Satu hari akhirnya aku mampu
menyelesaikan membaca buku Kinanthi, terlahir kembali. Buku yang menceritakan
tentang kisah hidup Kinanthi, sang tokoh utama. Perjuangan hidupnya yang penuh
gejolak, intrik, pahit, manis dan lika-liku yang tersusun apik dan rapi. Entah,
bagiku buku ini istimewa. Dari cara menuliskannya, kata-kata yang cukup nyastra
di beberapa bagian, dan alur cerita yang mmebuatku tak ingin berkedip. Bolak-balik
tiap halaman pun terasa mudahnya, tak berat karena ingin tahu bagaimana
akhirnya.
Dan aku…adalah pembaca yang baik. Bila aku
merasa buku itu bagus, aku tidak akan pernah menuju halaman belakang hingga aku
sampai di sana dari halaman depan. Jadi, akan tetap penasaran dan menarik
hingga akhirnya. Dan menurutku…buku itu memang bagus.
Kinanthi…kisah hidup yang menarik untuk
dipahami.
Dan satu lagi yang tak kalah menarik…yaitu
romantika drama cinta antara pemeran utama dengan seorang tokoh laki-laki. Beberapa
dialog yang dua arah maupun yang satu arah sangat mengena. Intinya…keren!!!
Hatiku ikut berekspresi karena…heheee…
Kalimat pembukanya yang langsung membuatku
jatuh hati dengan buku ini…
”Begini cara kerja sesuatu yang engkau sebut cinta;
Engkau bertemu seseorang lalu perlahan-lahan merasa
nyaman berada di sekitarnya. Jika dia dekat, engkau akan merasa utuh, dan
terbelah ketika dia menjauh. Keindahan adalah ketika engkau merasa ia
memerhatikanmu tanpa engkau tahu. Sewaktu kemenyerahan itu meringkusmu,
mendengar namanya disebut pun menggigilkan akalmu. Engkau mulai tersenyum dan
menangis tanpa mau disebut gila.
Berhati-hatilah….”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar