Hari ini dapat tugas untuk mencari artikel tentang lingkungan. Tentang makhluk hidup dan segala keunikan serta manfaatnya. Hmm....seru juga mengenal lebih dekat tentang dunia flora dan fauna. Mereka adalah sahabat kita. So...harus dijaga dan dilestarikan donk....
1. Lumut
Lumut dalam bahasa sehari-hari (kolokial) merujuk pada
sekelompok vegetasi
kecil yang tumbuh pada tempat lembap atau
perairan dan biasanya tumbuh meluas menutupi
permukaan. Tumbuhan lumut merupakan tumbuhan pelopor, yang tumbuh di
suatu
tempat sebelum tumbuhan lain mampu tumbuh. Ini terjadi karena tumbuhan
lumut berukuran
kecil tetapi membentuk koloni yang dapat menjangkau area yang luas.
Jaringan
tumbuhan yang mati menjadi sumber hara bagi tumbuhan lumut lain dan
tumbuhan
yang lainnya. Tumbuhan lumut memiliki peran dalam ekosistem sebagai
penyedia
oksigen, penyimpan air (karena sifat selnya yang menyerupai spons), dan
sebagai
penyerap polutan. Beberapa tumbuhan lumut dimanfaatkan sebagai ornamen
tata
ruang. Beberapa spesies Sphagnum dapat digunakan sebagai obat
kulit dan
mata.
2. Sarang Laba-laba
- Jaring laba-laba yang umum kita temukan
di rumah dan
taman memiliki diameter 0.003 mm.
- Jaring
laba-laba memiliki sifat yang lebih baik bahkan
dari baja sekalipun. Jika dihitung, rasio kekuatan per berat yang
dimiliki
jaring laba-laba adalah 5 kali lebih kuat dari pada baja.
- Jaring
laba-laba juga memiliki sifat elastis yang tidak
dimiliki baja. Ia dapat meregang 30-40% dari panjang awalnya tanpa
putus.
Elastisitas ini setara dengan elastisitas karet.
- Bahan
pembuat jaring laba-laba awalnya adalah cairan
yang larut dalam air. Namun begitu keluar dari badan laba-laba,
cairan
tersebut berubah menjadi bahan yang tidak larut dalam air.
- Dengan
kombinasi kekuatan dan elastisitasnya, jaring
laba-laba bahkan dapat mengalahkan Kevlar® -bahan anti peluru
yang lazim digunakan dalam jaket anti peluru- dalam hal menyerap
energi
yang timbul akibat benturan dengan benda lain.
Jaring laba-laba dapat dipakai untuk
menyambung otot (tendon) atau memulihkan ligamen yang rusak. Selain
sangat
kuat, serat alami ini tidak menyebabkan infeksi.
3. Rumah Katak
Kodok dan katak hidup menyebar luas,
terutama di daerah tropis yang berhawa
panas. Makin dingin
tempatnya, seperti di atas gunung atau di daerah bermusim empat (temperate),
jumlah
jenis kodok cenderung semakin sedikit. Salah satunya ialah karena kodok
termasuk hewan berdarah dingin, yang membutuhkan panas dari
lingkungannya untuk
mempertahankan hidupnya dan menjaga metabolisme tubuhnya.
Hewan ini dapat ditemui mulai dari hutan
rimba, padang pasir,
tepi-tepi sungai dan rawa,
perkebunan dan sawah,
hingga ke lingkungan pemukiman manusia. Katak
berperan sangat penting sebagai indikator pencemaran lingkungan. Tingkat
pencemaran lingkungan pada suatu daerah dapat dilihat dari jumlah
populasi
katak yang dapat ditemukan di daerah tersebut. Latar belakang penggunaan
katak
sebagai indikator lingkungan karena katak merupakan salah satu mahluk
purba
yang telah ada sejah ribuan tahun lalu. Jadi katak tetap exist dengan
perubahan
iklim bumi. Tentunya hanya pengaruh manusialah yang mungkin menyebabkan
terancamnya populasi katak.
4. Biopori
Peningkatan daya resap air pada tanah dilakukan dengan membuat lubang pada tanah dan menimbunnya dengan sampah organik untuk menghasilkan kompos. Sampah organik yang ditimbunkan pada lubang ini kemudian dapat menghidupi fauna tanah, yang seterusnya mampu menciahhhh kay benenmdmdTeknologi sederhana ini kemudian disebut dengan nama biopori.
http://edukasi.kompasiana.com/2012/06/09/jaring-laba-laba-si-mungil-yang-kuat-468482.html
http://www.smallcrab.com/others/404-manfaat-jaring-laba-laba
http://wikipedia.com
dan
sebagainya. ^^
Sabin, 27.12.12
Tidak ada komentar:
Posting Komentar