Selasa, 19 Februari 2013

Derai Cinta


Sejenak cinta menyapa
Dalam ruang rindu yang menyergap pedih
Memelukmu hingga tak terlepas
Merengkuh hatimu hingga kau jatuh tak bernafas
Tapi itu bukan cinta

Mata sayu memandang rembulan malam
Bergemnntang diterpa cahaya bintang
Bersahutan jerit jangkrik
Memecah kesunyian
Memecah melodi kepdihan hati
Sejenak….

Rinai hujan
Membuka semburat harapan dalam petang
Tak ada warna yang menyapa
Merah menjauh
Kuning tak tampak
Hijau tak jua hadir
Tak ada warna itu
Semuanya semu
Menerjang mimpi-mimpi malamku kemarin
Mengoyak singgasana hatiku yang tlah membuncah
Tak berdaya
Tergolek lemah
Tak mampu berdiri
Namun hanya mampu diam saja
Tak ua mampu menjerit
Aaaaaaaaaarrghhhhhhhh….

Pergilah malam…
Biarkan angin menusukku dengan denting hujan yang membersamai
Biarkan senyap menyergapku dalam diamnya
Dan pagi semakin lama dan lama dinanti

Tak ada cinta
Tak ada hati
Hanya ada harap
Pada TuhanMu….

Jelang malam, 19 februari 2013

Bait-bait cinta (semu)


Setiap jiwa pasti selalu mempunyai harapan, kepada yang dicita juga yang dicinta. Meski yang dicinta tak meski harus bersama. Entah, sore ini mataku menerawang jauh. Berbalik arah memutar waktu. Aku berada kembali pada satu titik, waktu dulu. Ketika aku masih tak mampu mengurai makna seindah keagungan Robbku.  Cinta adalah fatamorgana, ia tak nyata namun mampu dirasa. Aku bahkan tak tahu bentuknya seperti apa. Namun aku tahu bagaimana orang mencinta dan biasa saja.

Tapi, apakah hidup hanya untuk cinta dan karena cinta? Bahkan bait-bait cinta pun kau sendiiri belum mampu memahaminya. Bagaimana kau bilang tak bisa melepasnya sedangkan diri pun belum terikat keabsahannya. Duhai engkau, diri yang dimabuk cinta…tak pantas Tuhanmu kau duakan di atas cinta yang tak jelas ujungnya. Akankah kau korbankan diri dengan pengharapan cinta yang kian lama kian pudar ditelan pesona waktu?

Cinta memang ada bagi jiwa-jiwa yang mengabdikan separuh hatinya pada dunia rasa. Kepekaan hati yang semakin menipis karena Tuhan menjadi pelampiasannya ketika cinta tak datang seperti yang diminta. Entah cinta atau sekedar gejolak jiwa yang terlampiaskan tak tau arah ketika kau menangis karena cinta yang semakin menjauh dan tiada harapan akan kembalinya.
Cinta…ia kan akan datang padamu di saat Allah telah percaya bahwa kau mampu menjaga CintaNya. Tak menduakan, tak menafikan, tak juga mengindahkan.

Biarkan kau reguk cinta pada saat yang sudah digariskan. Karena cinta hakiki tak mungkin pernah berubah karena semua sudah dituliskan sejak kau di dalam kandungan sang bunda.
Jangan pernah mengabadikan cinta dalam selarik bait duka cinta. Jangan juga kau simpan derainya dalam tiap tetesan air mata yang sia-sia…

Berhentilah memuji cinta semu dalam ruang rindumu.

Secercah Harapan


Tak perlu ada sesal dalam langkah
Karena waktu yang terjamah tak mungkin berputar arah
Meski lelah
Jiwa melemah
Masih ada secercah harap dalam tiap do’a dan senyuman
^___________________________^
.nafasyira.


Games math and language


Mempelajari sesuatu bisa mengintegrasikan banyak hal. Kita bisa mengajarkan banyak hal dalam satu media saja. Seperti yang ingin saya contohnkan saat ini.

TK B Elang hari ini (19 Februari 2013) mendapatkan sebuah games (kata Bu Nafta). Ini merupakan pelajaran matematika, sosial, dan bahasa yang dikemas secara praktis agar mudah dicerna, mudah dilaksanakan, juga mudah dinilai bagi guru sendiri.

Pertama, saya ingin mengenalkan tentang cara membilang. Terkadang anak masih suka lupa dan salah untuk mengurutkan bilangan dari 1-30 misalnya atau yang kurang dan lebih dari itu.
Kedua, saya ingin mengajarkan membaca bagi anak-anak yang belum bisa membaca lancar juga belajar menulis atau mengingat huruf.
Ketiga, saya ingin mengajarkan kerjasama. Karena dalam hidup ini manusia hidup berkelompok, maka mesti sejak dini ditanamkan pentingnya kooperatif dalam setiap kerja.

Yang saya lakukan adalah…..

saya membagi anak-anak menjadi beberapa kelompok dengan satu kelompok terdiri dari dua orang. Setiap kelompok saya berikan sebuah amplop yang berisi puluhan potongan kertas dengan tulisan kata yang berbeda. Tidak berbeda semuanya, ada 10 kata yang sama yang terbagi dalam beberapa lembar.

Tugas mereka adalah….

Menghitung kertas tersebut dan menuliskannya di lembar kerja yang telah kami berikan. Awalnya ada beberapa anak yang bertanya bagaimana caranya. Ada juga yang yakin bahwa mereka bisa. Anak-anak memang unik dengan kepolosan mereka. Heheee
Beberapa kelompok mengerjakan secara rapi. Mereka menyusun tiap kata yang sama dalam satu baris kemudian mengurutkannya lagi di baris lain dengan kata berikutnya. Waaaah……seru sekali. Semangat mereka ketika menyusun, mengurutkan, menghitung hingga akhirnyaaaaaaa selesai!!!!
Subhanallah…hebat nak!!

Namun ada juga yang menghitung langsung. Awalnya mereka pikir hanya beberapa kertas yang bisa diingat mereka, nyatanya mereka lupa dan akhirnya mengulang lagi. Dan alhamdulillah…teman-teman yang sudah selesai dari kelompok lain mau membantu, J

Nilai yang saya peroleh dari pembelajaran kali ini adalah.
1.  Anak-anak semakin terasah kemampuan matematikanya, yaitu membilang
2.  Anak-anak semakin terstimulus untuk membaca. Kata-kata yang sata berikan adalah buku, pensil, TK A, TK B, ember, sapu, kayu, elang, rajawali. Anak-anak juga semakin mampu mengingat huruf dan kata dalam sebuah tulisan.
3.  Mereka lebih kooperatif ketika bekerjasama. Mereka ingin cepat selesai dan saling menghargai satu sama lain. Jelas terlihat kelompok yang bekerjasama dengan baik dan tidak. Kelompok dengan kerjasama yang baik akan lebih cepat selesainya.
4.  Dan ternyata….ada nilai yang saya lupakan namun saya temui. Yakni, konsentrasi. Konsentrasi sangat diperlukan di sini. Dan mereka mampu belajar sendiri. Dengan tenang tanpa ribut, mereka akan mampu menyelesaikan masalahanya dengan mudah.

Keep Spirit TK B Elang!! Wait for other project, OK!!!
~nafasyira~