Tampilkan postingan dengan label article. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label article. Tampilkan semua postingan

Rabu, 25 Juni 2014

Haruskah memperjuangkan ngASIX?

Lama-lama kesentil juga nih liat emak-emak yang rajin blogging. Karena urusan baby masih kecil jadi gak pernah nulis lagi deh, heheee
Setelah blogwalking ke lapak tetangga, akhirnya ide mulai bermunculan. Dari pengalaman jaman dulu sebelum merid sampe udah punya anak satu, hehehee. Tapi kali ini mau cerita tentang pengalaman pertama menyusui. Yuk disimak..

Tepat satu tahun pernikahan kami, lahirlah bayi mungilku tercinta. Alhamdulillah..sebuah kado terindah ketika itu. Yes...i'm being mommy!! Bahagiakah? Tentu. 9 bulan menunggu, ternyata mendapat hadiah dan kejutan yang luar biasa... Alhamdulillah wasyukurilah..

Pertama jadi seorang ibu, bingung gak sih? aku masih bingung banget. Walaupun ketika hamil sudah baca artikel seabreg-abreg (lebaaay....heee) dan nanya kemana-mana, tetep aja pas udah bener-bener jadi ibu masih aja bingung. Ketika itu, aku lahiran di RS Permata Pamulang. Alhamdulillah, rumah sakit ini pro ASI banget. Jadi, pas banget baru lahir, langsunglah aku diminta untuk IMD. Ketika IMD itu memang dede bayi belum bisa meraih puting. But, It's ok lah, kita bisa coba lagi.

Aku melahirkan pukul 13.55 waktu setempat. Sampai pukul 01.00 dini hari tanggal 5 maret aku masih di sana. Selama lebih kurang 35 jam aku di rumah sakit, para bidan dan perawatku cukup profesional melayani aku. Selain pelayanan yang mencakup pemeriksaan rutin tensi darah padaku, aku pun merasa cukup diperhatikan terkait proses menyusui. Mereka yang membantuku pertama kali memijat payudara dan membersihkan puting agar asi dapat keluar banyak. Mereka juga support banget ketika asiku macet. Dan selalu bilang,
no sufor ya mom. Bayi bisa bertahan 3x24 jam kok walaupun tidak kita susui.”

Hingga 35 jam pertama asiku masih saja sedikit. Hanya 1-2 tetes ketika aku mencoba memerahnya.Sedih sekali rasanya. Terbayang juga sih apakah anakku mampu bertahan dengan tanpa minum? Kalau inget kata perawat di rumah sakit itu jadi lega juga. Namun ternyata Ibuku yang juga menungguiku di rumah sakit sama galaunya. Beliau menganjurkan untuk memberi sedikit saja air putih atau madu agar bayiku tidak kehausan. Namun..kujawab dengan tidak. Kuberi penjelasan sedikit walaupun seakan-akan menggurui jadinya. L bagaimana tidak, ibuku sudah melahirkan 5 anak yang semuanya baik-baik saja sampai sekarang?
Beliau bilang, “ dulu kalau bayi pertama lahir dikasih air kelapa muda, gak papa kok” dikasih madu juga boleh.” Jelasnya.
Aduh…tapi aku tak mau anakku minum selain asi. Janjiku dari sejak mengandung, dia harus mendapat full ASI Eksklusif. Yah..lama-lama ibuku mengalah juga.

Sesampai di rumah, 3 hari pertama asiku masih juga belum lancar. Ya Allah harus bagaimana ini? Galau tingkat tinggi…
Ibuku lagi-lagi menyuruhku untuk memberi asupan lain selain asi. Hwaa…makin galau..
Namun ibuku juga usahanya hebat sekali. Kalau si dede ga mau minum, ibuku mendorong dan menekan mulut dede agar mau menyusu. Karena dede suka gak mau buka mulutnya. Dan kalau menyusu kemudian asinya ga keluar, dia mulai menutup mulut dan menjauh. Waaah…itu buat aku makin frustasi. Belum lagi kalau siang menjelang sore badannya mulai anget. Aku mencoba memerah sampai banjir keringat. Ketika berusaha menyusui pun begitu. Rsanya seperti mandi keringat…

Rasa galauku makin memuncak di hari ke 4. Ibu mertuaku datang. Aku sudah mengira kalau pemikirannya sama dengan ibuku. Karena beberapa hari sebelumnya sering menelepon dan menanyakan asiku.
“kalau belum lancar, kasih sufor aja.”, beliau bicara di telepon
“Deg-deg an juga, pasti dede akan disuruh minum selain asi.”, batinku
 Ya memang benar, beliau memintaku untuk memberinya susu formula.
“wah…badannya anget. Kurang cairan itu.”, ujar mertuaku.
“itu asimu juga dikit banget netesnya. Dikasih sufor aja. Nanti juga mau lagi kalau asi udah keluar.”, sambungnya.
Aku tak mampu menjawab banyak. Lebih baik diam saja sambil kekeh gak mau kasih sufor. Sungguh…harus berjuang berat demi ngASIX ini.

Aku tahu apa yang dilakukan oleh ibu dan ibu mertuaku dengan tujuan baik. Tapi bagaimana? Aku tahu yang seharusnya kulakukan bukan? Aku mencoba sabar dan diam walau kadang menangis.  Semua kuserahkan ke suamiku. Ya mungkin aku hanya mmapu untuk mengadu pada suami yang Alhamdulillah dia sangat support aku untuk full asix. Hingga 4 hari pertama sore, asi masih saja setetes dua tetes. Padahal setiap hari aku bisa makan sayur 1-2 ikat bayam/kangkung/sawi caisin. Belum lagi tambah buah, sari kurma, madu, habbatus sauda. Air putih juga 2 liter bahkan lebih..
4 hari….masih setetes demi setetes asi yang keluar…hiks..

Namun Alhamdulillah…menginjak malam. Asiku mulai banyak. Aku mencoba memerahnya, dan keluar terus menerus. Ya Allah alangkah bahagianya aku. Perjuanganku untuk asix ke anakku bisa terwujud. Semoga sampai benar-benar 6 bulan.

Sedih rasanya melihat ibu-ibu yang tidak mau menyusui anaknya dengan alasan repot, ga keluar banyak (padahal juga belum mengusahakan). Bahkan di desa ku saja sekarang (waktu pulang kampung jadi tahu..), para ibu muda banyak yang memberikan anaknya sufor. Yah macam-macam lah alasannya. Syukurnya ibu muda di perkotaan sudah banyak yang sadar dan mulai menyadarkan lingkungannya untuk memberikan asi eksklusif. Sampai working mom pun semangat sekali dengan menyediakan asi perah untuk anaknya.

Btw, kita kupas sedikit ya tentang asi. Sudah banyak yang tahu memang tapi gak ada salahnya untuk kita kaji kembali.
Apa pengertian asi itu sebenarnya?
ASI eksklusif adalah bayi hanya diberikan ASI, tanpa diberi tambahan cairan lain, seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, bahkan air putih sekalipun. Selain tambahan cairan, bayi juga tidak diberikan makanan padat lain, seperti: pisang, pepaya, bubur susu, biskuit, bubur nasi, tim dan lain-lain. Pemberian ASI eksklusif dianjurkan untuk jangka waktu minimal empat bulan dan akan lebih baik lagi apabila diberikan sampai bayi berusia enam bulan (Utami Roesli, 2001).

Sebenarnya apa alasannya bayi harus diberikan asi eksklusif?

Yang pertama saya sebagai muslim memegang pedoman yang sudah tertera di al quran. Yaitu di Q.S.Al Baqoroh:233
“Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara ma’ruf. Seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannya. Janganlah seorang ibu menderita kesengsaraan karena anaknya dan seorang ayah karena anaknya, dan warispun berkewajiban demikian. Apabila keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun) dengan kerelaan keduanya dan permusyawaratan, maka tidak ada dosa atas keduanya. Dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain, maka tidak ada dosa bagimu apabila kamu memberikan pembayaran menurut yang patut. Bertakwalah kamu kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.” (Al-Baqarah: 233).
ASI adalah  haknya anak kita bukan?

Secara medis juga telah dijelaskan beberapa pentingnya asi untuk bayi. Diantaranya
Berikut manfaat ASI untuk bayi
1.       Pemberian ASI merupakan metode pemberian makan bayi yang terbaik, terutama pada bayi umur kurang dari 6 bulan, selain juga bermanfaat bagi ibu. ASI mengandung semua zat gizi dan cairan yang dibutuhkan untuk memenuhi seluruh gizi bayi pada 6 bulan pertama kehidupannya
2.       Pada umur 6 sampai 12 bulan, ASI masih merupakan makanan utama bayi, karena mengandung lebih dari 60% kebutuhan bayi. Guna memenuhi semua kebutuhan bayi, perlu ditambah dengan Makanan Pendamping ASI (MP-ASI)
3.       Setelah umur 1 tahun, meskipun ASI hanya bisa memenuhi 30% dari kebutuhan bayi, akan tetapi pemberian ASI tetap dianjurkan karena masih memberikan manfaat.
4.       ASI disesuaikan secara unik bagi bayi manusia, seperti halnya susu sapi adalah yang terbaik untuk sapi
5.       Komposisi ASI ideal untuk bayi
6.       Dokter sepakat bahwa ASI mengurangi resiko infeksi lambung-usus, sembelit, dan alergi
7.       Bayi ASI memiliki kekebalan lebih tinggi terhadap penyakit. Contohnya, ketika si ibu tertular penyakit (misalnya melalui makanan seperti gastroentretis atau polio), antibodi sang ibu terhadap penyakit tersebut diteruskan kepada bayi melalui ASI
8.       Bayi ASI lebih bisa menghadapi efek kuning (jaundice). Level bilirubin dalam darah bayi banyak berkurang seiring dengan diberikannya kolostrum dan mengatasi kekuningan, asalkan bayi tersebut disusui sesering mungkin dan tanpa pengganti ASI.
9.       ASI selalu siap sedia setiap saat bayi menginginkannya, selalu dalam keadaan steril dan suhu susu yang pas
10.   Dengan adanya kontak mata dan badan, pemberian ASI juga memberikan kedekatan antara ibu dan anak. Bayi merasa aman, nyaman dan terlindungi, dan ini mempengaruhi kemapanan emosi si anak di masa depan.
11.   Apabila bayi sakit, ASI adalah makanan yang terbaik untuk diberikan karena sangat mudah dicerna. Bayi akan lebih cepat sembuh.
12.   Bayi prematur lebih cepat tumbuh apabila mereka diberikan ASI perah. Komposisi ASI akan teradaptasi sesuai dengan kebutuhan bayi, dan ASI bermanfaat untuk menaikkan berat badan dan menumbuhkan sel otak pada bayi prematur.
13.   Beberapa penyakit lebih jarang muncul pada bayi ASI, di antaranya: kolik, SIDS (kematian mendadak pada bayi), eksim, Chron’s disease, dan Ulcerative Colitis.
14.   IQ pada bayi ASI lebih tinggi 7-9 point daripada IQ bayi non-ASI. Menurut penelitian pada tahun 1997, kepandaian anak yang minum ASI pada usia 9 1/2 tahun mencapai 12,9 poin lebih tinggi daripada anak-anak yang minum susu formula.
15.   Menyusui bukanlah sekadar memberi makan, tapi juga mendidik anak. Sambil menyusui, eluslah si bayi dan dekaplah dengan hangat. Tindakan ini sudah dapat menimbulkan rasa aman pada bayi, sehingga kelak ia akan memiliki tingkat emosi dan spiritual yang tinggi. Ini menjadi dasar bagi pertumbuhan manusia menuju sumber daya manusia yang baik dan lebih mudah untuk menyayangi orang lain. 

Senin, 24 Februari 2014

Karena Bu Risma

Copast dari http://islamisfun.wordpress.com/2014/02/16/karena-bu-risma/

Bismillahirrahmanirrahim..
Oke, sebetulnya kontributor sontoloyo ini belum ijin sama empunya blog buat ngisi. Cuman desakan lingkungan *caelah* udah sangat kuat. (1) teman sebaya yang ngojok-ngojokin buat nulis di laman ini lagi; (2) kasus di lapangan *emang mau nulis apaan sampe bawa kasus segala* yang udah menggila, ntar diceritain; (3) abis nonton Mata Najwa edisi Bu Risma sampe meleleh air mata, jadi pengen berjuang bareng semampu yang saya bisa; (4) kemaren kakak kelas ngeshare video dan kayaknya saya nemu benang baru (dari kasus yang ntar saya ceritain) dan penting buat saya tulis ulang supaya bisa saya runut benangnya biar ga kusut dikepala (kepentingan pribadi).
videonya ada disini :

Cukup sekian aja yang bikin saya bulet untuk nulis lagi disini. Dan sebenernya saya rada2 ragu tadi, mau nulis disini atau di blog pribadi, tapi karena nilai yang saya bawa bakal kental banget dengan prinsip hidup, saya pilih disini karena saya memposisikan diri saya dengan identitas muslim, bukan pribadi saya sebagai manusia aja. Sebagai manusia, nilai yang saya anut bisa jadi salah, tapi nilai yang diajarkan Islam sudah pasti benarnya.
Karena degdegan takut salah nulis juga, saya tadi ngeberaniin diri nulis setelah saya nadzar baca Quran dulu.. semoga Allah ngasih lidah yang lurus supaya ga ada misunderstanding dan semoga pesan yang mau saya sampaikan bermanfaat buat semua.
Saya mau memulai tulisan ini dengan mengutip surat Al-Mu’minun 1 – 11 yang masyaAllah adalah surat yang saya baca sebelum nulis ini dan nyambung sekali dengan pembahasan. Mestakung?
Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyu’ dalam sembahyangnya, dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna, dan orang-orang yang menunaikan zakat, dan orang-orang yang menjaga kemaluannya, kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau budak yang mereka miliki; maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada tercela. Barangsiapa mencari yang di balik itu maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas. Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya. dan orang-orang yang memelihara sembahyangnya. Mereka itulah orang-orang yang akan mewarisi, (yakni) yang akan mewarisi surga Firdaus. Mereka kekal di dalamnya.
Demikian terjemahan surat itu. Allah personal sekali menuntun saya baca surat itu dengan ending kebaikan, karena Allah juga Mahatau kalo saya lebih kena dinasehatin baik-baik daripada ditakut2in api neraka.
Huff.. saya bingung mulai dari mana. Mulai dari informasi yang dikasih sama Bu Risma aja ya.. mengenai PSK usia 60 tahun dengan pelanggan anak SD/SMP dengan bayaran seribu-duaribu rupiah. Innalillahiwainnailaihirajiun.. Sedih? Alhamdulillah.
Sebetulnya, kasus kayak gini masih sangat banyak asal kita kuat mental baca dan nonton berita.
Kalo orang-orang ribut soal si neneknya, coba kita nengok ke anaknya. Adekku sayang, apa yang ada dipikiranmu sampai kamu ingin melakukan hal yang belum pantas untukmu? Ok, tahan pembahasan disini dulu ya. Saya mau cerita obrolan saya sama temen sekantor kemarin pagi. Oia, saya saat ini bekerja di Yayasan Kita dan Buah Hati, silakan googling kalo ingin tau lebih jelas, singkatnya Yayasan ini didirikan dan dipimpin oleh pejuang yang memerangi pornografi di Indonesia sampai berhasil membuat RUU Pornografi dan Pornoaksi disahkan oleh DPR RI pada 2009 silam. Ibu Elly Risman. Psikolog dan Mahaguru-nya para pakar parenting di Indonesia.
Pagi itu, sambil nunggu jam masuk kantor, kami diskusi soal perilaku anak pra remaja (8-12 tahun). Kantor kami kuat dalam hal riset. Semua materi yang dibawa oleh trainer kami, selalu based on research. Diskusi kami berlandas pada hasil riset Divisi Anak dan Remaja (DIAR). saya yang memulai diskusi karena saya sedang merapikan pekerjaan saya yang melibatkan data itu. Saya terbengong-bengong ketika membaca hasil riset DIAR terhadap anak SD kelas 5 dan 6 yang menampilkan data kualitatif mengenai persepsi dan pertanyaan anak tentang “pubertas”, “pacaran”, dan “seks dan perilaku seksual”. Bergidik bacanya. Ya Allah sayangku, kalian sudah tau sejauh ini kah? Bahkan ada beberapa istilah yang harus saya googling karena sebagai remaja usia 26 tahun saya gagal faham. Tak usahlah saya share disini yaa.. Menariknya, hasil riset itu menunjukkan hasil yang berbeda signifikan antara persepsi anak pra remaja putra dan putri. Anak putra memiliki persepsi dan pertanyaan yang cenderung ‘liar’ daripada anak putri.
Singkat cerita, diskusi kami mengarah kepada mengapa polanya demikian. Sebelumnya, saya sempat membaca bahwa senyawa kimia (neurotransmitter) yang mengatur perasaan intim jangka pendek (maaf, libido) sangat berbeda dengan hormon yang mengatur perasaan intim jangka panjang (menjalin hubungan, atau anak jaman sekarang menyebutnya pacaran).
Yang mengatur perasaan intim jangka pendek adalah dopamin yang menimbulkan sensasi senang dan puas. Sedangkan yang mengatur perasaan intim jangka panjang adalah oksitosin, senyawa kimia yang sama dikeluarkan oleh ibu yang menyusui sehingga anak bayi bisa nempel sama emaknya dan merasa nyaman (lebih untuk memperkuat hubungan batin).
dopamin
Dopamin adalah neurotransmitter yang diatur oleh kelenjar dalam otak yang disebut pituitari. Pituitari aktif karena apa? Karena ada rangsangan dari hipotalamus. Hipotalamus ngapain ngaktifin pituitari? Dia punya informasi dan menyampaikan pada pituirari. Informasi dapat dari mana? Dari APA YANG KITA LIHAT.
Ketika pituitari aktif, ia akan memerintahkan testis untuk menghasilkan testosteron. Testosteron ini yang menciptakan dorongan melakukan aktifitas seksual. Testosteron ini yang mengatur pituitari menghasilkan dopamin, sehingga ketika dorongan aktifitas seksualnya terpenuhi, dopamin ini akan dilepaskan dan menciptakan perasaan senang dan puas. Ovarium juga menghasilkan testosteron tapi dalam jumlah yang jauh lebih sedikit daripada testis dan itupun langsung dikonversi menjadi estrogen untuk mematangkan sel telur. Yang punya testis siapa? Anak putra kan? Jadi yang jumlah testosteronnya lebih banyak siapa? Anak PUTRA! Wajar ketika ada anak putri yang nanya, “kak, kenapa sih anak cowo suka ngeres?”
aslide24
Maka menjadi sangat wajar ketika di usia yang sama, dengan paparan lingkungan yang sama, anak PUTRA menjadi jauh lebih sexually active daripada anak putri. Oleh karenanya pertanyaan putra mengenai seks dan seksualitas sangat liar dan jumlahnya mencapai 138 pertanyaan berbeda dari 50 responden. Sedangkan pertanyaan putri masih sangat selugu usianya dan lebih banyak mengenai “kapan sih pacaran dibolehkan?” atau “menstruasi itu apa?” dengan jumlah pertanyaan berkisar 30 jenis dari 50 responden.
Oh, ada data lucu, dari hasil riset mengenai pacaran, ga satu persenpun anak laki bilang mereka pacaran. Sedangkan di hasil putri 4% mereka bilang sedang pacaran. Jadi, jangan-jangan bocah-bocah tengik berkromosom XY itu ga ngakuin pacarnya :)) ..kasian deh adek-adek cewe, kalian ga diakuuuuu.. sayaaaaaanggggg
Sama satu lagi, soal persepsi anak putra dan putri tentang aktifitas pacaran. Man, anak putra jawabnya, “pegangan tangan, ciuman, pelukan, dan satulagi adalah kata yang ga bisa saya tuliskan”, anak putri ga satupun jawab gitu, mereka jawab, “pacaran itu perasaan saling menyayangi antara laki-laki dan perempuan; atau hubungan untuk sampai pada pernikahan”. Ngenes ga loe?
Bahkan kakak-kakak DIAR pernah nemu gambar : anak kecil pacaran, dikepala masing-masing ada baloon, baloon di kepala cewe gambarnya ‘love-hati’, tau ga baloon di kepala cowo gambarnya apa? gambar ‘love-hati’ juga, tapi dibalik. OK, itu gambar apa? udah gede lah yaa.. so? terbuktikan soal mekanisme kerja hormon? Jadi bilang sama adek-adek perempuan kita tersayang, “honey, jangan mau deh ditipu-tipu ama kata pacaran”
Kita lurus lagi. Ibu Risma bercerita, anak-anak yang menjadi pelanggan PSK adalah juga anak-anak yang telah terpapar lingkungan lokalisasi. Artinya, stimulasi anak-anak itu terhadap aktifitas seksual sudah tidak dapat difilter. Mereka sangat sexually active. Bayangkan, dalam kondisi demikian, sedangkan teman sebaya mereka (anak putri) masih belum kepikiran yang begitu-begituan, mau lari kemana anak-anak putra kita tersebut? Ya! Lokalisasi jawabannya.
Sampai sini paham? berlanjut yaa..
Kita mundur ke belakang sedikit, mengenai paparan anak terhadap aktifitas seksual. Hey kalian para wanita yang kelak akan memiliki anak laki-laki, atau kalian yang punya adik laki-laki, dan kalian para lelaki yang akan menjadi penanggung jawab anggota keluarga kalian, berhati-hatilah.. jagalah mereka. Kenapa? Paparan itu halus. Kasus dari ibu Risma adalah paparan ekstrim. Tapi taukah bahwa paparan itu juga bisa sedikit-sedikit disisipi dari hal yang sama sekali tidak kita anggap ‘keterlaluan’?
Iklan handuk, iklan pakaian dalam, iklan sabun, iklan parfum, ah iklan apapun yang menunjukkan keindahan tubuh wanita, itu adalah tombol ON untuk memasukkan konten ‘kotor’ selanjutnya secara bertahap dan bertingkat. Pelaku industri pornografi tau betul hal ini. Riset mereka jauh lebih canggih dari yang kita bayangkan. Randy Hyde, seorang psikolog terapis pornografi sekaligus kolega pakar neurosains Donald Hilton mengatakan bahwa sekali tombol ON itu nyala, kita ga bisa matiin lagi. Kita cuma bisa ngerem dengan susah payah.
Konten ‘kotor’ itu masuk secara bertahap dan samar sekali. Bermula dari legal content seperti iklan, majalah remaja yang menampilkan pakaian kurang bahan, apapun lah yang diijinkan pemerintah kita, yang kita sendiri pun menganggap hal itu lumrah. Kemudian meningkat menjadi soft porn seperti majalah pria dewasa. Kemudian meningkat lagi ke komik dan film hollywood yang punya adegan lalalalanya. Kemudian meningkat lagi ke games tembak-tembakan yang kalo menang dapet hadiah cewe yang boleh diapa-apain (ini yang mengakibatkan munculnya istilah ‘cabe-cabean’, ajib yaa.. bermula dari games!). Dan selanjutnya ke atas sampe muncullah berita-berita kasus perkosaan dan pembunuhan.
Apa yang terjadi pada anak yang terpapar? Kalo yang diliat masih iklan pakean renang sih paling pertama kali responnya kaget, jijik, malu sendiri. Nah, sebelum saya jelasin eskalasinya, saya mau jelasin isi kepala kita dulu ya : OTAK.
Jadi ya temen-temen, Jordan Grafman, PhD, peneliti Neuroscience dari University of Wisconsin-Madison bilang, pada otak manusia, ada bagian yang didesain khusus oleh Tuhan untuk membedakan manusia dari spesies lain, sebagai spesies paling sempurna, yaitu memiliki kemampuan untuk memilih dan memiliki adab atau nilai-nilai fitrah (kebenaran). Artinya apa? ANAK ITU DILAHIRKAN GA POLOS, TAPI UDAH DI INSTALL NILAI-NILAI KEBAIKAN OLEH PENCIPTANYA.
Bagian mana sih itu? Tuh, dijidat kanan atas alis loe. Pegang tuh, itu namanya Pre Frontal Cortex. Dia direkturnya otak kita. Dia adalah ‘manusia’nya otak kita. Dia adalah bos bijaksana yang bikin loe jadi manusia, karena hewan ga bisa memegang teguh moral dan nilai, karena hewan ga bisa loe tuntut untuk bertanggung jawab apalagi untuk perencanaan masa depan, ga bisa ngatur emosi untuk nunda kepuasan, ga bisa ngontrol diri, ga bisa menerima konsekuensi, dan ga bisa mengambil keputusan berdasarkan logika. Itu kan yang membedakan manusia dari spesies apapun di muka bumi ini? Dan yang saya sebut diatas, adalah fungsi dari PFC sang Direktur.
amygdala-prefrontal-cortex
Kabar buruknya, bagian itu matengnya baru di usia 25 tahun. Gue mendadak inget kalimatnya Uncle Ben di Spiderman 1 pas nyindir Peter yang bandel di usianya yang 25, “Peter, these are the years when a man changes into the man he’s going to be for the rest of his life. Just be careful who you change into.”. (OOT, pelem luar negri emang kuat banget risetnya yak). OLEH KARENA ITU JUGA, wahai orang dewasa, sabar sama anak-anak.. otaknya belum bersambungan.. berhenti marahin anak-anak dan berlaku kasar terhadap mereka, anaknya salah ya orangtuanya yang kudu bener ngasuhnya. Nah, kabar baiknya, kalo pola pengasuhan keluarganya baik, itu direktur bisa mateng lebih cepet.
Paparan pornografi dan nilai-nilai buruk bisa membunuh direktur sangat perlahan. Ini bukan saya yang bilang yaa.. itu yang bilang Dr. Donald Hilton Jr, Psikoterapis dan Ahli Neurosurgical dari University of Texas. Beliau sahabat Ibu Elly dan pernah diundang Buah Hati buat ngadain seminar bareng Kemenkes buat ngejelasin bahwa kerusakan otak orang yang adiksi pornografi itu kalo dilihat di MRI sama persis dengan kerusakan otak orang yang kecelakaan naik mobil ferrari dengan kecepatan sangat tinggi. Kalo narkoba ngerusak otak di 3 bagian, obesitas ngerusak otak di 2 bagian, pornografi ngerusak otak di LIMA bagian.
Gimana caranya? Saya ceritain ya.. sewaktu mata kita melihat gambar berunsur porno, mata kita ga ngirim file berupa gambar kan ke otak? Dia kirim sinyal listrik, langsung dari mata ke otak belakang. trus informasinya dibawa ke bagian yang namanya sistem limbik. Sistem limbik ini yang ngolah data, milah penting apa enggak. Sistem limbik ini akan menganggap penting informasi yang terkait emosi.
Gue tanya lagi, sewaktu loe liat hal berunsur porno, loe kaget kan? atau jijik? atau malu? nah, otak kita mengganggap informasi itu penting karena itu ada emosinya. Disimpenlah ama otak kita. Sekali dua kali, masih berasa jijik kan? buat ngilangin jijiknya, otak kita nolong kita dengan release dopamin untuk membuat hati kita tenang. Semoga aja kita terjaga untuk terus merasa jijik. Ya gue yakin sih loe yang baca ini ngerasa jijik, thanks to your parents yang udah mendidik kita dengan nilai-nilai
Lama-lama kita jadi biasa aja ngeliat yang ‘level’ pornonya sama. Kenapa? Karena selain memberi efek tenang, dopamin ini sifatnya nagih. Sama dengan narkoba.
Tapi, kasusnya akan sangat berbeda untuk anak-anak khusus. Anak khusus tuh siapa? Anak yang mentalnya BLASTed. Apa tuh? Anak-anak yang hidupnya merasa Boring, Lonely, Afraid dan Anxient, Stress, dan Tired. Anak-anak yang bosen yang tiap pulang ke rumah cuma ditanya PR ama Les. Nanya yang laen kek.. Lalu anak-anak yang emak bapaknya sibuk sendiri, meeting lah.. me time lah. Anak-anak yang kalo punya masalah ga tau mesti ngobrol sama siapa karena ga deket sama orang tua. Kumpul sama temen-temen, lah sama aja mereka BLASTednya ama dirinya. Udah gitu, ga ortu, ga sekolah, ga lingkungan, semua nuntut prestasi-prestasi-prestasi. Ga tau apa mereka, anak-anak ini udah belajar sejak umur 5 TAHUN. Padahal otaknya belum siap, otak anak siap dikasih calistung itu umur 7. Please lah.. Bu Elly banget sih Pi! Hahaha, yaiyalah wong ‘cucu’-nya :v
Bu Elly juga sering cerita kasus, yang paling saya inget adalah kasus cabe-cabean yang kemaren sempet rame. Bu Elly ga kaget, lah saya yang kaget kenapa ibu ga kaget. Katanya, karena kasus pertamanya udah beliau hadapi 7 tahun lalu. Belok dikit ya, pengen cerita..
Bu Elly cerita, 7 tahun lalu ada satu sekolah ‘bagus’ yang berlokasi di daerah sekitar Bintaro yang dimana 40 siswanya mengadakan Fight Tournament di Blok M. Dari 40 siswa tersebut, diperoleh 14-15 anak geng motor. Dimana ternyata anak-anak tersebut adalah anak-anak terpintar di sekolahnya. Maka, ketika fenomena cabe-cabean ini muncul, sudah sangat jelas terbaca apa penyebab fenomena ini ada. Menariknya, fenomena yang tertangkap media bahwa cabe-cabean ini adalah gaya hidup anak SMP kelas bawah. Tapi jangan salah, banyak juga anak-anak cabe ini yang berasal dari kalangan menengah atas. Sekolah yang tadi dijadikan contoh adalah salahsatu sekolah anak orang kaya.
Singkat cerita, 14 anak tadi dibujuk dan dikumpulkan, diajak ngobrol. Salahsatu dari 14 anak tersebut menyatakan bahwa dulu ayahnya juga sama seperti dirinya. Jadi ketika ia mengatakan pada ayahnya bahwa ia dan teman-teman sedang mengadakan Turnamen Bertarung, ayahnya justru bertanya apa yang bisa ia bantu. Bahkan anak-anak ini merencanakan Turnamen ini dengan sangat professional. Dan yang paling memprihatinkan adalah hadiah bagi sang juara. Siapa yang menang akan mendapatkan hadiah ‘perempuan’.
Dua minggu kemudian orangtua dari ke-14 anak tersebut diundang untuk mengikuti pelatihan Komunikasi Pengasuhan Anak oleh Buah Hati. Sayang seribu sayang, orangtua yang hadir hanya 2 orang. Hal ini mencerminkan bahwa penilaian orangtua terhadap anaknya sangat rendah. Dia ga ngerasa kasus anaknya ini lebih penting dari urusan lainnya.
Fenomena cabe-cabean ini hanyalah fenomena yang berulang.
Apa pasal? Lelah. Anak lelah. Sejak usia 5 tahun anak sudah ‘dibebani’ dengan PR dan les.
Balik ke cerita anak SMP ternama tadi. 2 bulan setelah anak-anak itu dikumpulkan, diadakan kembali pertemuan untuk membahas permasalahan yang terjadi pada mereka dan membicarakan masa depan mereka. Apa yang membuat mereka punya ide dan mengadakan Turnamen ‘Adu Jotos’. Menarik, karena “STRES”. Mereka mengatakan bahwa mereka lelah dengan kegiatan yang melulu akademik. Les. Sekolah. Mereka mengatakan, satu-satunya tujuan mengadakan Turnamen tersebut adalah “agar hidup lebih berwarna”.
Dopamin itu sekali lagi, dosisnya kalo udah dikeluarin, kayak narkoba.. nagih.. minta nambah jumlahnya. Misalnya? Kalo kita sengaja atau ga sengaja liat lagi konten porno yang lebih ‘wakwaw’, dopamin keluar makin banyak. Gampangnya gini deh, pernah denger “jangan ke Raja Ampat kalo loe belum kelarin Bunaken, KarJaw, dan Lombok. Ntar semuanya jadi hambar”.
Trus hubungannya ama Direktur yang mati pelan-pelan? Coba liat gambar pathway dopamin yang saya upload di atas. Arah aliran dopamin kan ke bagian PFC, ke rumah direktur. Kalo dopamin banjir, ya loe bayangin ajalah rumah loe kebanjiran. Aktifitas harian loe keganggu kan? Fungsi ‘kemanusiaan’ sang direktur terganggu. Akhirnya jadi disfungsi. Kalo keseringan disfungsi? Lumpuh.. Mati.
Tapi disaat genting kayak gitu, testosteron tetep release. Testosteron nyebar ke seluruh badan, apa akibatnya? wajar kalo di hasil riset ada anak putra yang nanya, “kak, kenapa kalo ga sengaja liat yang porno jadi terangsang?”. Sampe sini doang? Enggak, terus aja naik. Anak yang BLASTed, itu nyari hiburan. Pornografi itu hiburan, karena dopamin yang dihasilkan ngasih efek senang. Menurut loe, anak-anak yang ditemui ibu Risma itu anak BLASTed bukan? Iya, mereka BLASTed. Ketika mereka terpapar, eskalasinya jelas dan jauh lebih cepat karena akses ke level tertinggi (PSK) sangat dekat.
Nah sekarang saya mau jelasin eskalasinya. Kita kunci dulu pemahaman bahwa dopamin itu ngasih efek senang tapi nagih. Di saat bersamaan testosteron tetap dihasilkan tanpa peduli rumah Direktur kebanjiran atau enggak.
Analoginya gini, loe lagi bete dan hauuuuus banget, ada tukang es krim lewat. Loe suka banget Conello Sweetheart Browniesnya Walls. Pas makan, rasanya gimana? Uh seneng banget kan. Lagi bete aja bisa ilang betenya. Dopamin keluar tuh. Seneng. Puas. Besok-besok pas loe bete bakal beli es krim lagi ga? Loe punya duit, beli lagi pasti lah.. Cuman sekarang ada Pisseta. Milih Walls apa Pisetta? Pisseta lah.. lebih enak. Makan lagi, seneng lagi, betenya ilang lagi, Puas. Dopamin keluar lebih banyak. Besok kalo bete lagi pengen makan es krim lagi dong. Kalo punya duit, ada Baskin Robins ama Pisseta, milih Baskin dong. Makan lagi, seneng lagi, betenya ilang lagi, Puas. Dopamin keluar makin banyak lagi. Walls? Udah lupa tuh, kecuali kalo duitnya cuma cukup buat beli Walls. Eh besokannya bete lagi. Ada Haagendaasz. WHOAAAA HAAGENDAAAASZ. Baskin? Udah ga level lah.
Pornografi? Persis sama. Karena yang kerja sama-sama dopamin. Senyawa kimianya sama. Anak-anak biologi pasti ngerti kalo udah level molekuler, apapun itu jadi ga ada bedanya. Hewan kek, manusia kek, tumbuhan kek.
Anak yang udah pernah terpapar sama komik porno, adegan yang beberapa detik di Twilight misalnya, itu udah ON pathway porno di otaknya. Dan kayak yang Randy Hyde bilang, ga bisa dimatiin, cuma bisa mati-matian di rem. Kalo ga di rem, kasusnya kayak es krim. Pasien Mr JoAnn Hamilton (kemaren bu Elly nge forward email dari temennya yang psikolog terapis adiksi pornografi di Amerika sana) pertama kali terpapar gara-gara buka buku katalog pakaian dalam wanita punya ibunya waktu umur 13 tahun. Karena penasaran, meningkat jadi liat majalah porno. Internet muncul, berselancar lah dia di dunia maya : Internet Pornography. Sampe sekarang usianya 31 tahun, sedang berjuang melawan adiksi pornografi.
Lah itu untungnya pasiennya JoAnn sadar kalo dia harus berhenti. Anak-anak itu? Bahkan dia belum mengerti dirinya sendiri. Kasus video SMP 4? Hei itu anak suka sama suka. Bego ya mereka? ENGGAK! Anak itu langganan piala Juara Fisika. Pintar itu adanya bukan di PFC. Adanya di Cortex. Jadi itu bagian yang berbeda. Cortexnya bagus, tapi PFCnya rusak. Yang ngerekam? Itu anak OSIS dan ROHIS. Ok, speechless. Ngapain sih, sayang? Eskalasinya sedikit-sedikit, yang awalnya geuleuh.. jijik.. kaget.. lalu penasaran.. lalu biasa aja liat orang ciuman atau adegan gituan di film-film. Lalu, anak SMP 4 itu udah sampe pada level “Acting Out”. Memerankan. Memerankan apa? Memerankan komik yang mereka baca, saya ga sudi nyebut judul komiknya disini. Level tertinggi adalah menjadi kasus.
Banyak kasus perkosaan yang bejat banget, semua ngaku kalo mereka perkosa orang karena nonton video porno. Kasusnya dari anak sebagai korban sampe anak sebagai pelaku. Apalagi kasus orang dewasa, bahkan tukang parkir Terminal Pulogadung incest anaknya sendiri. Yang lebih gila lagi kasus di Tasik, anak umur belasan perkosa ayam sampe ratusan dan belasan domba. OTAKNYA DIMANAAAAAA???? Udah rusak, bu. Kasus ini ga akan ketauan kalo bukan karena ada mayat anak SD ngapung setelah diperkosa.
beastiario
Manusia mukanya doang, seluruhnya udah ga bisa dibedain ama binatang. Coba kita cek, bener ga Direkturnya mati? PFCnya rusak? (1) memegang teguh moral dan nilai — TIDAK, bukan manusia = hewan, (2) mampu membuat perencanaan masa depan — TIDAK, boro-boro. Kalo dia merencanakan masa depan dengan baik, dia ga akan jual hari ini dengan kelakuan-kelakuan murahan. (3) bisa ngatur emosi untuk nunda kepuasan –TIDAK. Kalo bisa nunda kepuasan, pas ngeliat bocah pulang sekolah ga kan ujug2 niat perkosa. Bahkan ada kasus di Palembang, 8 anak main ‘gituan’ di BAWAH PANGGUNG ORANG NIKAHAN; (4, 5, dan 6) bisa ngontrol diri, menerima konsekuensi, dan bisa mengambil keputusan berdasarkan logika –loe tau sendiri lah ya jawabannya. Kalo mau dijelasin neurosainsnya, kalo dopamin, testosteron, dan vasopresin nyampur di kepala loe, LOE-GA-BISA-KENDALIIN-LOGIKA-LOE-LAGI. That’s it. Dalam keadaan kayak apa hal ini terjadi? Jika dorongan melakukan aktifitas seksual sudah sangat tinggi.
Makanya saudara-saudaraku muslim, Allah nyuruh kita ini itu karena Dia sayaaaaaaaaaaaang banget sama kita.
“Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.” (Qs. An- Nuur (24): 30)
“Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya.” (Qs. An- Nuur (24): 31)
Saya tau, baca ini menimbulkan luka. Saya sendiri yang nulis pun rasanya sakit. Tapi kita ga boleh diem. Kita harus bergerak. Kita harus melakukan sesuatu. Menyampaikan kebenaran. Semoga cara saya nyampeinnya ga bikin siapapun sakit hati :(
Maaf ya muslimah, mungkin ini pendapat saya, saya bukan ahli tafsir, saya hanya menangkap mengapa Allah memerintahkan kita menutup aurat kita, bukan semata-mata supaya kita lebih mudah untuk dikenal dan tidak diganggu laki-laki yang jahat. Allah memang bilang itu di Al Ahzab : 59, tapi kalo kita udah ngerti sistem kerja otak kita, hormon dalam tubuh kita, perintah Allah itu menjadi sangat masuk akal. Saudara kita yang Muslim juga punya hak untuk menjaga pandangannya, karena dia tidak bisa mengatur sekresi hormon dalam otak dan tubuhnya. Yang bisa mereka lakukan adalah menjaga pandangannya agar mereka mampu memelihara kemaluannya. Apalagi testosteron yang ada dalam tubuh mereka jauh jauh jauh lebih banyak dari yang kita miliki.
Para kakak, para orang dewasa, mau kah kita berjanji untuk melindungi adik-adik kita, anak-anak masa depan bangsa? Mensupport mereka untuk menjadi yang terbaik dari diri mereka sendiri.
Orang bijak bilang, “Jangan kamu tarik anakmu dari dunia bermain terlalu cepat karena kau akan mendapatkan orang dewasa yang jiwanya kekanak-kanakan”.
Soal gadget, terlalu dini dan tanpa kesepakatan bersama antara orangtua dan anak dalam memberikan gadget juga merupakan isu krusial. Hanya dengan satu buku jarinya, kita mengantar mereka yang kita sayangi berselancar ke dunia tanpa batas. Dimana didalamnya 4200 situs porno diunggah oleh pebisnis pornografi tiap minggunya. Belum lagi film kartun yang mengandung konten porno seperti spongebob, dan konten acara TV kabel yang banyak menayangkan adegan orang dewasa.
Anak, pada saat usia SMP, menunjukkan perubahan seksual sekunder yang nyata pada fisiknya. Ini artinya, hipotalamus telah mengomando kelenjar pituitary untuk mekanisme pelepasan testosterone ke dalam darah. Mekanisme ini secara alami terjadi pada anak sebagai perkembangan seksualitasnya. Namun, stimulus dari luar (baca : video porno dan games dengan konten porno) akan mempercepat releasenya testosteron tadi. Sehingga anak tidak perlu lagi mimpi basah untuk ejakulasi. Mereka telah sexually active dan ironisnya kebanyakan orangtua tidak tau kapan pertama kali anak laki-lakinya ejakulasi. Bahkan orangtua belum menyiapkan anak untuk menghadapi masa ‘mimpi basah’ untuk pertama kali. Orangtua masih saja terus berfokus pada PR-dan-les. Bagaimana mungkin orangtua tiba-tiba akan membicarakan konten “Pornografi” pada anak?
Saya pengen cerita sedikit deh yang Mark B Kastleman bilang dalam bukunya “The Drugs of Millennium Era”. Siapa sih pebisnis pornografi itu? Apa yang mereka mau? Siapa target mereka?
Misal kita ambil contoh Majalah Pria Dewasa, yang mereka mau ya mereka mau dapet uang lah. Targetnya? Pria dewasa eksekutif muda. NON SENSE. Ya, mereka mau dapet duit. Games GTA meraup keuntungan 3 Juta USD setelah dilaunching hanya selama 3 HARI. Siapa yang main? Kan itu mature games, ya yang udah 17+ lah. NOPE. Itu mainan favorit murid-murid saya SEJAK MEREKA SD. Tanya ponakan deh kalo ga percaya. Itu game favorit anak-anak.
Yang disasar pebisnis pornografi itu adik-adik laki kita, yang belum baligh, yang umurnya baru 8 – 10 tahun.
Kenapa? Kenapa anak? Karena neuron di otaknya belum bersambungan. Masa ini adalah masa kritis dimana otak mereka sedang membuat sambungan-sambungan informasi. Dan sudahlah, seluruh dunia tau kalo ngobrolin soal seksualitas pada anak adalah HAL YANG SANGAT TABU. Sehingga orangtua tidak menyiapkan anaknya mengalami masa baligh. Kenapa anak laki? Karena ketika sambungan yang diciptakan pebisnis pornografi itu udah terbentuk dalam otak anak kita, ketika baligh, ketika testosteronnya melejit di masa-masa awal dan mereka tidak mengerti apa yang terjadi karena orangtuanya tidak mengajarkan, BAM! Konten soft porn dan hard porn disebarkan.
Apa yang mereka inginkan?
Mereka menginginkan terciptanya “perpustakaan porno” dalam kepala anak laki-laki kita, yang bisa diakses kapan saja dan dimana saja, sehingga mereka akan terus mencari konten porno dari manapun untuk menambah koleksi perpustakaannya. (inget sifat dopamin) –> Hujan uang untuk pebisnis pornografi.
Segitu? Belum.. mereka tau PFC rusak jika terus-terusan kebanjiran dopamin saat anak-anak koleksi informasi untuk perpustakaannya. Maka, mereka benar-benar menginginkan PFC, sang Direktur, mati. Rusak. Supaya apa? Inget pertanyaan dari hasil riset yang nanyain kenapa pas nonton yang porno bisa terangsang? Pebisnis ini menargetkan anak mengalami ejakulasi hingga 33-36 kali, karena setelah itu mereka akan menjadi pelanggan seumur hidup –> Ga perlu susah payah create market lagi. Minimalisir cost marketing.
Yang menyedihkan, matinya sang Direktur ini bahkan bisa membuat anak kehilangan atau kebingungan orientasi seksualnya. Maka muncul generasi LGBT. Lesbian. Gay. Biseksual. Transgender (kecuali yang sindrom Klinefelter). Cek lah, kalo disuruh cerita, udah bisa dipastiin perasaan “penyimpangan seksual” ini mulai dirasa anak sejak kecil walau ga jelas umurnya.
Apa yang terjadi selanjutnya? Anak akan menjadi FUTURE MARKET. Untuk apa? Bisnis PELACURAN. Mereka sudah punya demand yang dipupuk sejak anak masih kecil, masih belum baligh.
Sampai disini sudah? BELUM. Demand pasti butuh supply. Maka, tercipta satu unit bisnis lagi : WOMEN TRAFFICKING.
Lah, bisnis pelacuran kan dari jaman nabi juga udah ada. Coba baca lagi deh, emangnya pebisnis jaman hong itu ga pake trik yang sama? Yang beda cuman medianya. Jaman dulu gada internet. Produknya mah sama aja. Tuh di kota Kaum Soddom, emang patung ama pahat2annya ga porno semua. SAMA.
Subhanallah.. ampuni hamba yang masih belum bisa ngapa-ngapain :(
Maka, ketika bu Risma nangis dan ga bisa ngomong apa-apa soal pengalamannya mengajar anak yang sekolahnya dekat lokalisasi, saya ngerti. Dan saya jadi pengen teriak, HOI KOH AHOK!!! NGERTI GA?
Ah, sudah.. saya sakit nulis fakta ini.
Apa yang bisa kita lakukan?
Dekat lah pada keluarga. Allah bilang, “Wahai orang-orang yang beriman, jagalah diri kalian dan keluarga kalian dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (At-Tahrim: 6) Kita yang duluan sadar, kita duluan yang punya tanggungjawab soal ini. Jangan sampe adik-adik kita, anak-anak kita menemukan orang yang salah ketika mereka merasa BLASTed. Jadilah orangtua psikologis mereka.
Banyak cari ilmu buat bikin kita PEDE ngobrol soal seksualitas ke anak-anak dan adik-adik kita. ASLI GA MUDAH buat ngomongin ini. Tempat saya kerja ada workshop dan pelatihannya. Gimana caranya ngajarin anak mengenal bermacam sentuhan, supaya anak punya sikap asertif terhadap perlakuan orang lain. Kasusnya anak-anak korban pencabulan dan perkosaan dimulai dari dia ga tau gimana caranya nolak ajakan orang lain dan gimana caranya tau kalo orang yang dia hadapi punya nafsu busuk.
Yang berhubungan dengan anak dan remaja, entah itu sebagai orangtua, guru, kakak, om, tante, obrolin bahaya pornografi pada mereka. Ajari caranya membatasi diri dari konten-konten seperti itu. Dukung mereka untuk fokus pada hal-hal yang berkaitan dengan masa depan dan passion mereka. Buat mereka sibuk mempersiapkan diri menjadi Their Best in The Future.
Satu lagi, tempat saya kerja sedang menggodok gerakan untuk membuat konten alternatif untuk mengisi kekosongan dalam jiwa anak yang kita semua ga bisa mengharapkan orangtuanya bisa protect mereka. Kita udah ga bisa pake cara-cara lama dengan slogan ANTI-pornografi. Kita berusaha menawarkan KONTEN BAIK. PERANG VALUE. Kalo mau gabung dalam merumuskan gerakan ini, hayuk! Seneng banget. Kontak aja saya kalo tergerak untuk berjuang bareng. Kita buat produk yang disukai anak-anak, sampe akhirnya nilai-nilai yang kita bawa jadi LIFE STYLE mereka. Harapannya, kita udah ga perlu lagi capek2 perang head to head dengan pebisnis pornografi, karena dengan apa yang kita punya sekarang, rasanya kita ga mungkin menang. Tapi kita bisa menciptakan anak berkarakter tangguh yang IMUN (bukan steril) terhadap konten ‘kotor’ semacam itu dan berlalu sambil berkata, “hah? liat kayak gituan? Maaf ya jamannya udah lewat. Kuno. Itu ga gue banget”. KITA MENCIPTAKAN GENERASI IMUN yang berkarakter tangguh, demi siapa? Demi mereka dan generasi yang akan kita tinggalkan.
Sebagai penutup, saya kutipkan satu surat cintaNya :
Dan hendaklah takut (kepada Allah) orang-orang yang sekiranya mereka meninggalkan keturunan yang lemah di belakang mereka yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) nya. Oleh sebab itu, hendaklah mereka bertaqwa kepada Allah, dan hendaklah mereka berbicara dengan tutur kata yang benar. (An-Nisa : 9)
YUK BERGERAK!
Walhamdulillahirabbilalamin
Miftahul ‘pipichan’ Hidayah


Alumni Biologi ITB angkatan 2004
Kita & Buah Hati Foundation
Jalan Gudang Peluru Barat Blok V No. 526, Kebon Baru, Jakarta Selatan 12830
Tlp/Fax: 837 90 765 / 8370-5335
http://www.facebook.com/mh12matahari

Jumat, 08 Februari 2013

Yuk..Buang sampah pada tempatnya...

kebajikan apa yang sudah kita lakukan hari ini? Sudah banyaknya ibadah sunah yang kita lakukan? Sebagai pengingat diri nich. Kalau hal besar belum mampu kita lakukan, mari melakukan hal yang kecil. Kata Rasulullah..."senyum itu sedekah", menyingkirkan benda yang berbahaya di jalanan juga sedekah. Jadi..tak perlu punya banyak harta baru kita sedekah. Tak perlu juga hal besar untuk menjadi orang besar. Mulai dari yang kecil, perlahan juga akan menghasilkan sesuatu yang besar.
Apa itu? banyak sekali yang bisa kita lakukan. Salah satunya buang sampah pada tempatnya. Yup...selain menghindarkan dari segala musibah seperti banjir , menimbulkan penyakit dan lainnya, buang sampah pada tempatnya juga bisa membuat lingkungan bersih dan indah. Apa susahnya, sampah yang kita bawa kan ga terlalu besar? Bisa kan ditarok di kantong, disimpan kemudian buang di tempat sampah. Lebih lagi...kalau bisa lihat sampah langsung dipungut untuk dibunag juga di tempatnya. So....sulitkah menambah kebajikan? ^_^

Selasa, 05 Februari 2013

Mengkaji --> Mengamalkan --> Menyebarkan


Subhanallah..hari ini Elang benar-benar terkondisikan. Kuncinya adalah pemahaman, ajak anak ngobrol, biarkan mereka menguarkan pendapat maka akan muncul kesepakatan. Anak tidak akan merasa didekte, di-judge bahkan. Tapi mereka akan merasa kita sebagai kawan. Sebagai orang yang lebih tua tidak harus juga gila hormat agar setiap anak menghormati kita dengan cara menuruti semua perintah kita. Tanpa adanya komunikasi dua  arah, kemudian kita mampu memperlakukan anak dengan semau kita. Jelas hal ini tidak boleh dilakukan.

Seorang anak dibaratkan selembar putih kosong yang masih bersih. Apa yang  kita berikan, itulah yang akan mereka serap dan dituliskan di sana. Ada benarnya, namun perlu ditimbang lagi.  Bahwa anak lebih cerdas dari apa yang kita pikirkan. Bia jadi mereka akan menterjemahkan, menafsirkan kemudian meniru dan mengaplikasikan dengan pikiran mereka sendiri. Untuk itu, kita seyogyanya mengajak mereka berdiskusi tentang segala hal yang berkaitan dengan dirinya. Peraturan-peraturan yang dijalankan, larangan dan yang terpenting tentang tauhid, aqidah juga akhlak. Jangan sampai anak mencari ilmu dan perlindungan dari pihak luar yang tidak mengenal dan mengerti mereka. Baik orangtua ataupun guru di sekolah, adalah tugasnya untuk memberikan pemahaman yang benar. Bila seorang pedagang salah memberi harga pada penjual mungkin masih tidak berakibat fatal. Namun apabila kita salah memberikan ilmu, itu akan berbahaya bagi sang anak. Sang anak akan mengaplikasikan dalam hidupnya, bisa lebih lanjut lagi dia menyebarkan ilmunya hingga berkembang lebih luas lagi.

Karenanya, kita yang selalu bercita-cita sebagai pendidik hendaklah juga mengkaji ilmu  demi seimbangnya apa yang kita berikan dan apa yang kita terima. Bisa dibayangkan bila jiwa kita kering, apa yang hendak kita berikan kepada anak-anak? Namun bila teko jiwa kita terisi penuh, Insya Allah apa yang kita miliki juga akan tertular kepada mereka yang kita beri. 

Mari bersemangat untuk terus mengkaji ilmu. Amalkan yang benar, jauhi yang salah.Dan tidak berhenti di situ, apa yang kita dapatkan berusahalah untuk disebarkan agar lebih bermakna. Ajaklah orang beramai-ramai ke jalan kebaikan. Bila tangan kita belum mampu menggerakkan, minimal do'a-do'a kita tak berhenti hanya untuk diri kita. :)
Semoga Allah memudahkan….