Kamis, 21 Februari 2013

#Jangan berubah

Bila aku mampu berharap
Maka setinggi mungkin ku akan memimpikannya
Namun tidak kini
Biarlah kutunggu sampai waktunya tiba
Karena berharap pun
Justru merusak makna
Dan hatiku s’makin sesak karenanya

#Jangan berubah…….

Memori


Di penghujung pertemuan ini aku meminta
Agar mereka tetap pada jalannya yang utuh

*hanya untuk Elang

Rabu, 20 Februari 2013

*tentang Iman


Tuhan
Jangan hukum kami
Dengan nyaman dalam membuat dosa-dosa

Tuhan
Sibukkan kami
dengan mengingatMu dalam gelap dan terangnya hari


.nafasyira.

Selasa, 19 Februari 2013

Derai Cinta


Sejenak cinta menyapa
Dalam ruang rindu yang menyergap pedih
Memelukmu hingga tak terlepas
Merengkuh hatimu hingga kau jatuh tak bernafas
Tapi itu bukan cinta

Mata sayu memandang rembulan malam
Bergemnntang diterpa cahaya bintang
Bersahutan jerit jangkrik
Memecah kesunyian
Memecah melodi kepdihan hati
Sejenak….

Rinai hujan
Membuka semburat harapan dalam petang
Tak ada warna yang menyapa
Merah menjauh
Kuning tak tampak
Hijau tak jua hadir
Tak ada warna itu
Semuanya semu
Menerjang mimpi-mimpi malamku kemarin
Mengoyak singgasana hatiku yang tlah membuncah
Tak berdaya
Tergolek lemah
Tak mampu berdiri
Namun hanya mampu diam saja
Tak ua mampu menjerit
Aaaaaaaaaarrghhhhhhhh….

Pergilah malam…
Biarkan angin menusukku dengan denting hujan yang membersamai
Biarkan senyap menyergapku dalam diamnya
Dan pagi semakin lama dan lama dinanti

Tak ada cinta
Tak ada hati
Hanya ada harap
Pada TuhanMu….

Jelang malam, 19 februari 2013

Bait-bait cinta (semu)


Setiap jiwa pasti selalu mempunyai harapan, kepada yang dicita juga yang dicinta. Meski yang dicinta tak meski harus bersama. Entah, sore ini mataku menerawang jauh. Berbalik arah memutar waktu. Aku berada kembali pada satu titik, waktu dulu. Ketika aku masih tak mampu mengurai makna seindah keagungan Robbku.  Cinta adalah fatamorgana, ia tak nyata namun mampu dirasa. Aku bahkan tak tahu bentuknya seperti apa. Namun aku tahu bagaimana orang mencinta dan biasa saja.

Tapi, apakah hidup hanya untuk cinta dan karena cinta? Bahkan bait-bait cinta pun kau sendiiri belum mampu memahaminya. Bagaimana kau bilang tak bisa melepasnya sedangkan diri pun belum terikat keabsahannya. Duhai engkau, diri yang dimabuk cinta…tak pantas Tuhanmu kau duakan di atas cinta yang tak jelas ujungnya. Akankah kau korbankan diri dengan pengharapan cinta yang kian lama kian pudar ditelan pesona waktu?

Cinta memang ada bagi jiwa-jiwa yang mengabdikan separuh hatinya pada dunia rasa. Kepekaan hati yang semakin menipis karena Tuhan menjadi pelampiasannya ketika cinta tak datang seperti yang diminta. Entah cinta atau sekedar gejolak jiwa yang terlampiaskan tak tau arah ketika kau menangis karena cinta yang semakin menjauh dan tiada harapan akan kembalinya.
Cinta…ia kan akan datang padamu di saat Allah telah percaya bahwa kau mampu menjaga CintaNya. Tak menduakan, tak menafikan, tak juga mengindahkan.

Biarkan kau reguk cinta pada saat yang sudah digariskan. Karena cinta hakiki tak mungkin pernah berubah karena semua sudah dituliskan sejak kau di dalam kandungan sang bunda.
Jangan pernah mengabadikan cinta dalam selarik bait duka cinta. Jangan juga kau simpan derainya dalam tiap tetesan air mata yang sia-sia…

Berhentilah memuji cinta semu dalam ruang rindumu.