Demokrasi yang mereka agung-agungkan lagi-lagi mereka nodai sendiri. Beginikah
cara mereka hidup? Menghalalkan segala cara untuk suatu ambisi yang mereka
inginkan? Sungguh….terlaknatlah mereka dengan kecurangan mereka, terpelesetlah
mereka dengan segala tipu daya dan makar yang mereka buat. Karena sungguh..makarMu
lebih hebat ya Allah.
Ya Allah, ini Indonesia, negeriku
Negeri dengan rahmat berpenduduk 250 juta jiwa
Negeri dengan rahmat kekayaan alam yang luar biasa
Negeri dengan rahmat pulau-pulau tersebar di mana-mana
Negeri dengan rahmat muslim terbanyak di dunia
Tapi apa?
Kami jauh dari rasa syukur
Kami jauh dari rasa makmur
Kami terperosok dalam kebodohan
Terperangkap dalam kemiskinan
Ya Robbi..inikah negeriku?
Yang rakyatnya sengsara
Tapi penguasa berfoya-foya
Ya Robbi..inikah negeriku?
Yang mereka bisa korupsi milyaran
Sedang lainnya tak bisa makan
Ya Robbi..inikah negeriku?
Yang kekayaannya melimpah ruah
Namun tak membawa berkah
Ya Robbi..inikah negeriku?
Negeri penuh bencana, apakah karena banyak dosa dari kami ya Robb?
Negeri penuh kekerasan, apakah karena hukumMu kami nafikan ya Robb?
Negeri yang penuh dengan kemunafikan, kebohongan, kedustaan,
penghianatan, kedzoliman
(mungkin) karena kami jauh dari kitabMu, Al Qur’an ya Robbii.. L
Bismillahirrahmanirrahim..
Oke, sebetulnya kontributor sontoloyo ini belum ijin sama empunya
blog buat ngisi. Cuman desakan lingkungan *caelah* udah sangat kuat. (1)
teman sebaya yang ngojok-ngojokin buat nulis di laman ini lagi; (2)
kasus di lapangan *emang mau nulis apaan sampe bawa kasus segala* yang
udah menggila, ntar diceritain; (3) abis nonton Mata Najwa edisi Bu
Risma sampe meleleh air mata, jadi pengen berjuang bareng semampu yang
saya bisa; (4) kemaren kakak kelas ngeshare video dan kayaknya saya nemu
benang baru (dari kasus yang ntar saya ceritain) dan penting buat saya
tulis ulang supaya bisa saya runut benangnya biar ga kusut dikepala
(kepentingan pribadi).
videonya ada disini :
Cukup sekian aja yang bikin saya bulet untuk nulis lagi disini. Dan
sebenernya saya rada2 ragu tadi, mau nulis disini atau di blog pribadi,
tapi karena nilai yang saya bawa bakal kental banget dengan prinsip
hidup, saya pilih disini karena saya memposisikan diri saya dengan
identitas muslim, bukan pribadi saya sebagai manusia aja. Sebagai
manusia, nilai yang saya anut bisa jadi salah, tapi nilai yang diajarkan
Islam sudah pasti benarnya.
Karena degdegan takut salah nulis juga, saya tadi ngeberaniin diri
nulis setelah saya nadzar baca Quran dulu.. semoga Allah ngasih lidah
yang lurus supaya ga ada misunderstanding dan semoga pesan yang mau saya
sampaikan bermanfaat buat semua.
Saya mau memulai tulisan ini dengan mengutip surat Al-Mu’minun 1 – 11
yang masyaAllah adalah surat yang saya baca sebelum nulis ini dan
nyambung sekali dengan pembahasan. Mestakung?
Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang
beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyu’ dalam sembahyangnya, dan
orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang
tiada berguna, dan orang-orang yang menunaikan zakat, dan orang-orang yang menjaga kemaluannya, kecuali
terhadap isteri-isteri mereka atau budak yang mereka miliki; maka
sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada tercela. Barangsiapa mencari
yang di balik itu maka mereka itulah orang-orang yang melampaui
batas. Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya)
dan janjinya. dan orang-orang yang memelihara sembahyangnya. Mereka itulah orang-orang yang akan mewarisi, (yakni) yang akan mewarisi surga Firdaus. Mereka kekal di dalamnya.
Demikian terjemahan surat itu. Allah personal sekali menuntun saya
baca surat itu dengan ending kebaikan, karena Allah juga Mahatau kalo
saya lebih kena dinasehatin baik-baik daripada ditakut2in api neraka.
Huff.. saya bingung mulai dari mana. Mulai dari informasi yang
dikasih sama Bu Risma aja ya.. mengenai PSK usia 60 tahun dengan
pelanggan anak SD/SMP dengan bayaran seribu-duaribu rupiah.
Innalillahiwainnailaihirajiun.. Sedih? Alhamdulillah.
Sebetulnya, kasus kayak gini masih sangat banyak asal kita kuat mental baca dan nonton berita.
Kalo orang-orang ribut soal si neneknya, coba kita nengok ke anaknya.
Adekku sayang, apa yang ada dipikiranmu sampai kamu ingin melakukan hal
yang belum pantas untukmu? Ok, tahan pembahasan disini dulu ya. Saya
mau cerita obrolan saya sama temen sekantor kemarin pagi. Oia, saya saat
ini bekerja di Yayasan Kita dan Buah Hati, silakan googling kalo ingin
tau lebih jelas, singkatnya Yayasan ini didirikan dan dipimpin oleh
pejuang yang memerangi pornografi di Indonesia sampai berhasil membuat
RUU Pornografi dan Pornoaksi disahkan oleh DPR RI pada 2009 silam. Ibu
Elly Risman. Psikolog dan Mahaguru-nya para pakar parenting di
Indonesia.
Pagi itu, sambil nunggu jam masuk kantor, kami diskusi soal perilaku
anak pra remaja (8-12 tahun). Kantor kami kuat dalam hal riset. Semua
materi yang dibawa oleh trainer kami, selalu based on research. Diskusi
kami berlandas pada hasil riset Divisi Anak dan Remaja (DIAR). saya yang
memulai diskusi karena saya sedang merapikan pekerjaan saya yang
melibatkan data itu. Saya terbengong-bengong ketika membaca hasil riset
DIAR terhadap anak SD kelas 5 dan 6 yang menampilkan data kualitatif
mengenai persepsi dan pertanyaan anak tentang “pubertas”, “pacaran”, dan
“seks dan perilaku seksual”. Bergidik bacanya. Ya Allah sayangku,
kalian sudah tau sejauh ini kah? Bahkan ada beberapa istilah yang harus
saya googling karena sebagai remaja usia 26 tahun saya gagal faham. Tak
usahlah saya share disini yaa.. Menariknya, hasil riset itu menunjukkan
hasil yang berbeda signifikan antara persepsi anak pra remaja putra dan
putri. Anak putra memiliki persepsi dan pertanyaan yang cenderung ‘liar’
daripada anak putri.
Singkat cerita, diskusi kami mengarah kepada mengapa polanya
demikian. Sebelumnya, saya sempat membaca bahwa senyawa kimia
(neurotransmitter) yang mengatur perasaan intim jangka pendek (maaf,
libido) sangat berbeda dengan hormon yang mengatur perasaan intim jangka
panjang (menjalin hubungan, atau anak jaman sekarang menyebutnya
pacaran).
Yang mengatur perasaan intim jangka pendek adalah dopamin yang
menimbulkan sensasi senang dan puas. Sedangkan yang mengatur perasaan
intim jangka panjang adalah oksitosin, senyawa kimia yang sama
dikeluarkan oleh ibu yang menyusui sehingga anak bayi bisa nempel sama
emaknya dan merasa nyaman (lebih untuk memperkuat hubungan batin).
Dopamin adalah neurotransmitter yang diatur oleh kelenjar dalam otak
yang disebut pituitari. Pituitari aktif karena apa? Karena ada
rangsangan dari hipotalamus. Hipotalamus ngapain ngaktifin pituitari?
Dia punya informasi dan menyampaikan pada pituirari. Informasi dapat
dari mana? Dari APA YANG KITA LIHAT.
Ketika pituitari aktif, ia akan memerintahkan testis untuk
menghasilkan testosteron. Testosteron ini yang menciptakan dorongan
melakukan aktifitas seksual. Testosteron ini yang mengatur pituitari
menghasilkan dopamin, sehingga ketika dorongan aktifitas seksualnya
terpenuhi, dopamin ini akan dilepaskan dan menciptakan perasaan senang
dan puas. Ovarium juga menghasilkan testosteron tapi dalam jumlah yang
jauh lebih sedikit daripada testis dan itupun langsung dikonversi
menjadi estrogen untuk mematangkan sel telur. Yang punya testis siapa?
Anak putra kan? Jadi yang jumlah testosteronnya lebih banyak siapa? Anak
PUTRA! Wajar ketika ada anak putri yang nanya, “kak, kenapa sih anak
cowo suka ngeres?”
Maka menjadi sangat wajar ketika di usia yang sama, dengan paparan lingkungan yang sama, anak PUTRA menjadi jauh lebih sexually active
daripada anak putri. Oleh karenanya pertanyaan putra mengenai seks dan
seksualitas sangat liar dan jumlahnya mencapai 138 pertanyaan berbeda
dari 50 responden. Sedangkan pertanyaan putri masih sangat selugu
usianya dan lebih banyak mengenai “kapan sih pacaran dibolehkan?” atau
“menstruasi itu apa?” dengan jumlah pertanyaan berkisar 30 jenis dari 50
responden.
Oh, ada data lucu, dari hasil riset mengenai pacaran, ga satu
persenpun anak laki bilang mereka pacaran. Sedangkan di hasil putri 4%
mereka bilang sedang pacaran. Jadi, jangan-jangan bocah-bocah tengik
berkromosom XY itu ga ngakuin pacarnya :)) ..kasian deh adek-adek cewe,
kalian ga diakuuuuu.. sayaaaaaanggggg
Sama satu lagi, soal persepsi anak putra dan putri tentang aktifitas
pacaran. Man, anak putra jawabnya, “pegangan tangan, ciuman, pelukan,
dan satulagi adalah kata yang ga bisa saya tuliskan”, anak putri ga
satupun jawab gitu, mereka jawab, “pacaran itu perasaan saling
menyayangi antara laki-laki dan perempuan; atau hubungan untuk sampai
pada pernikahan”. Ngenes ga loe?
Bahkan kakak-kakak DIAR pernah nemu gambar : anak kecil pacaran,
dikepala masing-masing ada baloon, baloon di kepala cewe gambarnya
‘love-hati’, tau ga baloon di kepala cowo gambarnya apa? gambar
‘love-hati’ juga, tapi dibalik. OK, itu gambar apa? udah gede lah yaa..
so? terbuktikan soal mekanisme kerja hormon? Jadi bilang sama adek-adek
perempuan kita tersayang, “honey, jangan mau deh ditipu-tipu ama kata
pacaran”
Kita lurus lagi. Ibu Risma bercerita, anak-anak yang menjadi
pelanggan PSK adalah juga anak-anak yang telah terpapar lingkungan
lokalisasi. Artinya, stimulasi anak-anak itu terhadap aktifitas seksual
sudah tidak dapat difilter. Mereka sangat sexually active. Bayangkan,
dalam kondisi demikian, sedangkan teman sebaya mereka (anak putri) masih
belum kepikiran yang begitu-begituan, mau lari kemana anak-anak putra
kita tersebut? Ya! Lokalisasi jawabannya.
Sampai sini paham? berlanjut yaa..
Kita mundur ke belakang sedikit, mengenai paparan anak terhadap
aktifitas seksual. Hey kalian para wanita yang kelak akan memiliki anak
laki-laki, atau kalian yang punya adik laki-laki, dan kalian para lelaki
yang akan menjadi penanggung jawab anggota keluarga kalian,
berhati-hatilah.. jagalah mereka. Kenapa? Paparan itu halus. Kasus dari
ibu Risma adalah paparan ekstrim. Tapi taukah bahwa paparan itu juga
bisa sedikit-sedikit disisipi dari hal yang sama sekali tidak kita
anggap ‘keterlaluan’?
Iklan handuk, iklan pakaian dalam, iklan sabun, iklan parfum, ah
iklan apapun yang menunjukkan keindahan tubuh wanita, itu adalah tombol
ON untuk memasukkan konten ‘kotor’ selanjutnya secara bertahap dan
bertingkat. Pelaku industri pornografi tau betul hal ini. Riset mereka
jauh lebih canggih dari yang kita bayangkan. Randy Hyde, seorang
psikolog terapis pornografi sekaligus kolega pakar neurosains Donald
Hilton mengatakan bahwa sekali tombol ON itu nyala, kita ga bisa matiin
lagi. Kita cuma bisa ngerem dengan susah payah.
Konten ‘kotor’ itu masuk secara bertahap dan samar sekali. Bermula
dari legal content seperti iklan, majalah remaja yang menampilkan
pakaian kurang bahan, apapun lah yang diijinkan pemerintah kita, yang
kita sendiri pun menganggap hal itu lumrah. Kemudian meningkat menjadi
soft porn seperti majalah pria dewasa. Kemudian meningkat lagi ke komik
dan film hollywood yang punya adegan lalalalanya. Kemudian meningkat
lagi ke games tembak-tembakan yang kalo menang dapet hadiah cewe yang
boleh diapa-apain (ini yang mengakibatkan munculnya istilah
‘cabe-cabean’, ajib yaa.. bermula dari games!). Dan selanjutnya ke atas
sampe muncullah berita-berita kasus perkosaan dan pembunuhan.
Apa yang terjadi pada anak yang terpapar? Kalo yang diliat masih
iklan pakean renang sih paling pertama kali responnya kaget, jijik, malu
sendiri. Nah, sebelum saya jelasin eskalasinya, saya mau jelasin isi
kepala kita dulu ya : OTAK.
Jadi ya temen-temen, Jordan Grafman, PhD, peneliti Neuroscience dari University of Wisconsin-Madison bilang, pada
otak manusia, ada bagian yang didesain khusus oleh Tuhan untuk
membedakan manusia dari spesies lain, sebagai spesies paling sempurna,
yaitu memiliki kemampuan untuk memilih dan memiliki adab atau
nilai-nilai fitrah (kebenaran). Artinya apa? ANAK ITU DILAHIRKAN GA POLOS, TAPI UDAH DI INSTALL NILAI-NILAI KEBAIKAN OLEH PENCIPTANYA.
Bagian mana sih itu? Tuh, dijidat kanan atas alis loe. Pegang tuh,
itu namanya Pre Frontal Cortex. Dia direkturnya otak kita. Dia adalah
‘manusia’nya otak kita. Dia adalah bos bijaksana yang bikin loe jadi
manusia, karena hewan ga bisa memegang teguh moral dan nilai, karena
hewan ga bisa loe tuntut untuk bertanggung jawab apalagi untuk
perencanaan masa depan, ga bisa ngatur emosi untuk nunda kepuasan, ga
bisa ngontrol diri, ga bisa menerima konsekuensi, dan ga bisa mengambil
keputusan berdasarkan logika. Itu kan yang membedakan manusia dari
spesies apapun di muka bumi ini? Dan yang saya sebut diatas, adalah
fungsi dari PFC sang Direktur.
Kabar buruknya, bagian itu matengnya baru di usia 25 tahun. Gue mendadak inget kalimatnya Uncle Ben di Spiderman 1 pas nyindir Peter yang bandel di usianya yang 25, “Peter, these are the years when a man changes into the man he’s going to be for the rest of his life. Just be careful who you change into.”.
(OOT, pelem luar negri emang kuat banget risetnya yak). OLEH KARENA ITU
JUGA, wahai orang dewasa, sabar sama anak-anak.. otaknya belum
bersambungan.. berhenti marahin anak-anak dan berlaku kasar terhadap
mereka, anaknya salah ya orangtuanya yang kudu bener ngasuhnya. Nah,
kabar baiknya, kalo pola pengasuhan keluarganya baik, itu direktur bisa
mateng lebih cepet.
Paparan pornografi dan nilai-nilai buruk bisa membunuh direktur
sangat perlahan. Ini bukan saya yang bilang yaa.. itu yang bilang Dr.
Donald Hilton Jr, Psikoterapis dan Ahli Neurosurgical dari University of
Texas. Beliau sahabat Ibu Elly dan pernah diundang Buah Hati buat
ngadain seminar bareng Kemenkes buat ngejelasin bahwa kerusakan otak
orang yang adiksi pornografi itu kalo dilihat di MRI sama persis dengan
kerusakan otak orang yang kecelakaan naik mobil ferrari dengan kecepatan
sangat tinggi. Kalo narkoba ngerusak otak di 3 bagian, obesitas
ngerusak otak di 2 bagian, pornografi ngerusak otak di LIMA bagian.
Gimana caranya? Saya ceritain ya.. sewaktu mata kita melihat gambar
berunsur porno, mata kita ga ngirim file berupa gambar kan ke otak? Dia
kirim sinyal listrik, langsung dari mata ke otak belakang. trus
informasinya dibawa ke bagian yang namanya sistem limbik. Sistem limbik
ini yang ngolah data, milah penting apa enggak. Sistem limbik ini akan
menganggap penting informasi yang terkait emosi.
Gue tanya lagi, sewaktu loe liat hal berunsur porno, loe kaget kan?
atau jijik? atau malu? nah, otak kita mengganggap informasi itu penting
karena itu ada emosinya. Disimpenlah ama otak kita. Sekali dua kali,
masih berasa jijik kan? buat ngilangin jijiknya, otak kita nolong kita
dengan release dopamin untuk membuat hati kita tenang. Semoga aja kita
terjaga untuk terus merasa jijik. Ya gue yakin sih loe yang baca ini
ngerasa jijik, thanks to your parents yang udah mendidik kita dengan
nilai-nilai
Lama-lama kita jadi biasa aja ngeliat yang ‘level’ pornonya sama.
Kenapa? Karena selain memberi efek tenang, dopamin ini sifatnya nagih.
Sama dengan narkoba.
Tapi, kasusnya akan sangat berbeda untuk anak-anak khusus. Anak
khusus tuh siapa? Anak yang mentalnya BLASTed. Apa tuh? Anak-anak yang
hidupnya merasa Boring, Lonely, Afraid dan Anxient, Stress, dan Tired.
Anak-anak yang bosen yang tiap pulang ke rumah cuma ditanya PR ama Les.
Nanya yang laen kek.. Lalu anak-anak yang emak bapaknya sibuk sendiri,
meeting lah.. me time lah. Anak-anak yang kalo punya masalah ga tau
mesti ngobrol sama siapa karena ga deket sama orang tua. Kumpul sama
temen-temen, lah sama aja mereka BLASTednya ama dirinya. Udah gitu, ga
ortu, ga sekolah, ga lingkungan, semua nuntut
prestasi-prestasi-prestasi. Ga tau apa mereka, anak-anak ini udah
belajar sejak umur 5 TAHUN. Padahal otaknya belum siap, otak anak siap
dikasih calistung itu umur 7. Please lah.. Bu Elly banget sih Pi!
Hahaha, yaiyalah wong ‘cucu’-nya :v
Bu Elly juga sering cerita kasus, yang paling saya inget adalah kasus
cabe-cabean yang kemaren sempet rame. Bu Elly ga kaget, lah saya yang
kaget kenapa ibu ga kaget. Katanya, karena kasus pertamanya udah beliau
hadapi 7 tahun lalu. Belok dikit ya, pengen cerita..
Bu Elly cerita, 7 tahun lalu ada satu sekolah ‘bagus’
yang berlokasi di daerah sekitar Bintaro yang dimana 40 siswanya
mengadakan Fight Tournament di Blok M. Dari 40 siswa tersebut, diperoleh
14-15 anak geng motor. Dimana ternyata anak-anak tersebut adalah
anak-anak terpintar di sekolahnya. Maka, ketika fenomena cabe-cabean ini
muncul, sudah sangat jelas terbaca apa penyebab fenomena ini ada.
Menariknya, fenomena yang tertangkap media bahwa cabe-cabean ini adalah
gaya hidup anak SMP kelas bawah. Tapi jangan salah, banyak juga
anak-anak cabe ini yang berasal dari kalangan menengah atas. Sekolah
yang tadi dijadikan contoh adalah salahsatu sekolah anak orang kaya.
Singkat cerita, 14 anak tadi dibujuk dan dikumpulkan, diajak ngobrol.
Salahsatu dari 14 anak tersebut menyatakan bahwa dulu ayahnya juga sama
seperti dirinya. Jadi ketika ia mengatakan pada ayahnya bahwa ia dan
teman-teman sedang mengadakan Turnamen Bertarung, ayahnya justru
bertanya apa yang bisa ia bantu. Bahkan anak-anak ini merencanakan
Turnamen ini dengan sangat professional. Dan yang paling memprihatinkan
adalah hadiah bagi sang juara. Siapa yang menang akan mendapatkan hadiah ‘perempuan’.
Dua minggu kemudian orangtua dari ke-14 anak tersebut diundang untuk
mengikuti pelatihan Komunikasi Pengasuhan Anak oleh Buah Hati. Sayang
seribu sayang, orangtua yang hadir hanya 2 orang. Hal ini mencerminkan
bahwa penilaian orangtua terhadap anaknya sangat rendah. Dia ga ngerasa
kasus anaknya ini lebih penting dari urusan lainnya.
Fenomena cabe-cabean ini hanyalah fenomena yang berulang.
Apa pasal? Lelah. Anak lelah. Sejak usia 5 tahun anak sudah ‘dibebani’ dengan PR dan les.
Balik ke cerita anak SMP ternama tadi. 2 bulan setelah anak-anak itu
dikumpulkan, diadakan kembali pertemuan untuk membahas permasalahan yang
terjadi pada mereka dan membicarakan masa depan mereka. Apa yang
membuat mereka punya ide dan mengadakan Turnamen ‘Adu Jotos’. Menarik,
karena “STRES”. Mereka mengatakan bahwa mereka lelah dengan kegiatan
yang melulu akademik. Les. Sekolah. Mereka mengatakan, satu-satunya
tujuan mengadakan Turnamen tersebut adalah “agar hidup lebih berwarna”.
Dopamin itu sekali lagi, dosisnya kalo udah dikeluarin, kayak
narkoba.. nagih.. minta nambah jumlahnya. Misalnya? Kalo kita sengaja
atau ga sengaja liat lagi konten porno yang lebih ‘wakwaw’, dopamin
keluar makin banyak. Gampangnya gini deh, pernah denger “jangan ke Raja
Ampat kalo loe belum kelarin Bunaken, KarJaw, dan Lombok. Ntar semuanya
jadi hambar”.
Trus hubungannya ama Direktur yang mati pelan-pelan? Coba liat gambar
pathway dopamin yang saya upload di atas. Arah aliran dopamin kan ke
bagian PFC, ke rumah direktur. Kalo dopamin banjir, ya loe bayangin
ajalah rumah loe kebanjiran. Aktifitas harian loe keganggu kan? Fungsi
‘kemanusiaan’ sang direktur terganggu. Akhirnya jadi disfungsi. Kalo
keseringan disfungsi? Lumpuh.. Mati.
Tapi disaat genting kayak gitu, testosteron tetep release.
Testosteron nyebar ke seluruh badan, apa akibatnya? wajar kalo di hasil
riset ada anak putra yang nanya, “kak, kenapa kalo ga sengaja liat yang
porno jadi terangsang?”. Sampe sini doang? Enggak, terus aja naik. Anak
yang BLASTed, itu nyari hiburan. Pornografi itu hiburan, karena dopamin
yang dihasilkan ngasih efek senang. Menurut loe, anak-anak yang ditemui
ibu Risma itu anak BLASTed bukan? Iya, mereka BLASTed. Ketika mereka
terpapar, eskalasinya jelas dan jauh lebih cepat karena akses ke level
tertinggi (PSK) sangat dekat.
Nah sekarang saya mau jelasin eskalasinya. Kita kunci dulu pemahaman
bahwa dopamin itu ngasih efek senang tapi nagih. Di saat bersamaan
testosteron tetap dihasilkan tanpa peduli rumah Direktur kebanjiran atau
enggak.
Analoginya gini, loe lagi bete dan hauuuuus banget, ada tukang es
krim lewat. Loe suka banget Conello Sweetheart Browniesnya Walls. Pas
makan, rasanya gimana? Uh seneng banget kan. Lagi bete aja bisa ilang
betenya. Dopamin keluar tuh. Seneng. Puas. Besok-besok pas loe bete
bakal beli es krim lagi ga? Loe punya duit, beli lagi pasti lah.. Cuman
sekarang ada Pisseta. Milih Walls apa Pisetta? Pisseta lah.. lebih enak.
Makan lagi, seneng lagi, betenya ilang lagi, Puas. Dopamin keluar lebih
banyak. Besok kalo bete lagi pengen makan es krim lagi dong. Kalo punya
duit, ada Baskin Robins ama Pisseta, milih Baskin dong. Makan lagi,
seneng lagi, betenya ilang lagi, Puas. Dopamin keluar makin banyak lagi.
Walls? Udah lupa tuh, kecuali kalo duitnya cuma cukup buat beli Walls.
Eh besokannya bete lagi. Ada Haagendaasz. WHOAAAA HAAGENDAAAASZ. Baskin?
Udah ga level lah.
Pornografi? Persis sama. Karena yang kerja sama-sama dopamin. Senyawa
kimianya sama. Anak-anak biologi pasti ngerti kalo udah level
molekuler, apapun itu jadi ga ada bedanya. Hewan kek, manusia kek,
tumbuhan kek.
Anak yang udah pernah terpapar sama komik porno, adegan yang beberapa
detik di Twilight misalnya, itu udah ON pathway porno di otaknya. Dan
kayak yang Randy Hyde bilang, ga bisa dimatiin, cuma bisa mati-matian di
rem. Kalo ga di rem, kasusnya kayak es krim. Pasien Mr JoAnn Hamilton
(kemaren bu Elly nge forward email dari temennya yang psikolog terapis
adiksi pornografi di Amerika sana) pertama kali terpapar gara-gara buka
buku katalog pakaian dalam wanita punya ibunya waktu umur 13 tahun.
Karena penasaran, meningkat jadi liat majalah porno. Internet muncul,
berselancar lah dia di dunia maya : Internet Pornography. Sampe sekarang
usianya 31 tahun, sedang berjuang melawan adiksi pornografi.
Lah itu untungnya pasiennya JoAnn sadar kalo dia harus berhenti.
Anak-anak itu? Bahkan dia belum mengerti dirinya sendiri. Kasus video
SMP 4? Hei itu anak suka sama suka. Bego ya mereka? ENGGAK! Anak itu
langganan piala Juara Fisika. Pintar itu adanya bukan di PFC. Adanya di
Cortex. Jadi itu bagian yang berbeda. Cortexnya bagus, tapi PFCnya
rusak. Yang ngerekam? Itu anak OSIS dan ROHIS. Ok, speechless. Ngapain
sih, sayang? Eskalasinya sedikit-sedikit, yang awalnya geuleuh.. jijik..
kaget.. lalu penasaran.. lalu biasa aja liat orang ciuman atau adegan
gituan di film-film. Lalu, anak SMP 4 itu udah sampe pada level “Acting
Out”. Memerankan. Memerankan apa? Memerankan komik yang mereka baca,
saya ga sudi nyebut judul komiknya disini. Level tertinggi adalah
menjadi kasus.
Banyak kasus perkosaan yang bejat banget, semua ngaku kalo mereka
perkosa orang karena nonton video porno. Kasusnya dari anak sebagai
korban sampe anak sebagai pelaku. Apalagi kasus orang dewasa, bahkan
tukang parkir Terminal Pulogadung incest anaknya sendiri. Yang lebih
gila lagi kasus di Tasik, anak umur belasan perkosa ayam sampe ratusan
dan belasan domba. OTAKNYA DIMANAAAAAA???? Udah rusak, bu. Kasus ini ga
akan ketauan kalo bukan karena ada mayat anak SD ngapung setelah
diperkosa.
Manusia mukanya doang, seluruhnya udah ga bisa dibedain ama binatang.
Coba kita cek, bener ga Direkturnya mati? PFCnya rusak? (1) memegang
teguh moral dan nilai — TIDAK, bukan manusia = hewan, (2) mampu membuat
perencanaan masa depan — TIDAK, boro-boro. Kalo dia merencanakan masa
depan dengan baik, dia ga akan jual hari ini dengan kelakuan-kelakuan
murahan. (3) bisa ngatur emosi untuk nunda kepuasan –TIDAK. Kalo bisa
nunda kepuasan, pas ngeliat bocah pulang sekolah ga kan ujug2 niat
perkosa. Bahkan ada kasus di Palembang, 8 anak main ‘gituan’ di BAWAH
PANGGUNG ORANG NIKAHAN; (4, 5, dan 6) bisa ngontrol diri, menerima
konsekuensi, dan bisa mengambil keputusan berdasarkan logika –loe tau
sendiri lah ya jawabannya. Kalo mau dijelasin neurosainsnya, kalo
dopamin, testosteron, dan vasopresin nyampur di kepala loe,
LOE-GA-BISA-KENDALIIN-LOGIKA-LOE-LAGI. That’s it. Dalam keadaan kayak
apa hal ini terjadi? Jika dorongan melakukan aktifitas seksual sudah
sangat tinggi.
Makanya saudara-saudaraku muslim, Allah nyuruh kita ini itu karena Dia sayaaaaaaaaaaaang banget sama kita.
“Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya,
yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah
Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.” (Qs. An- Nuur (24): 30)
“Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka
menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka
menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan
hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya.” (Qs. An- Nuur (24): 31)
Saya tau, baca ini menimbulkan luka. Saya sendiri yang nulis pun
rasanya sakit. Tapi kita ga boleh diem. Kita harus bergerak. Kita harus
melakukan sesuatu. Menyampaikan kebenaran. Semoga cara saya nyampeinnya
ga bikin siapapun sakit hati
Maaf ya muslimah, mungkin ini pendapat saya, saya bukan ahli tafsir,
saya hanya menangkap mengapa Allah memerintahkan kita menutup aurat
kita, bukan semata-mata supaya kita lebih mudah untuk dikenal dan tidak
diganggu laki-laki yang jahat. Allah memang bilang itu di Al Ahzab : 59,
tapi kalo kita udah ngerti sistem kerja otak kita, hormon dalam tubuh
kita, perintah Allah itu menjadi sangat masuk akal. Saudara kita yang
Muslim juga punya hak untuk menjaga pandangannya, karena dia tidak bisa
mengatur sekresi hormon dalam otak dan tubuhnya. Yang bisa mereka lakukan adalah menjaga pandangannya agar mereka mampu memelihara kemaluannya. Apalagi testosteron yang ada dalam tubuh mereka jauh jauh jauh lebih banyak dari yang kita miliki.
Para kakak, para orang dewasa, mau kah kita berjanji untuk melindungi
adik-adik kita, anak-anak masa depan bangsa? Mensupport mereka untuk
menjadi yang terbaik dari diri mereka sendiri.
Orang bijak bilang, “Jangan kamu tarik anakmu dari dunia bermain terlalu cepat karena kau akan mendapatkan orang dewasa yang jiwanya kekanak-kanakan”.
Soal gadget, terlalu dini dan tanpa kesepakatan bersama antara
orangtua dan anak dalam memberikan gadget juga merupakan isu krusial.
Hanya dengan satu buku jarinya, kita mengantar mereka yang kita sayangi
berselancar ke dunia tanpa batas. Dimana didalamnya 4200 situs porno
diunggah oleh pebisnis pornografi tiap minggunya. Belum lagi film kartun
yang mengandung konten porno seperti spongebob, dan konten acara TV
kabel yang banyak menayangkan adegan orang dewasa.
Anak, pada saat usia SMP, menunjukkan perubahan seksual sekunder yang
nyata pada fisiknya. Ini artinya, hipotalamus telah mengomando kelenjar
pituitary untuk mekanisme pelepasan testosterone ke dalam darah.
Mekanisme ini secara alami terjadi pada anak sebagai perkembangan
seksualitasnya. Namun, stimulus dari luar (baca : video porno dan games
dengan konten porno) akan mempercepat releasenya testosteron tadi.
Sehingga anak tidak perlu lagi mimpi basah untuk ejakulasi. Mereka telah
sexually active dan ironisnya kebanyakan orangtua tidak tau
kapan pertama kali anak laki-lakinya ejakulasi. Bahkan orangtua belum
menyiapkan anak untuk menghadapi masa ‘mimpi basah’ untuk pertama kali.
Orangtua masih saja terus berfokus pada PR-dan-les. Bagaimana mungkin
orangtua tiba-tiba akan membicarakan konten “Pornografi” pada anak?
Saya pengen cerita sedikit deh yang Mark B Kastleman bilang dalam
bukunya “The Drugs of Millennium Era”. Siapa sih pebisnis pornografi
itu? Apa yang mereka mau? Siapa target mereka?
Misal kita ambil contoh Majalah Pria Dewasa, yang mereka mau ya
mereka mau dapet uang lah. Targetnya? Pria dewasa eksekutif muda. NON
SENSE. Ya, mereka mau dapet duit. Games GTA meraup keuntungan 3 Juta USD
setelah dilaunching hanya selama 3 HARI. Siapa yang main? Kan itu
mature games, ya yang udah 17+ lah. NOPE. Itu mainan favorit murid-murid
saya SEJAK MEREKA SD. Tanya ponakan deh kalo ga percaya. Itu game
favorit anak-anak.
Yang disasar pebisnis pornografi itu adik-adik laki kita, yang belum baligh, yang umurnya baru 8 – 10 tahun.
Kenapa? Kenapa anak? Karena neuron di otaknya belum bersambungan.
Masa ini adalah masa kritis dimana otak mereka sedang membuat
sambungan-sambungan informasi. Dan sudahlah, seluruh dunia tau kalo
ngobrolin soal seksualitas pada anak adalah HAL YANG SANGAT TABU.
Sehingga orangtua tidak menyiapkan anaknya mengalami masa baligh. Kenapa
anak laki? Karena ketika sambungan yang diciptakan pebisnis pornografi
itu udah terbentuk dalam otak anak kita, ketika baligh, ketika
testosteronnya melejit di masa-masa awal dan mereka tidak mengerti apa
yang terjadi karena orangtuanya tidak mengajarkan, BAM! Konten soft porn
dan hard porn disebarkan.
Apa yang mereka inginkan?
Mereka menginginkan terciptanya “perpustakaan porno” dalam kepala
anak laki-laki kita, yang bisa diakses kapan saja dan dimana saja,
sehingga mereka akan terus mencari konten porno dari manapun untuk
menambah koleksi perpustakaannya. (inget sifat dopamin) –> Hujan uang
untuk pebisnis pornografi.
Segitu? Belum.. mereka tau PFC rusak jika terus-terusan kebanjiran
dopamin saat anak-anak koleksi informasi untuk perpustakaannya. Maka,
mereka benar-benar menginginkan PFC, sang Direktur, mati. Rusak. Supaya
apa? Inget pertanyaan dari hasil riset yang nanyain kenapa pas nonton
yang porno bisa terangsang? Pebisnis ini menargetkan anak mengalami
ejakulasi hingga 33-36 kali, karena setelah itu mereka akan menjadi
pelanggan seumur hidup –> Ga perlu susah payah create market lagi.
Minimalisir cost marketing.
Yang menyedihkan, matinya sang Direktur ini bahkan bisa membuat anak
kehilangan atau kebingungan orientasi seksualnya. Maka muncul generasi
LGBT. Lesbian. Gay. Biseksual. Transgender (kecuali yang sindrom
Klinefelter). Cek lah, kalo disuruh cerita, udah bisa dipastiin perasaan
“penyimpangan seksual” ini mulai dirasa anak sejak kecil walau ga jelas
umurnya.
Apa yang terjadi selanjutnya? Anak akan menjadi FUTURE MARKET. Untuk
apa? Bisnis PELACURAN. Mereka sudah punya demand yang dipupuk sejak anak
masih kecil, masih belum baligh.
Sampai disini sudah? BELUM. Demand pasti butuh supply. Maka, tercipta satu unit bisnis lagi : WOMEN TRAFFICKING.
Lah, bisnis pelacuran kan dari jaman nabi juga udah ada. Coba baca
lagi deh, emangnya pebisnis jaman hong itu ga pake trik yang sama? Yang
beda cuman medianya. Jaman dulu gada internet. Produknya mah sama aja.
Tuh di kota Kaum Soddom, emang patung ama pahat2annya ga porno semua.
SAMA.
Subhanallah.. ampuni hamba yang masih belum bisa ngapa-ngapain
Maka, ketika bu Risma nangis dan ga bisa ngomong apa-apa soal
pengalamannya mengajar anak yang sekolahnya dekat lokalisasi, saya
ngerti. Dan saya jadi pengen teriak, HOI KOH AHOK!!! NGERTI GA?
Ah, sudah.. saya sakit nulis fakta ini.
Apa yang bisa kita lakukan?
Dekat lah pada keluarga. Allah bilang, “Wahai orang-orang yang
beriman, jagalah diri kalian dan keluarga kalian dari api neraka yang
bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat
yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang
diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang
diperintahkan.” (At-Tahrim: 6) Kita yang duluan
sadar, kita duluan yang punya tanggungjawab soal ini. Jangan sampe
adik-adik kita, anak-anak kita menemukan orang yang salah ketika mereka
merasa BLASTed. Jadilah orangtua psikologis mereka.
Banyak cari ilmu buat bikin kita PEDE ngobrol soal seksualitas ke
anak-anak dan adik-adik kita. ASLI GA MUDAH buat ngomongin ini. Tempat
saya kerja ada workshop dan pelatihannya. Gimana caranya ngajarin anak
mengenal bermacam sentuhan, supaya anak punya sikap asertif terhadap
perlakuan orang lain. Kasusnya anak-anak korban pencabulan dan perkosaan
dimulai dari dia ga tau gimana caranya nolak ajakan orang lain dan
gimana caranya tau kalo orang yang dia hadapi punya nafsu busuk.
Yang berhubungan dengan anak dan remaja, entah itu sebagai orangtua,
guru, kakak, om, tante, obrolin bahaya pornografi pada mereka. Ajari
caranya membatasi diri dari konten-konten seperti itu. Dukung mereka
untuk fokus pada hal-hal yang berkaitan dengan masa depan dan passion
mereka. Buat mereka sibuk mempersiapkan diri menjadi Their Best in The
Future.
Satu lagi, tempat saya kerja sedang menggodok gerakan untuk membuat
konten alternatif untuk mengisi kekosongan dalam jiwa anak yang kita
semua ga bisa mengharapkan orangtuanya bisa protect mereka. Kita udah ga
bisa pake cara-cara lama dengan slogan ANTI-pornografi. Kita berusaha
menawarkan KONTEN BAIK. PERANG VALUE. Kalo mau gabung dalam merumuskan
gerakan ini, hayuk! Seneng banget. Kontak aja saya kalo tergerak untuk
berjuang bareng. Kita buat produk yang disukai anak-anak, sampe akhirnya
nilai-nilai yang kita bawa jadi LIFE STYLE mereka. Harapannya, kita
udah ga perlu lagi capek2 perang head to head dengan pebisnis
pornografi, karena dengan apa yang kita punya sekarang, rasanya kita ga
mungkin menang. Tapi kita bisa menciptakan anak berkarakter tangguh yang
IMUN (bukan steril) terhadap konten ‘kotor’ semacam itu dan berlalu
sambil berkata, “hah? liat kayak gituan? Maaf ya jamannya udah lewat.
Kuno. Itu ga gue banget”. KITA MENCIPTAKAN GENERASI IMUN yang
berkarakter tangguh, demi siapa? Demi mereka dan generasi yang akan kita
tinggalkan.
Sebagai penutup, saya kutipkan satu surat cintaNya :
Dan hendaklah takut (kepada Allah) orang-orang yang sekiranya mereka meninggalkan keturunan yang lemah
di belakang mereka yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) nya.
Oleh sebab itu, hendaklah mereka bertaqwa kepada Allah, dan hendaklah
mereka berbicara dengan tutur kata yang benar. (An-Nisa : 9)
YUK BERGERAK!
Walhamdulillahirabbilalamin Miftahul ‘pipichan’ Hidayah
Alumni Biologi ITB angkatan 2004
Kita & Buah Hati Foundation Jalan Gudang Peluru Barat Blok V No. 526, Kebon Baru, Jakarta Selatan 12830 Tlp/Fax: 837 90 765 / 8370-5335 http://www.facebook.com/mh12matahari
Aku berjalan di pagi hari
Menelusuri lembah hitam penuh dengan penghuni
Mereka yang berjalan dengan menutup matanya, terseok-seok
Berbicara dengan mulutnya yang bau dan memuakkan
Mimpi yang mereka urai setinggi lutut mereka yang tak pernah terjamah
Mereka makan dengan kerakusan untuk memenuhi nafsu perut yang terlampau lapar
Berdiri pongah menatap matahari dengan mata terbelalak
Hahh...
Kesombongan apa yang mereka dapatkan?
Bahkan untuk menyemai sebutir benih padi saja tak mampu?
Ini pagi hari di tanahku
Ketika aku dan jutaan manusia di sini meraup sisa-sisa kotor mereka
Menyucikan bekas-bekas yang menjijikkan untuk kau lihat
Bagaimana pula kau mampu menyentuhnya???
Bahh...inilah tanahmu kini
Tanah mulia yang kini menjadi nista
Nista atas kebodohanmu memperbudak akal dan nuranimu
Kesesatan akan jalan terang yang sejatinya telah menunjukimu
Dan kebutaan telah merasuki mata batinmu
Hingga mutiara surga telah terlempar jauh dari sukmamu