Sabtu, 17 Juni 2017

Desain by Me : Food Combining, sebuah Pola Makan Sehat

Bismillahirrohmaanirrohiim..

Alhamdulillah… Masuk ke pekan 5 Matrikulasi Institut Ibu Pofesional. Di pekan ini, Kami mendapat materi tentang belajar bagaimana caranya belajar. Hal ini sangat luas ya, bisa diterapkan di ranah apapun. Sebenarnya saya mulai berpikir, kok semua seperti diarahkan ke jurusan mendidik anak ya? Hehhee. Tapi karena saya sudah menulis dan berniat untuk komit, konsisten tentang jurusan yang saya pilih pekan kemarin, saya tetap akan berusaha ke arah sana.

Mengenai tugasnya sendiri, tugasnya adalah Membuat Design Pembelajaran ala saya. Apa itu? Ya..bebas, bagaimana penafsiran kami, begitu pun yang akan kami tuang.Baiklah, kita coba untuk  rangkum sedikit yaaa..

Menurut Wikipedia, Desain pembelajaran adalah praktik penyusunan media teknologi komunikasi dan isi untuk membantu agar dapat terjadi transfer pengetahuan secara efektif antara guru dan peserta didik. Proses ini berisi penentuan status awal dari pemahaman peserta didik, perumusan tujuan pembelajaran, dan merancang "perlakuan" berbasis-media untuk membantu terjadinya transisi. Idealnya proses ini berdasar pada informasi dari teori belajar yang sudah teruji secara pedagogis dan dapat terjadi hanya pada siswa, dipandu oleh guru, atau dalam latar berbasis komunitas. Hasil dari pembelajaran ini dapat diamati secara langsung dan dapat diukur secara ilmiah atau benar-benar tersembunyi dan hanya berupa asumsi.

Bagaimana dengan penjabaran definisi desain pembelajaran? Sudah mudeng kah? Desain pembelajaran kalau yang saya pahami adalah bagaimana cara menjalankan suatu keilmuan, agar mampu terinteragasi, terstruktur agar terlaksana dengan baik, terukur agar mampu dinilai secara subjektif. Desain pembelajaran bisanya membutuhkan dua komponen, yaitu si pemberi materi dan yang kedua si penerima.

Bagaimana dengan kita, misalnya oarng yang tidak berprofesi secara legal seperti pengajar pada umumnya?
Kalau kita mengasumsikan setiap perilaku kita adalah sebuah pembelajaran, maka kaidahnya semua butuh teori dalam pelaksanaannya untuk mendapatkan hasil yang baik. Benar? Nah sebenarnya dalam Islam sendiri semua hal sudah dijelaskan, diatur secara detail dan runut. Hanya saja ada yang bisa ditangkap secara harfiah ada pula yang butuh penjelasan yang lebih kompleks.
Baiklah, kita kembali ke topik jurusan saya, Pola Makan Sehat, dan desain pembelajaran tentang hal ini. Agak rumit sebenarnya dan butuh waktu lama untuk mengembangkannya. Karena saya pun baru mulai akan mempelajari, bukan karena sudah menjadi habit. Bukan pula ilmu yang sudah saya kuasai, namun ilmu yang membuat saya tertarik.

Seperti yang saya katakan di atas, bahwa Islam telah memberikan arahan yang jelas tentang semua hal yang ada di dunia ini, tinggal manusia mampu menemukan atau tidak. Dalam hal kesehatan dan makanan misalnya, Allah telah memberikan batasan tentang makanan yang halal dan haram untuk dimakan. setelah ditelisik lebih dalam, ternyata kita pun akan menemukan kenapa sih makanan ini haram dimakan? Oh, ternyata tidak sehat. Bahkan akan menyebabkann efek yang dahsyat, penyakit misalnya. Setelah ditinjau lagi, ternyata makanan yang halal pun tidak semuanya baik untuk dimakan dalam jumlah yang besar. Maka ada istilah makanlah makanan yang halal dan thoyyib. Nah, di sinilah diperlukannya ilmu untuk mempelajari pola makan sehat.

Hmm.itu prolognya dulu ya. Kita atur nafas sebentar, hehehee..
Kemudian bagaimana desain pembelajarannya? Bagaimana membuat kurikulum tentang hal ini? Apakah pengetahuan tentang pola makan sehat hanya kita yang perlu tahu,atau harus disebarkan ke orang lain?

Karena pembelajaran itu terkait 2 pihak, ada guru dan murid, pendidiik dan anak didik, maka perlu dirumuskan ilmu tentang pola makan sehat ini. Dimulai dari mana? Bisa dari sendiri dahulu. Ketika sudah mulai dipraktekkan, proses sudah mulai dijalani, banyak pengalaman yang dirasakan, dan mungkin ada hasil surprise yang didapatkan, maka sudah selayaknya ilmu kita bagi. Agar oang lain pun terinspirasi, teredukasi, dAn ikut menjalani dan merasakn manfaat dari apa yang mereka lakukan

Okay.., saya akan mencoba merancang desain pola makan sehat untuk diri saya sendiri dan keluarga inti dulu.

Desain pembelajaran
Untuk lebih memfokuskan materi, dan mempersempit ruang  lingkup, maka saya akan membuat judul

Food Combining, sebuah Pola Makan Sehat
Desain pembelajaran tentang ilmu tersebut adalah
apa itu food combining dan makanan sehat
tujuan food combining sebagai pola makan sehat
Bagaimana cara mengaplikasikan food combining dalam pola makan sehari-hari
Proses pelaksanaan food combining dalam kehidupan sehari-hari
Evaluasi

Bagaimana? Simple dulu ya. Nextsaya insya allah akan menjabarkan tentang poin-poin di atas. Btw, saya memnag baru seminggu lebih menjalankan food combining yang sebenanrnya, dengan sedikit-sedikit curian, hehee


Senin, 12 Juni 2017

Menjadi Inspirator Pola Makan Sehat

Tugas NHW 4

Alhamdulillah..masuk ke pekan 4 matrikulasi Institut Ibu Profesional. Dan…tugasnyaaaaa makin aduhai ya. Baiklah..anpa berlama-lama, karena ini juga kejar tayang, saya akan merangkum tugas yang diberikan.

I. Mari kita lihat kembali Nice Homework #1 , apakah sampai hari ini anda tetap memilih jurusan ilmu tersebut di Universitas Kehidupan ini? Atau setelah merenung beberapa minggu ini, anda ingin mengubah jurusan ilmu yang akan dikuasai?

Hmm…setelah saya merenung, dan berdiskusi dengan suami maka saya akan MENGUBAH jurusan ilmu yang akan saya pelajari. Saya rasa ilmu ikhlas yang saya pilih tempo hari terlalu abstrak dan sulit untuk mengukurnya. Bagi saya, hal ini sangat subjektif dan untuk mengaplikasikan, mengajarkannya agak sukit untuk saya lakukan. So, saya beralih ke ilmu baru yakni Ilmu tentang Pola Makan Sehat, Food Combining. Mengapa saya memilih itu? Beberapa tahun yang lalu, saya pernah mempelajarinya, mempraktekannya walau sebentar dan tidak konsisten. Ilmu ini bagus untuk diterakan meski masih kontroversi, namun dampak terhadap kesehatan sangat baik.

2. Mari kita lihat Nice Homework #2,  sudahkah kita belajar konsisten untuk mengisi checklist harian kita? Checklist ini sebagai sarana kita untuk senantiasa terpicu “memantaskan diri” setiap saat. Latih dengan keras diri anda, agar lingkungan sekitar menjadi lunak terhadap diri kita.

Hiks…ini kelemahan saya. Udah di print, tapi gak konsisten checklist. Insya Allah…setelah ini saya akan mencoba kembali.

Baca dan renungkan kembali  Nice Homework #3, apakah sudah terbayang apa kira-kira maksud Allah menciptakan kita di muka bumi ini? Kalau sudah, maka tetapkan bidang yang  akan kita kuasai, sehingga peran hidup anda akan makin terlihat.
Contoh : 
Seorang Ibu setiap kali beraktivitas selalu memberikan inspirasi banyak ibu-ibu yang lain. Bidang pelajaran yang paling membuatnya berbinar-binar adalah “Pendidikan Ibu dan Anak”. Lama kelamaan sang ibu ini memahami peran hidupnya di muka bumi ini adalah sebagai inspirator.
Misi Hidup : memberikan inspirasi ke orang lain
Bidang : Pendidikan Ibu dan Anak
Peran : Inspirator

Setelah menetapkan ilmu yang saya pilih, maka saya akan fokus terhadap bidang yang saya kuasai. Saya ingin pola makan saya yang sehat mampu memberikan inspirasi kepada orang lain dalam rangka hidup sehat dan dalam penyembuhan penyakit.
Misi Hidup : Menjadi prinbadi yang menginspirasi dan bermanfaat
Bidang   : Pola Makan Sehat Food Combining
Peran    : Pelaku, motivator, dan inspirator


3. Setelah menemukan 3 hal tersebut,  susunlah ilmu-ilmu apa saja yang diperlukan untuk menjalankan misi hidup tersebut. 

Contoh :  Untuk bisa menjadi ahli di bidang Pendidikan Ibu dan Anak maka Ibu tersebut menetapkan  tahapan ilmu yang harus dikuasai oleh sebagai berikut :

1. Bunda Sayang : Ilmu-ilmu seputar pengasuhan anak
2. Bunda Cekatan : Ilmu-ilmu seputar manajemen pengelolaan diri dan rumah tangga
3. Bunda Produktif : Ilmu-ilmu seputar minat dan bakat, kemandirian finansial dll.
4. Bunda Shaleha : Ilmu tentang berbagi manfaat kepada banyak orang


ilmu yang akan saya lakukan dan saya bagi ke orang lain adalah sebagai berikut
1. Tubuh yang sehat, mengenal tentang tubuh dan mengidenifikasi sehat atau sakit
2. Makanan yang sehat, mengenal jenis-jenis makanan dan mengidentifikasi mana makanan yang baik dikonsumsi atau tidak
3. Food combining, mengenalkan pola makan sehat untuk ubuh yang sehat
4. Penyakit vs food combining, mengidentifiks penyakit dan penyembuhan dengan pola makan sehat

4. Tetapkan Milestone untuk memandu setiap perjalanan anda menjalankan Misi Hidup

contoh : Ibu tersebut menetapkan KM 0 pada usia 21 th, kemudian berkomitmen tinggi akan mencapai  10.000 (sepuluh ribu ) jam terbang  di satu bidang tersebut, agar lebih mantap menjalankan misi hidup. Sejak saat itu setiap hari sang ibu mendedikasikan 8 jam waktunya untuk mencari ilmu, mempraktekkan, menuliskannya bersama dengan anak-anak.  Sehingga dalam jangka waktu kurang lebih 4 tahun, sudah akan terlihat hasilnya. 
Milestone  yang ditetapkan oleh ibu tersebut  adalah sbb  :
KM 0 – KM 1 ( tahun 1 ) : Menguasai Ilmu seputar Bunda Sayang
KM 1 – KM 2 (tahun 2 ) : Menguasai Ilmu seputar Bunda Cekatan
KM 2 – KM 3 (tahun 3 ) : Menguasai Ilmu seputar Bunda Produktif
KM 3 – KM 4 ( tahun 4) : Menguasai Ilmu seputar Bunda shaleha

Untuk ilmu yang ingin saya kuasai, saya akan membuat rancangan sebagai berikut

KM 0 – KM 1 ( tahun 1 ) : Menguasai Ilmu seputar tubuh yang sehat
KM 1 – KM 2 (tahun 2 ) : Menguasai Ilmu seputar makanan yang sehat
KM 2 – KM 3 (tahun 3 ) : Menguasai Ilmu seputar food combining
KM 3 – KM 4 ( tahun 4) : Menguasai Ilmu seputar penyakit dan penyembuhannya

5. Koreksi kembali checklist anda di NHW#2, apakah sudah anda masukkan waktu-waktu untuk mempelajari ilmu-ilmu tersebut di atas. Kalau belum segera ubah dan cantumkan.

Akan saya tambha waktu belajar yang lebih banyak ke depannya



Baiklah…ini rangkuman tugas NHW 4 saya. Semoga mampu menginspirasi!

Sabtu, 03 Juni 2017

Membangun Peradaban dari Seorang Wanita

Akhirnya…masuk ke pekan 3 dalam matrikulasi Institut Ibu Profesional ini. Tugas yang semakin kompleks karena mesti menghadirkan sang pujaan hati di sana, hehehe. Ada beberapa poin penting yang diminta untuk diselesaikan. Salah satunya adalah menuis surat cinta untuk suami. Sulit? Ya awalnya, namun setelah dituliskan semuanya mengalir begitu saja.
I know…because I Love Him, hahaaa..
Surat cintaku, bukan yang pertama tentunya,  tak masalah jika pun ada yang membacanya, berikut petikan suara hati teruntuk yang dicinta.

Sudah berapa purnama yang kita lalui, cinta?
Dari kau dan aku menjadi kita, hingga terlahir buah hati pertama, dan dua sudah melengkapi akhirnya, apakah perjalanan hidup dan cinta kita sebenar2 menuju RidhoNya?
Jikalau purnama menjadi saksi, apa yang akan dilakukannya?
****************************************
Terimakasih telah mau menjadikanku bagian terpenting dalam hidupmu. Orangtua kau tak bisa memilih, adik kakak kau hanya mampu menerima. Namun, saat kau harus dan bisa memilih, entahlah apa yang kau pikirkan saat itu?
Kau mempersunting wanita biasa, di mana di luar sana jutaan wanita lain lebih mempesona agamanya, akhlaknya, kecantikannya, kedudukannya pun kecakapannya.
Semoga Takdir Allah menjadikanku sebagai tulang rusukmu, menjadikanmu bahagia untuk selalu beribadah, berkarya dan berakhir indah hingga ke jannah, :-)

Suamiku, empat tahun perjalanan ini baru kita lalui. Ketika mengingat akad ijab qabul 3 maret kala itu, aku selalu terbayang wajah bapakku. Dia yang menyerahkan segalanya untùkmu. Mungkin terlintas hanya sekedar nafkah lahir batin, tapi lebih dari itu, aku selalu memikirkan satu hal terpenting. Yaitu tentang dosa-dosaku.

Cinta, pekan lalu aku menangis, sebenar2 menangis saat mendengarkan tausyiah dari ustadzah hani nurul husna. 
Banyak yang beliau sampaikan. Ada beberapa poin penting yang ingin aku ceritakan padamu...

"Bu, taukah suamimu itu sejak ijab qabul disahkan, dia mulai menanggung dosamu. Sudikah kiranya engkau membawa suamimu ke neraka dengan sebab tingkah kita -para istri- ini?"

"Siapa kita -para istri- ini, wanita yang bukan siapa2, datang dalam kehidupannya, minta dinafkahi, dicukupi kebutuhannya, minta dimengerti perasaanya, pun ternyata masih ditanggung pula dosa2nya?"

Astaghfirullah.....
Sayaaaang...maafkan aku, istrimu yang lalai ini. Aku mengingat jutaan dosa yang kubuat. Dan kau bisa jadi meneguk bagiannya? Istri macam apa aku???!!!
Suamiku..Bimbing aku...nasehati aku, untuk selalu berada di jalan lurusNya...
Aku ingin menjadi salah satu sebab engau ke surgaNya bersama keluarga kita, anak2 kita, orangtua kita, saudara2 kita, sahabat2 kita dan orang2 mukmin lainnya.

Cinta, ada sebuah kisah dimana beliau menceritakan kepada kami. Bahwa ada seorang istri yang begitu taatnya kepada Allah dan suaminya. Bahkan ketika suaminya sakit bertahun2, dia tetap merawatnya dengan penuh kesungguhan, mencukupi segala kebutuhannya, anak2nya pun tetap terperhatikan. Hingga pada suatu hari, setelah dia mengurus suaminya, menyiapkan makan,mandi hingga sudah rapi benar, sang istri berkata
"Duhai suamiku, maafkan aku jika selama ini aku belum mampu mengurusmu dengan baik. Ridhoilah aku menjadi istrimu"
Dan sang suami pun menjawab sambil mengusap ubun2 istrinya, 
"Engkau istri yang sholihah,aku ridho padamu".
Kemudian sang istri izin keluar ruangan, tak berapa lama dia jatuh dan ternyata telah tak bernyawa. Masya allah, begitu mudah Allah menjemputnya..
Suaminya langsung menangis. Di hadapan para pelayat dia berkata
"Demi Allah,aku bersaksi bahwa wanita ini adalah wanita yang sholihah, aku Ridho kepadanya ya Allah. Izinkan aku menjadi orang yang pertama kali menyolatkannya. Para pelayat menangis.

Kami seisi pun masjid menangis, terlebih setelah dibacakan hadits Rasulullah tentang istri yang sholihah yang taat pada Allah dan RasulNya, dan suaminya Ridho padanya, maka ia dijamin masuk surga, bebas memilih dari pintu manapun jua. 
Suamiku...aku masih dalam tahap istri yang apakah?????

Bagaimana pula dengan kisah Ummul Mukminin, Khodijah. Bahkan saking sholihahnya beliau, Allah sampai menitipkan salamNya kepada khodijah melalui Rasulullah dalam perantara Jibril. Kami cemburu pada wanita2 sholihah itu. Sedang aku...siapa yang akan cemburu padaku, cinta.. :-(

**************************************

Suamiku...namun melihat dirimu yang utuh, aku yakin, aku mampu menjadi bagian dari wanita2 sholihah itu. Aku akan belajar terus, menjadi hambaNya yang bertaqwa.

Melihat kedewasanmu, aku yakin engkau mampu membimbingku ke arah yang lebih baik.
Dalam kesederhanaanmu, aku yakin mampu bersikap lebih tawadhu' dan selalu tawakkal kepada Allah.
Dalam pikiranmu yang sungguh visioner, aku seharusnya bisa meraih segala mimpi2 kita, untuk kita juga anak2 kita.

Suamiku sayang, karena pribadimu yang sungguh baik dan sangat menawan inilah, aku bahagia menjalani hidup bersamamu. Dan aku selalu berharap, bermimpi, akan menggapai banyak hal denganmu. Membesarkan anak2 kita dengan cara kita, bahagia dalam pandangan kita, dengan selalu mengharap Ridho Allah semata.

**********************************************

Cinta...maaf untuk segala sikap dan tingkah lakuku selama ini. 
Mungkin ucapanku yang tak lembut, perangaiku yang tak membuatmu senang, caraku melayanimu tak membuatmu bahagia, caraku mendidik anak2 belum sesuai dengan apa yang kau pinta,,
Maaf...mohon buka pintu maaf selebar-lebarnya.

Melihat wajahmu kini, aku hanya berdoa. Semoga lelahmu dalam mencari nafkah kan menjadi hitungan pahala di sisi Allah. 
Semoga perjalananmu dalam mengais rezeki, terhitung dalam amalan ibadah di hadapan Ilahi
Semoga dalam tiap hembusan nafasmu, selalu teriring dzikir
Dalam tiap langkahmu, sholawat selalu hadir
Dan Allah selalu menjagamu dalam kebaikan, keberkahan rezeki, kemurahan hidup, anak2 sholih dan sholihah, istri sholihah, kelapangan hati, kekuatan terus tu' berdakwah dan berjihad, dan kemudahan dalam sakarotul maut, khusnul khotimah hingga berakhir di jannah.

Cinta...tak banyak yang kuharap kini, cukup kita mampu beribadah dengan khusu' kepada Allah, mampu menjalani hidup bersamamu dalam nafas Islam dengan anak2 kita. Semoga Allah selalu mudahkan kita dengan caraNya dalam menggapai keridhoan Nya.

I love you, cinta, Adi Widhiartha. 

itu beberapa hal yang kusampaikan padanya, saya tidak berharap dia akan merespon dengan hal yang aneh2. hehee. Tapi penasaran juga apa yang akan dilakukannya?
Yaaah…seperti yang saya duga, dia biasa saja, stay cool, berasa tidak ada apa-apa.
Akhirnya, ba’da shubuh saya memberanikan bicara. Mana responnya? Hahhaa….dia tertawa. Dia meminta saya mendekat kepadanya, kemudian saya dipeluknya, diciumnya sembari berkata, “akan kutunjukkan dengan perbuatan ya sayang…”
Jiaaaahhh…gak puas sebenarnya saya. Tapi baiklah, ini dia, begini caranya merespon, dan saya paham dia akan bertanggng jawab dengan caranya.

^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^

Poin lainnya yang harus saya lakukan adalah melihat potensi anak-anak saya.

Melihat kalian, anak-anakku, timbul rasa bahagia, pun sedih dibuatnya. Bahagia..karena Allah begitu Maha Baik memberikan kalian berdua di tengah-tengah perjalanan hidup bunda. Dari tawa kalian, canda kalian, senyum kalian, semuanya membuat bunda bahagia. Namun, Rasa sedih pula yang bergelayut di hati ini. Karena bundamu ini belum mampu untuk mendidik dengan cara Rasulullah, belum mampu menjadi bunda yang baik untuk kalian. Maafkan bunda nak…

Kakak khubaib Al Arsyad, yang kini engkau bahagia sekali dengan sebutan Khubaib bin Adi seperti nama sahabat Rasulullah. Sungguh engkau mempunyai potensi yang sangat besar. Di usiamu yang ketiga ini, engkau sudah mampu melakukan banyak hal. Progressmu sungguh menakjubkan dari waktu ke waktu. 
Ya, saat ini khubaib semakin kuat daya visualnya. Dengan melihat satu hal beberapa kali saja, dia mampu mengingatnya, menganalisanya, mengulang-mengulang objeknya dalam bentuk imajinasi.
Pun dengan kemampuan audiomu nak, kakak khubaib mampu merekam irama dan nada dengan sangat baik. Hafalan huruf hijaiyah dan alphabet sudah kau kuasai. Dengan audio visual, kau mampu menggabungkan keduanya menjadi kemampuanmu yang Insya allah semakin kuat. Meski pelafalan masih banyak yang cedal, namun bunda tau nak, kau terus berusaha untuk mempelajarinya.
Hal lain yang ada hebat dalam dirimu, kau sungguh pribadi yang mudah diajarkan kebaikan, juga meniru apa yang kai lakukan. Ada kekawatiran sebenarnya ketika bunda banyak melakukan kesalahan, pun akan kau lakukan. Namun..teruslah menjadi pribadi yang baik nak, cerminkan akhlak yang baik seperti Rasulullah.
Khubaib, kau pun adalah seorang yang sangat memegang prinsip. Sulit untuk merubah keinginanmu jika kau berhendak. Acapkali orang lain bilang engkau gampang ngambek dan sulit dikasih tau, tapi bagi bunda kau adalah orang yang memegang prinsip yang kuat. Semoga dalam tauhid, itu tetap menjadi pegangan utamamu nak. Juga dalam kehidupan di masa dewasamu kelak. Seorang laki-laki sepertimu, butuh prinsip yang kuat sebagai pedoman hidup.


Khansa, si lucu bunda. Meski baru 11 bulan, kemampuanmu sudah sangat istimewa. Kau sudah mampu berjalan, mampu berceloteh dengan penuh arti. kau selalu membuat bahagia orang-orang yang ada di sekelilingmu. Kau selalu bahagia bersama kakak, menyimak bila kakakmu bernyanyi, ikut tertawa bersama, bersenandung dan sangat antusias dengan banyak hal. Dan kau sangat cantik nak..kisskiss. dan bunda yakin, kau mampu melejit dengan kemampuanmu kelak. Jadilah wanita sholihah, seperti fatimah az zahra.

^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^

Saya punya potensi untuk selalu menjadi orang baik, selalu belajar, rapi dalam banyak hal, mandiri, tidak bergantung pada orang lain, berkemauan keras, bertanggung jawab dan harus menuntaskan satu hal baru pindah ke hal lain. Ini kadang sulit dipahami dan dimaklumi orang lain, tapi semoga suami dan anak2 saya mampu memahaminya.

Pada awalnya, dengan potensi saya ini saya agak sulit menemukan ritme bersama suami. Namun pada akhirnya, saya menyadari banyak hal dari potensi saya yang justru mampu melejitkan suami dan anak2 saya. 
Saya dihadirkan di sini,di tengah-tengah keluarga kecil ini untuk menjadi penyeimbang mereka.
Saya yang mandiri, harus tidak tergantung dengan suami saya yang apabila tidak diminta dia tidak akan mengerti apa yang saya butuhkan, apa yang ingin saya lakukan. It's clear actually.

Saya yang berkemauan keras sebenarnya mampu memberikan kekuatan kepada suami saya yang kadangkala tak semangat, tidak fokus pada tujuan dan pekerjaannya. Saya harus menjadi agennya, mencari celah bagaimana mampu membangkitkan gairahnya.

Saya yang bekerja one by one sangat bertolak belakang dengan suami yang asal dan berantakan. Sebenarnya kami saling melengkapi, karena saya yang merasa super perfectcionis, terkadang butuh sedikit rileks agar mampu sedikit bernapas tenang. Dan dia -suamiku- melakukannya.

Mungkin, potensi yang Allah berikan kepada saya inilah yang membuat saya dan suami saya mampu bersinergi dalam membesarkan anak-anak, mengembangkan bakat kami dan menjadi keluarga yang bermanfaat bagi lingkungan.
^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^

Meski sering berpindah2, alhamdulillah Allah selalu memberikan tempat di mana lingkungannya baik, orang-orangnya sangat baik dan mampu membawa saya ke arah yang lebih baik.

Saat ini, di tempat tinggal saya yang sudah 2 tahun lebih saya sewa, saya baru merasakan hikmah di balik semuanya. 

Tantangan awal saya di sini adalah saya merasa inferior. Apalah saya, hanya seorang kontraktor. Saya berpikiran akan sulit beradaptasi di lingkungan orang-orang yang working mom , mereka yang biasa menghabiskan keseharian di luar rumah, mereka yang sudah lebih senior, dan mereka yang merupakan penghuni asli dan tetap di komplek saya. Saya adalah orang yang merasa ingin  dianggap ada. Apa yang harus saya lakukan?

Pada awalnya, saya giatkan interaksi dan komunikasi. Hal ini berjalan, meski saya agak sulit mengajak suami saya. Saya tipe orang yang harus berkomunikasi dengan orang lain, sudah menjadi bagian dari hidup saya bahwa saya ingin bersama melakukan banyak hal dengan orang.
Selanjutnya saya ikut arisan di komplek. Meski para kontraktor lain tidak berminat ikut arisan, namun saya paksakan. Meski awalnya malu, tidak pede dengan tetangga, saya paksakan. Saya harus mengenal mereka dan mereka harus mengenal saya. Mereka harus tau ada Bu Nafta bundanya Khubaib di komplek ini. Alhamdulillah, cara ini berhasil. Di lain waktu, saya mulai berani berkontribusi dalam acara komplek, seperti kegiatan 17 agustusan, juga acara-acara keagamaan.

Hal lain yang saya lakukan adalah saya membuka TPA. Saya buka dari jam 4 hingga jam setengah 6 sore. Sekitar 12 anak dengan anak saya satu ikut meramaikan kegiatan sore. Meski hanya membaca Iqro, bernyanyi, menghafal beberapa surat, melafalkan do’a-do’a, ini sangat berarti buat saya pribadi. Dan masya Allah, kareNa satu hal ini, banyak sekali interaksi efektif dengan orangtua anak-anak yang mengaji. Hubungan jadi lebih baik, banyak kebaikan yang saya dapat. Awalnya apakah mudah? Tidak! Saya harus membagi waktu deNgan 2 anak, menyiapkan tempat, waktu dan tenaga, namun Allah mudahkan dengan caraNya.  

Di lain pihak, hikmah yang saya peroleh adalah saya tebantu dengan perkembangan anak saya. Yang awalnya sulit berbicara, jadi mulai berinteraksi dan berkomuniksi. Yang susahnya mengajarkan alif ba ta, hafalan surat dan doa2, dengan mengajar ngaji, dia mulai berlatih dan mengikuti teman-temannya. Pun bayi kecil saya, justru perkembangannya cukup cepat karena banyaknya interaksi dengan orang lain tapi tetap di rumahnya sendiri.

Saya kini paham, Allah memilihan saya tempat tinggal di sini, agar saya banyak belajar dulu. Saya harus bersyukur dengan keadaan saat ini. Tetangga-tetangga yang sangat baik, yang selalu membantu saya dalam kesulitan, berbagi dalam kebahagiaan. Belajar menjadi seorang yang peduli dengan keadaan lingkungan, tidak hanya mementingkan kepentingan pribadi dan keluarga. Saya juga dilatih untuk menjaga akhlak saya karena bagaimanapun juga saya adalah guru ngaji. Terimakasih ya Allah.atas segala karunia ini.

Institut Ibu Profesional, terimakasih telah membuka diri saya untuk berpikiran jauh dan luas sehingga saya mampu belajar untuk selalu mengambil hikmah dari apa yang saya peroleh.