Senin, 11 Juni 2012

Disiplin juga Konsisten

Sore ini aku mendapat penyegaran kembali. Alhamdulillah....
Ada sharing dari salahsatu teman dari Australia tentang pendidikan di sana. Meskipun hanya sekitar 1,5 jam, banyak ilmu yang di dapat. Beliau menceritakan tentang kurikulum, manajemen pendidikan serta langkah-langkah konkrit yang diterapkan oleh para praktisi pendidikan di Australia dari jenjang level terbawah hingga teratas. Beliau juga menceritakan bagaimana Australia mampu menjadi negara besar dan maju hingga seperti yang kita tahu bahwa Australia mampu disandingkan dengan negara di Benua Biru juga Amerika. Bukan hanya di pendidikan namun juga di semua aspek kehidupan.

Secara garis besar, aku bisa menarik benang merah atas keberhasilan mereka. Dua kata untuk keberhasilan Australia dalam pendidikan yaitu Disiplin dan Konsistensi. Itulah hal pokok dan penting yang mereka pertahankan dan terus tingkatkan. Kedisiplinan sangat erat kaitannya dengan kemandirian. Kemandirian pun tidak bisa dibentuk secara tiba-tiba. Karena kemandirian bukanlah pengetahuan yang bisa diperoleh dalam waktu singkat. Kemandirian adalah kebiasaan, sesuatu yang pasti telah terjadi berulang-ulang.

Menurut informasi yang saya peroleh, anak-anak di Australia sudah diajarkan untuk mandiri sejak usia mereka masih sangat dini. Ketika anak mereka, umur 2 tahun, apabila sudah mampu memegang sebuah benda maka otomatis mereka sudah harus bertanggungjawab terhadap diri mereka sendiri. Untuk hal makan, tidak lagi mereka harus disuap. Takut kotor??? bukankah itu tidak salah?
Ya benar, mereka memang dibiasakan untuk berusaha dan bersusah payah dalam menghadapi tantangan hidup. Tantangan hidup bukan berarti sekedar tidak mempunyai uang dan hidup di bawah garis kemiskinan bukan? Meskipun dalam kenyataan hidup dengan ekonomi yang memadai mereka tetap hidup dalam tantangan. Inilah yang menyebabkan mereka mandiri.

Rasa-rasanya di kalangan kita pun demikian. Lalu, apa bedanya? Mereka konsisten. Dan ini yang membedakan kita. Kita sering mengatakan untuk tidak membuang sampah sembarangan. Namun bila tak ada yang melihat dan ketika kita merasa dalam keadaan in a rush semua itu akan tinggalkan dengan gampang saja. Demikian halnya, ketika kita mengajarkan atau menasihati anak untuk tidak melakukan A atau B, ada kalanya selalu ada lobi-lobi kecil untuk meringankan konsekuensi itu. Hmm...inilah yang belum mampu kita maksimalkan.

Di dalam ajaran Islam, sebenarnya nilai-nilai ini sudah lengkap dan utuh sempurna diajarkan oleh Rasulullah. Namun kita kadang terlupa untuk membuka kembali. Inilah saatnya untuk tidak kembali mengulang masa-masa kejahiliahan masa lalu dan menapaki tangga kesuksesan yang telah kita mimpikan dan kita bangun.
Don't give Up..
Dicipline and Consistence!!!


~catatan nafta~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar