Jumat, 15 Juni 2012

hujan

Hujan membasahi bumiku yang gersang,akhirnya. Setelah menanti beberapa waktu. Panas terik matahari seolah memamerkan kedahsyatannya, tak ada yang mampu menandingi keperkasaan panasnya. Bukan....memang seperti itulah panas matahari, hanya saja mungkin aku tak mampu mengalihkannya menjadi dingin. Bahkan panasnya pun belum seberapa dibandingkan panas di neraka kelak. Semoga kita tak masuk ke dalamnya,amin...

Hatiku menjadi adem dihujani oleh derasnya air yang turun dari langit malam ini. Menambah syahdu malam sepi tanpa kawan. Ya...aku hanya tinggal berdua saja, temanku yang lain tak di sini. Namun kepenatan dan kelelahanku seolah memang mengajakku untuk berbaring sejenak. Masih ada esok yang harus kujalani.

Hujan..
Ia masih turun perlahan, menghapus debu-debu di jalanan. Menghapus gerah di raga kami yang baru saja bersimbah peluh dan keringat.
Hujan...anugrah indah dariMu di malam ini...

Hujan itu berhenti perlahan
Bumiku sudah lebih nyaman terasa, diselimuti beek-becek air di jalanan dan genting-genting di atap rumah kami juga telah berubah rasa dan warna.
Hujan...hadirkanlah keindahan bagi kami, penikmat hujan.

Salju putih
~Gubuk cahaya~

~jum'at pagiku~

Hmmm...akhrnya perjuangan menulis sedari kemarin hingga kini selesai juga. Entah apakah perlu aku ulang kembali atau tidak. Aku berharap tidak....
Trimakasih ya Allah....

Mengapa?

Mengapa?
Iman ini kadang naik kadang turun
Mengapa?
Rasa khusu' ini kadang muncul kadang tenggelam
Mengapa?
Hati ini kadang mengingatMu kadang juga alpha
Mengapa?
Jalan ini kadang lurus dan tak luput juga untuk berbelok
Mengapa?
Adakah yang salah dari jiwa ini....

~hanya dengan memperbaiki hubungan dengan Allah maka semua akan teratasi~


Ruang seputih Salju