Setiap
jiwa pasti selalu mempunyai harapan, kepada yang dicita juga yang dicinta. Meski
yang dicinta tak meski harus bersama. Entah, sore ini mataku menerawang jauh. Berbalik
arah memutar waktu. Aku berada kembali pada satu titik, waktu dulu. Ketika aku
masih tak mampu mengurai makna seindah keagungan Robbku. Cinta adalah fatamorgana, ia tak nyata namun
mampu dirasa. Aku bahkan tak tahu bentuknya seperti apa. Namun aku tahu
bagaimana orang mencinta dan biasa saja.
Tapi,
apakah hidup hanya untuk cinta dan karena cinta? Bahkan bait-bait cinta pun kau
sendiiri belum mampu memahaminya. Bagaimana kau bilang tak bisa melepasnya
sedangkan diri pun belum terikat keabsahannya. Duhai engkau, diri yang dimabuk
cinta…tak pantas Tuhanmu kau duakan di atas cinta yang tak jelas ujungnya. Akankah
kau korbankan diri dengan pengharapan cinta yang kian lama kian pudar ditelan
pesona waktu?
Cinta
memang ada bagi jiwa-jiwa yang mengabdikan separuh hatinya pada dunia rasa. Kepekaan
hati yang semakin menipis karena Tuhan menjadi pelampiasannya ketika cinta tak
datang seperti yang diminta. Entah cinta atau sekedar gejolak jiwa yang
terlampiaskan tak tau arah ketika kau menangis karena cinta yang semakin
menjauh dan tiada harapan akan kembalinya.
Cinta…ia
kan akan datang padamu di saat Allah telah percaya bahwa kau mampu menjaga
CintaNya. Tak menduakan, tak menafikan, tak juga mengindahkan.
Biarkan
kau reguk cinta pada saat yang sudah digariskan. Karena cinta hakiki tak
mungkin pernah berubah karena semua sudah dituliskan sejak kau di dalam
kandungan sang bunda.
Jangan
pernah mengabadikan cinta dalam selarik bait duka cinta. Jangan juga kau simpan
derainya dalam tiap tetesan air mata yang sia-sia…
Berhentilah
memuji cinta semu dalam ruang rindumu.
Mempelajari
sesuatu bisa mengintegrasikan banyak hal. Kita bisa mengajarkan banyak hal
dalam satu media saja. Seperti yang ingin saya contohnkan saat ini.
TK B Elang
hari ini (19 Februari 2013) mendapatkan sebuah games (kata Bu Nafta). Ini
merupakan pelajaran matematika, sosial, dan bahasa yang dikemas secara praktis
agar mudah dicerna, mudah dilaksanakan, juga mudah dinilai bagi guru sendiri.
Pertama,
saya ingin mengenalkan tentang cara membilang. Terkadang anak masih suka lupa
dan salah untuk mengurutkan bilangan dari 1-30 misalnya atau yang kurang dan
lebih dari itu.
Kedua,
saya ingin mengajarkan membaca bagi anak-anak yang belum bisa membaca lancar
juga belajar menulis atau mengingat huruf.
Ketiga,
saya ingin mengajarkan kerjasama. Karena dalam hidup ini manusia hidup berkelompok,
maka mesti sejak dini ditanamkan pentingnya kooperatif dalam setiap kerja.
Yang saya
lakukan adalah…..
saya
membagi anak-anak menjadi beberapa kelompok dengan satu kelompok terdiri dari
dua orang. Setiap kelompok saya berikan sebuah amplop yang berisi puluhan
potongan kertas dengan tulisan kata yang berbeda. Tidak berbeda semuanya, ada
10 kata yang sama yang terbagi dalam beberapa lembar.
Tugas mereka
adalah….
Menghitung
kertas tersebut dan menuliskannya di lembar kerja yang telah kami berikan. Awalnya
ada beberapa anak yang bertanya bagaimana caranya. Ada juga yang yakin bahwa
mereka bisa. Anak-anak memang unik dengan kepolosan mereka. Heheee
Beberapa kelompok
mengerjakan secara rapi. Mereka menyusun tiap kata yang sama dalam satu baris
kemudian mengurutkannya lagi di baris lain dengan kata berikutnya. Waaaah……seru
sekali. Semangat mereka ketika menyusun, mengurutkan, menghitung hingga
akhirnyaaaaaaa selesai!!!!
Subhanallah…hebat
nak!!
Namun ada
juga yang menghitung langsung. Awalnya mereka pikir hanya beberapa kertas yang
bisa diingat mereka, nyatanya mereka lupa dan akhirnya mengulang lagi. Dan alhamdulillah…teman-teman
yang sudah selesai dari kelompok lain mau membantu, J
Nilai yang
saya peroleh dari pembelajaran kali ini adalah.
1.Anak-anak
semakin terasah kemampuan matematikanya, yaitu membilang
2.Anak-anak
semakin terstimulus untuk membaca. Kata-kata yang sata berikan adalah buku,
pensil, TK A, TK B, ember, sapu, kayu, elang, rajawali. Anak-anak juga semakin
mampu mengingat huruf dan kata dalam sebuah tulisan.
3.Mereka
lebih kooperatif ketika bekerjasama. Mereka ingin cepat selesai dan saling
menghargai satu sama lain. Jelas terlihat kelompok yang bekerjasama dengan baik
dan tidak. Kelompok dengan kerjasama yang baik akan lebih cepat selesainya.
4.Dan
ternyata….ada nilai yang saya lupakan namun saya temui. Yakni, konsentrasi. Konsentrasi
sangat diperlukan di sini. Dan mereka mampu belajar sendiri. Dengan tenang
tanpa ribut, mereka akan mampu menyelesaikan masalahanya dengan mudah.
Keep Spirit
TK B Elang!! Wait for other project, OK!!!