Pertemuanku kemarin
dengannya seolah tak berbekas. Tak ada jejak yang ditinggalkan. Tersapu bersih.
Aku mencarinya di tiap terbitnya mentari, namun tak ada. Aku kembali menunggu
di kala senja tiba,namun juga tak nampak. Hanya semburat merah yang memancarkan
cahayanya, seolah berkata “bila tak ada bukan berarti tiada”. Saat temaramnya
malam, semua terlihat semakin kelam.
Catatan masa lalu
Empat tahun yang
lalu, kala semua masih abu-abu.
Just Nafasyira,
sebuah nama yang tersimpan abadi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar