakan bahwa dalam satu bulan adalah 30-31 hari dalam  kalender masehi. Dan dalam kalender hijriah 29-30 hari. Secara klise kita dapat menafsirkan bahwa Allah memperingatkan kita, hambaNya, untuk bersyukur kepadaNya setiap hari. Bersyukur atas segala rahmat dan karuniaNya. 31 ayat bisa juga menandakan 31 hari kita dalam tiap bulannya. (ini hanya sekedar penafsiran). Subhanallah….peringatan yang begitu indah dari Allah. Selain dari 31 ayat yang sama dalam suroh tersebut, ayat-ayat yang lain juga mengartikan makna yang indah. Seperti dalam ayat lainnya, Allah menjelaskan bahwa ada terjadinya dua laut dengan warna yang berbeda dan bersanding keduanya tanpa tercampur. Dan ayat-ayat lainnya yang membuat kita mampu lebih memahami keindahan surat Cinta Allah kepada hambaNya. Maha suci Allah yang menurunkan suroh ini kepada Nabi Muhammad SAW.

The point is bersyukurlah setiap saat hingga kita sudah tidak mampu bersyukur. Walau sebenarnya sebanyak apapun kita bersyukur itu kita tidak akan pernah mampu menyamai nikmat Allah yang diberikan kepada kita.

So,  Fabiayyi aalaaa irobbikumaa tukadzdzibaan?