Dakwah
indonesia sedang berkabung. Itu hanya statementku saja. Mungkin tidak
bagi lainnya. Beberapa hari yang lalu, sebuah partai Dakwah Indonesia yang
menurutku sejatinya wadah dakwah bagi kaum muslimin sedang didera badai. Badai yang
menurut persepsiku dibuat sedemikian rupa sehingga terkesan benar kesalahannya,
meskipun janggal dalam penerimaanya.
Entah
bagaimana keadaan di luar sana, setau saya gonjang-ganjing partai berlabel “Islam
dan dakwah” ini akan mengalami popularitas yang menurun drastis. Lebih parah
lagi yang mereka katakan secara implisit bahwa partai yang bilang “peduli dan
bersih” saja masih bisa korupsi, bagaimana dengan yang lain? Nyata banget yaa…mengakui
kebobrokan mereka. Dahsayat!
Itu kata
mereka, mereka manusia liberal dan tidak pernah mementingkan agama Allah dalam
hidupnya. Juga mereka yang hanya peduli dengan perut dan kantong mereka. Mereka
yang hanya memikirkan prestise dalam hidup, mereka yang menjadikan partai dan
apapun itu sebagai ladang uang dan sumber pendapatan. Mereka yang….hanya mampu
berkata tanpa berbuat. Mereka yang hanya mampu berbuat untuk kerusakan bumi
Indonesia, tanah Islam tanpa menanam kebaikan. Afwan…jadi sekasar ini bicara
saya.
Tapi
saya benar-benar sedih, muak, kesal dan ingin menumpahkan segala rasa ketika
dakwah ini dibawa-bawa dalam kasus hukum sang bapak presiden dakwah kami. Bahkan
sebenarnya saya pun merasa ini fitnah bear seperti para kader dakwah lainnya
menanggapi kasus konspirasi di atas. Entahlah, saya memang tidak tahu apa-apa
tentang hal ini. Namun saya masih punya kebebasan untuk berpendapat, entah
manis ataupun pahit. Ketika diluar sana perkataan orang sudah tidak mampu
diukur dengan parameter kebaikan, maka setidaknya di sini saya dan kita semua
pembela keadilan masih ingin berkontribusi untuk menegakkan keadilan yang
seadil-adilnya. Kalau dibilang karena saya kader, yap…saya akan bilang iya. Saya
mengakui saya kader. Saya simpatisan dan ingin mengabdi. Untuk partai ini? Saya
ingin mengabdi di partia ini karena partai ini akan menjadikan saya meniti
jalan dakwah di jalan Allah. Karena partai ini berlandaskan Al Qur’an dan As
sunnah. Lebih dari itu, tidak.
Bukankah
hidup ini untuk menjalankan perintah Allah?
Untuk
menjalankan sunnah Rasulullah?
Untuk
berjihad memperjuangkan agama Allah?
Lalu apa lagi? Adakah pilihan lain untuk tidka
memilihnya.
Saya
meyakini dan percaya kepada Umaro’ di partai dakwah ini semoga partai ini tetap
dalam keistiqomahannya menegakkan agama Allah. Perihal kasus yang meinmpa salah
satu kader, itu hanya sebuah badai yang ingin merobohkan rumah yang telah
dibangun. Dengan pondasi agama Allah yang kuat, Insya Allah deraan ini akan
berlalu begitu saja. Dan saya yakin Allah akan membantunya. Aamiin ya Robb.
Ya Allah….hanya
Engkau yang Maha tahu segala hal yang sebenar-benarnya. Bukakanlah pintu
keadilanMu untuk menunjukkan mana yang haq dan mana yang batil. Berilah keteguhan
pada kami semua yang menerima fitnah. Kuatkanlah tali pengikat kami agar tidak
tercerai berai dan semakin menguatkan satu sama lain. Istiqomahkanlah kami di
jalan dakwah ini. Allah…kepada siapa lagi kami berdo’a jika tidak kepada
Engkau. Bukankah Engkau yang Maha Mengabulkan. Kabulkanlah ya Robb.
Ini hanyalah sebuah badai yang InsyaAllah justru akan membangkitkan macan tidur dakwah kami. Dakwah yang dari hati kami persembahkan hanya kepada Allah.....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar