Senin, 02 April 2012

Kepingan yang berserakan

kutitipkan sebuah kata tanya untukmu, mengapa?
aku hidup bukan darinya, namun karenanya.
kini, tak ada alasan bukan untuk tidak memberikan segalanya untuknya
ia yang ada di kala kaki ini tertatih
kala tanganku tergores luka
kala mataku sembab oleh tumpahnya airmata
kala canda tak lagi bermakna
kala senang duka silih berganti menyapa
darinya...
hidup bukan lagi tumpukan duri
namun jutaan warna yang masih tersembunyi
karena cinta kasihnya yang tak bertepi
................................................................
ini seperti sebuah memory yang terkuak saat jiwa sedang menyadarinya
tapi....
terkadang lupa merayap, melingkar di tubuh lemah ini
hingga tak ada sesal bila tak mengingatnya
Oh...Robb semesta alam....
untuk siapakah ini?
Ingin rasanya menjerit sekeras-kerasnya
melawan amukan badai yang menerba'
 menerjang ombak yang kian menggelora
seakan ingin menghempaskan..........
praakkkkk....
dan, jatuh.....terjatuh lagi
...............................................................................
Tuhan,
kalimat-kalimat ini teruntai perlahan
merangkai kepingan hati yang sudah entah dimana ia berceceran
sebenarnya ia mengaduh
namun entah pada siapa ia justru mengeluh
...................................................
Tuhan....apakah hujan badai ini akan kau gantikan dengan jutaan warna indah di angkasa?
apakah onak duri ini akan menjadi lunak pada akhirnya??
Oh....Allah...
inna ma'al Yushri Yushroo....
JanjiMu tak pernah terabaikan...
I believe it.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar